Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Chlorpheniramine Maleat general_alomedika 2022-04-27T12:35:16+07:00 2022-04-27T12:35:16+07:00
Chlorpheniramine Maleat
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Chlorpheniramine Maleat

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Penggunaan chlorpheniramine maleat / CTM umumnya memberikan efek samping berupa rasa mengantuk dan sedasi, sedangkan interaksi obat chlorpheniramine dengan obat golongan antihistamin lainnya, atau alkohol, dapat memberikan efek potensiasi atau sinergistik.[6]

Efek Samping

Efek samping yang umum adalah:

  • Mulut, hidung, tenggorokan terasa kering
  • Mual, muntah, nyeri lambung
  • Konstipasi, atau diare

Efek samping lainnya yang jarang adalah:

  • Palpitasi
  • Hipotensi
  • Sakit kepala
  • Rasa tidak nyaman pada dada
  • Kesemutan
  • Kelemahan pada tangan

Efek Samping Antikolinergik

CTM, seperti obat antikolinergik lainnya, akan menyebabkan efek samping seperti mulut kering akibat inhibisi produksi saliva, pandangan kabur, kecenderungan untuk mengalami heat stroke akibat penurunan volume keringat tubuh, dan gejala seperti demensia. Pada penggunaan jangka panjang, inhibisi produksi saliva dapat menyebabkan perkembangan karies gigi, penyakit periodontal, candidiasis oral, dan rasa nyeri dalam mulut.

Efek samping antikolinergik ini umumnya terjadi pada anak-anak dan lanjut usia pada dosis terapeutik, serta pada overdosis.

Depresi Sistem Saraf Pusat

Chlorpheniramine  juga dapat menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat yang menyebabkan efek samping berikut:

  • Gangguan fungsi motorik, inkoordinasi, tremor
  • Sedasi
  • Kepala terasa melayang
  • Tinnitus
  • Lesu, rasa lemah, cemas
  • Euforia, insomnia
  • Penglihatan kabur

Efek Penggunaan Jangka Panjang

Penggunaan chlorpheniramine jangka panjang, atau secara kronis, meski pada dosis terapeutik, dapat menyebabkan inhibisi produksi saliva. Hal ini mengakibatkan perkembangan karies gigi, penyakit periodontal, candidiasis oral, dan rasa nyeri dalam mulut.

Efek Samping pada Lanjut Usia

Pada orang lanjut usia, dapat mengalami efek samping, seperti kepala terasa melayang, sedasi, rasa bingung, dan hipotensi. Pasien geriatrik rentan terhadap efek antikolinergik. Hal tersebut berdampak pada gejala efek obat antihistamin, seperti mulut kering dan retensi urine, terutama pada pria.

Reaksi Alergi

Meski obat chlorpheniramine digunakan sebagai antialergi, namun pernah dilaporkan kasus kejadian reaksi hipersensitivitas tipe cepat, pada seseorang yang diberikan obat ini.[24]

Interaksi Obat

Obat berikut ini, yang memiliki efek depresi susunan saraf pusat, dapat berefek aditif oleh chlorpheniramine:

  • Golongan barbiturat, seperti fenobarbital atau sodium tiopental
  • Golongan antipsikotik dan ansiolitik, misalnya alprazolam, diazepam, atau haloperidol

  • Alkohol  [6,25,26]

Sindrom Serotonin

Dilaporkan, kejadian kasus toksisitas serotonin / sindrom serotonin pada pasien, yang mengonsumsi kombinasi obat dextromethorphan dan chlorpheniramine, pada dosis yang berlebih. Gejala dari sindrom serotonin di antaranya adalah peningkatan suhu tubuh, agitasi, hiperrefleks, tremor, berkeringat, dilatasi pupil, dan diare. [27]

Peningkatan Efek Antikolinergik

Penggunaan obat chlorpheniramine bersama dengan obat antikolinergik lainnya, seperti diphenhydramine, trihexyphenidyl, dan amitriptyline, menyebabkan peningkatan efek antikolinergik yang perlu diwaspadai.

Referensi

6. U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Chlorphenamine. 11 April 2018]; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
24. Lee, H.-S., et al., Chlorpheniramine-induced anaphylaxis diagnosed by basophil activation test. Asia Pacific Allergy, 2015. 5(3): p. 177-180.
25. Drugs.com. Chlorpheniramine and Alcohol / Food Interactions. April 2018 11 April 2018]; Available from: https://www.drugs.com/food-interactions/chlorpheniramine.html.
26. Drugs.com. Drug Interaction Report. March 2018; Available from: https://www.drugs.com/interactions-check.php?drug_list=604-0,251-8521.
27. Monte, A.A., R. Chuang, and M. Bodmer, Dextromethorphan, chlorphenamine and serotonin toxicity: case report and systematic literature review. British Journal of Clinical Pharmacology, 2010. 70(6): p. 794-798.

Indikasi dan Dosis Chlorpheniram...
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
    Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
    Irigasi Nasal untuk Rhinitis Alergi: Apakah Bermanfaat?
  • Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
    Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 12 Januari 2024, 19:40
Sedikit hal seputar rhinitis alergi
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Sedikit hal seputar rhinitis alergi
Anonymous
Dibalas 21 Agustus 2023, 20:01
Terapi farmakologi untuk pasien anak dengan salesma dan rhinitis alergi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok! Untuk terapi pasien anak dgn salesma dan rhinitis alergika lbh baik pseudoephedrine oral atau oxymetazoline nasal drop ya dok? Mengingat keluhan yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.