Formulasi Morfin
Formulasi morfin dapat ditemukan dalam sediaan oral, parenteral, dan supposituria. Morfin juga tersedia dalam sediaan larutan dan sublingual. Secara parenteral, morfin diberikan secara intramuskular, intravena, subkutan, epidural, dan intrathecal.[5,8]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, morfin tersedia dalam bentuk oral berupa tablet lepas lambat, tablet konvensional, dan dalam sediaan injeksi. Morfin digunakan untuk manajemen nyeri hebat, analgesia pra dan pasca operasi, serta untuk kontrol nyeri dari angina pektoris atau infark miokard akut.[3]
Oral
Morfin oral tersedia dalam sediaan:
- Tablet konvensional 10 mg
- Tablet lepas lambat 10 mg
- Tablet lepas lambat 15 mg
- Tablet lepas lambat 30 mg[5]
Injeksi
Morfin injeksi tersedia dalam sediaan injeksi 10 mg/mL.[5]
Cara Penggunaan
Morfin dapat digunakan per oral ataupun melalui injeksi.
Oral
Morfin bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, namun perlu diketahui bahwa absorpsi morfin meningkat bila diberikan bersamaan dengan makanan. Pemberian bersamaan dengan makanan dapat membantu menurunkan efek samping ketidaknyamanan saluran cerna.
Morfin yang dikonsumsi per oral harus ditelan utuh dan tidak boleh dihancurkan karena dapat menyebabkan overdosis. Obat tidak boleh diberikan bersamaan dengan alkohol atau obat lain yang menyebabkan depresi saraf pusat. Penggunaan selama beberapa minggu membutuhkan penurunan dosis perlahan-lahan (tappering off), tidak boleh langsung dihentikan.[3,7]
Injeksi
Sediaan injeksi dapat diberikan melalui injeksi intramuskular, intravena dan subkutan. Lakukan inspeksi visual sebelum menyuntikkan morfin. Pada lingkungan dengan pH yang tinggi dapat terjadi pengendapan. Jika ditemukan pengendapan pada cairan injeksi, jangan digunakan.
Pemberian secara intravena dilakukan dengan bolus lambat (1,5–15 mg morfin dilarutkan dalam water for injection) atau infus kontinu (dilarutkan dalam dekstrosa 5%). Jangan berikan obat bersamaan dengan alkohol atau obat lain yang menyebabkan depresi sistem saraf pusat.[3-5,7]
Cara Penyimpanan
Sediaan injeksi dan oral disimpan pada suhu 20–25 C. Simpan pada tempat yang terhindar dari cahaya matahari langsung.[3-5,7]
Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono