Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-04-27T12:35:44+07:00 2022-04-27T12:35:44+07:00
Chlorpheniramine Maleat
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Chlorpheniramine Maleat

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Chlorpheniramine maleat / CTM, dikenal juga sebagai klorfeniramin maleat atau klorfenamin maleat, adalah antihistamin H1 generasi pertama yang digunakan untuk menangani reaksi alergi, yang di antaranya diakibatkan oleh rhinitis alergi, dermatitis atopi, urtikaria, dan konjungtivitis alergi.

Sinonim: klorfeniramin maleat; Klorfenamin maleat, Chlorphenamine maleat, CTM                               

Nama kimia:  3-(4-chlorophenyl)-N,N-dimethyl-3-pyridin-2-ylpropan-1-amine

Chlorpheniramine umumnya digunakan untuk mengatasi reaksi alergi, seperti pilek, mata berair, gatal-gatal, bersin, yang terjadi pada keadaan rhinitis alergi, urtikaria, influenza, common cold, konjungtivitis alergi. Walau demikian, penggunaan antihistamin generasi 1 seperti chlorpheniramine akan menyebabkan efek sedasi sehingga lebih disarankan untuk menggunakan antihistamin generasi kedua seperti cetirizine atau loratadine. [6,8]

Obat ini pertama kali ditemukan pada tahun 1930an dari hasil uji coba untuk menemukan zat yang bersifat antagonis terhadap asetilkolin. Pada awalnya, zat antagonis tersebut terlalu toksik untuk digunakan kepada manusia. Dalam perkembangannya, beberapa zat antagonis histamin H1 ditemukan secara berurutan, seperti diphenhydramine, chlorpheniramine, bromfeniramin dan prometazin. [1-3]

Chlorpheniramine diproduksi dalam bentuk garam maleat, dan di kalangan masyarakat luas, obat ini dikenal dengan nama generik CTM. Obat ini berbentuk solid, berupa bubuk kristal halus, warna putih, tidak berbau, dengan rasa pahit [6] Sifatnya sensitif terhadap cahaya, serta sedikit larut dalam eter dan benzene. [7]

Kontroversi Penggunaan Chlorpheniramine untuk Asthma

Sebelum tahun 1992, FDA memberikan label warning penggunaan antihistamin H1 kepada pasien asthma. Namun hal ini menjadi kontroversi karena terdapat studi yang menunjukkan bahwa pasien dengan asthma yang stabil, atau steroid-dependent, dapat mentoleransi penggunaan antihistamin, tanpa efek buruk yang signifikan.

Sekitar tahun 1992, secara resmi FDA menarik label warning tersebut, dan menyetujui antihistamin H1, termasuk chlorpheniramine, sebagai obat untuk mengatasi/meredakan gejala serangan asthma. Walau demikian, penggunaannya tetap kontroversial karena sebagian studi menunjukkan bahwa antihistamin H1 seperti chlorpheniramine memberikan efek bronkodilatasi cepat terhadap asthma, sedangkan sebagian studi lainnya menunjukkan bahwa antihistamin H1 tidak efektif untuk asthma. [9-15]

TABEL 1. Deskripsi Singkat Chlorpheniramine

Perihal

Deskripsi

Kelas Antialergi dan Obat untuk Anafilaksis [16]
Subkelas Antialergi
Akses

Obat bebas terbatas [4]

Wanita hamil

Kategori FDA: B [8]; Kategori TGA: A [17]

Wanita menyusui Diekskresikan ke dalam air susu ibu
Anak-anak Apabila perlu dan sesuai aturan
Infant Tidak direkomendasikan
FDA Approved [18]

 

Referensi

1. Emanuel, M.B., Histamine and the antiallergic antihistamines: a history of their discoveries. Clin Exp Allergy, 1999. 29 Suppl 3: p. 1-11; discussion 12.
2. Church, M.K. and D.S. Church, Pharmacology of Antihistamines. Indian Journal of Dermatology, 2013. 58(3): p. 219-224.
3. Bovet, D. The relationships between isosterism and competitive phenomena in the field of drug therapy of the autonomic nervous system and that of the neuromuscular transmission. Nobel Lecture, December 1957; Available from: https://pdfs.semanticscholar.org/88f3/97a9e0daaab40c9f185f35e3ef92283cbfd0.pdf
6. U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Chlorphenamine. 11 April 2018]; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
7. U.S. National Library of Medicine. Toxicology Data Network: Chlorpheniramine. 1995 16 April 2018]; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
8. Drugs.com. Chlorpheniramine Tablets. March 2018; Available from: https://www.drugs.com/pro/chlorpheniramine-tablets.html.
9. Ricci, A.R., et al., The effect of chlorpheniramine on asthma [Abstract]. Allergy Proc, 1990. 11(5): p. 229-33.
10. Ricci, A.R., B.M. Goldstein, and G.A. Settipane, The long-term effect of chlorpheniramine on asthma. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 1988. 81(1): p. 279.
11. Leopold, J.D., J.P. Hartley, and A.P. Smith, Effects of oral H1 and H2 receptor antagonists in asthma. British Journal of Clinical Pharmacology, 1979. 8(3): p. 249-251.
12. Weintraub, M., Histamine H1 Antagonists. New England Journal of Medicine, 1994. 331(15): p. 1019-1020.
13. FDA. Approved Drug Product: OTC Allergy Drug Products. [WebContent] 1992 12 April 2018]; Available from: https://www.fda.gov/Drugs/DevelopmentApprovalProcess/DevelopmentResources/Over-the-CounterOTCDrugs/StatusofOTCRulemakings/ucm070257.htm#Antihistamine.
14. Popa, V.T., Effect of an H1 Blocker, Chlorpheniramine, on Inhalation Tests with Histamine and Allergen in Allergic Asthma. Chest, 1980. 78(3): p. 442-451.
15. Nelson, H.S., Prospects for antihistamines in the treatment of asthma. J Allergy Clin Immunol, 2003. 112(4 Suppl): p. S96-100.
16. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Daftar Obat Esensial Nasional. 2017; Available from: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-395-2017_ttg_Daftar_Obat_Esensial_Nasional_.pdf.
17. TGA. Prescribing medicines in pregnancy database | Therapeutic Goods Administration (TGA). 25 October 2017 2017-10-25T17:00+11:00; Available from: https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchname.
18. FDA. Rulemaking History for OTC Antihistamine Drug Products. [WebContent] 1992 16 April 2018]; Available from: https://www.fda.gov/Drugs/DevelopmentApprovalProcess/DevelopmentResources/Over-the-CounterOTCDrugs/StatusofOTCRulemakings/ucm070721.htm.

Farmakologi Chlorpheniramine Maleat

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
    Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
    Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
  • Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
    Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 12 Januari 2024, 19:40
Sedikit hal seputar rhinitis alergi
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Sedikit hal seputar rhinitis alergi
Anonymous
Dibalas 21 Agustus 2023, 20:01
Terapi farmakologi untuk pasien anak dengan salesma dan rhinitis alergi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok! Untuk terapi pasien anak dgn salesma dan rhinitis alergika lbh baik pseudoephedrine oral atau oxymetazoline nasal drop ya dok? Mengingat keluhan yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.