Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Chlorpheniramine Maleat general_alomedika 2022-04-27T12:35:07+07:00 2022-04-27T12:35:07+07:00
Chlorpheniramine Maleat
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Chlorpheniramine Maleat

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Indikasi chlorpheniramine maleat / CTM, dikenal juga sebagai klorfeniramin maleat, atau klorfenamin maleat, di antaranya untuk rhinitis alergi atau urtikaria.

Rinitis Alergi dan Urtikaria

Dosis dewasa per oral tablet 4 mg, tiap 4‒6 jam. [21] Dosis dewasa per oral tablet lepas lambat adalah 8‒16 mg, diberikan tiap 8‒12 jam, bila perlu. Dosis maksimum adalah 32 mg per hari.

Dosis Anak

Dosis pediatrik, mengatasi rinitis alergi, sesuai usia sebagai berikut :

  • 2‒5 tahun: dosis 1 mg, tiap 4‒6 jam, dosis maksimum 6 mg/hari. Dapat juga diberikan sediaan lepas lambat, dengan dosis 2 mg, dua kali sehari, maksimum 8 mg dalam 24 jam

  • 6‒11 tahun: dosis 2 mg, tiap 4‒6 jam, dosis maksimum 16 mg/hari. Dapat juga diberikan sediaan lepas lambat, dosis 4‒8 mg, dua kali sehari, maksimum 16 mg dalam 24 jam, atau 8 mg siang/malam hari sesuai petunjuk

  • ≥12 tahun: dosis 4 mg, tiap 4‒6 jam, atau sediaan lepas lambat, dosis 8‒16 mg, tiap 8‒12 jam; atau 16 mg sebagai dosis tunggal per hari, apabila diperlukan, maksimum dosis 32 mg/hari

Reaksi Alergi

Untuk mengatasi reaksi alergi, chlorpheniramine dapat diberikan secara injeksi, baik intramuskular, subkutan, atau drip melalui infus dengan dosis 10‒20 mg sebagai dosis tunggal. Dosis maksimum via injeksi adalah 40 mg/hari.

Chlorpheniramine juga dapat diberikan dalam bentuk oral dengan dosis 4 mg tiap 4-6 jam, atau 8-16 mg untuk sediaan tablet lepas lambat, setiap 8-12 jam. Dosis maksimum adalah 32 mg per hari.[6, 7, 21, 22]

Dosis pada Anak

Dosis pediatrik, mengatasi reaksi alergi, sesuai usia sebagai berikut:

  • 2‒11 tahun: 0,35 mg/kgBB/hari, dalam dosis terbagi, tiap 4‒6 jam

  • ≥12 tahun: sama dengan dewasa

Chlorpheniramine juga dapat diberikan dalam bentuk oral dengan dosis sebagai berikut:

  • Usia 2‒5 tahun: 1 mg tiap 4‒6 jam, maksimum 6 mg/hari
  • Usia 6‒11 tahun: 2 mg, tiap 4‒6 jam
  • Usia ≥12 tahun: sama dengan dewasa

Penggunaan pada Anak <2 Tahun

Penggunaan chlorpheniramine pada anak usia di bawah 2 tahun tidak direkomendasikan karena adanya respon peningkatan suseptibilitas terhadap efek samping antikolinergik, seperti eksitasi pada sistem saraf pusat. Akibatnya, bayi cenderung mendapat serangan konvulsi, karena reaksi paradoksikal tersebut. Selain itu, dilaporkan kasus bayi yang terkena infeksi saluran pernapasan atas, mengalami desaturasi oksigen, setelah diberikan obat chlorpheniramine ini. [6, 7, 21, 22]

Penggunaan Lain

Suatu studi melaporkan bahwa chlorpheniramine dapat digunakan sebagai obat antidepresan, yang aman, nonkardiotoksik, dapat ditoleransi baik, dan ekonomis. Walau demikian, penggunaan chlorpheniramine untuk depresi masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan juga pertimbangan akan manfaat dan risikonya .[23]

Referensi

6. U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Chlorphenamine. 11 April 2018]; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
7. U.S. National Library of Medicine. Toxicology Data Network: Chlorpheniramine. 1995 16 April 2018]; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
21. Drugs.com. Chlorpheniramine. April 2018; Available from: https://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html.
22. Fung, S.T.-H. and E.Y.-T. Chan, Chlorpheniramine use for infants: risks more than benefits. Journal of Paediatric Respirology and Critical Care, December, 2005. 1(4): p. 8-10.
23. Hellbom, E., Chlorpheniramine, selective serotonin-reuptake inhibitors (SSRIs) and over-the-counter (OTC) treatment. Med Hypotheses, 2006. 66(4): p. 689-90.

Formulasi Chlorpheniramine Maleat
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
    Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
    Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
  • Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
    Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 12 Januari 2024, 19:40
Sedikit hal seputar rhinitis alergi
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Sedikit hal seputar rhinitis alergi
Anonymous
Dibalas 21 Agustus 2023, 20:01
Terapi farmakologi untuk pasien anak dengan salesma dan rhinitis alergi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok! Untuk terapi pasien anak dgn salesma dan rhinitis alergika lbh baik pseudoephedrine oral atau oxymetazoline nasal drop ya dok? Mengingat keluhan yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.