Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Morfin general_alomedika 2023-01-26T10:49:22+07:00 2023-01-26T10:49:22+07:00
Morfin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Morfin

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Penggunaan morfin pada kehamilan dan ibu menyusui hanya diberikan apabila potensi manfaat melebihi risiko morfin. Morfin telah dilaporkan menyebabkan efek berbahaya pada janin. Morfin juga bisa menembus sawar darah plasenta dan dikeluarkan melalui ASI.

Penggunaan pada Kehamilan

Menurut FDA, penggunaan morfin pada ibu hamil termasuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4,7]

TGA juga memasukkan morfin dalam kategori C. Obat ini telah menyebabkan atau mungkin diduga menyebabkan, efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin reversibel.[6]

Penggunaan morfin yang berkepanjangan selama kehamilan dapat menyebabkan neonatal abstinence syndrome. Kondisi ini dapat mengancam nyawa jika tidak segera dikenali dan diatasi. Gejala yang muncul dapat berupa iritabilitas, kesulitan menyusui, menangis keras, tremor, dan keterlambatan pertumbuhan.

Studi pada hewan telah menunjukkan bahwa pemberian morfin menyebabkan exencephaly, cranioschisis, menurunkan berat badan janin, dan meningkatkan insiden abortus. Pemberian morfin juga dilaporkan berkaitan dengan retardasi pertumbuhan, fusi tulang aksial, dan kriptorkismus.[4]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Morfin epidural yang diberikan kepada ibu untuk analgesia pasca sectio caesarea dilaporkan menghasilkan sejumlah kecil morfin dalam kolostrum dan ASI. Pemberian morfin secara intravena atau oral pascapersalinan dilaporkan menghasilkan kadar ASI yang lebih tinggi.

Penggunaan obat opioid oral selama menyusui dapat menyebabkan bayi mengantuk, depresi sistem saraf pusat, hingga kematian. Neonatus telah dilaporkan lebih rentan terhadap efek ini.

Pada ibu menyusui, penggunaan analgesik nonnarkotik, seperti ketorolac dan paracetamol, lebih disenangi. Jika morfin harus digunakan, batasi asupan morfin dan lakukan pemantauan bayi yang ketat. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kantuk yang abnormal, kesulitan menyusui, kesulitan bernapas, atau lemas selama penggunaan morfin ibu, maka ibu diedukasi untuk segera membawa bayi ke layanan kesehatan.[16]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

4. FDA. Morphine sulphate. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/204223s006lbl.pdf
6. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
7. MIMS. Morphine. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erythromycin?mtype=generic
16. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Morphine. [Updated 2022 Apr 18]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501237/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Mo...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.