Efek Samping dan Interaksi Obat Clarithromycin
Efek samping yang sering dilaporkan dari penggunaan clarithromycin adalah gangguan gastrointestinal seperti nyeri perut, diare, mual, muntah, dysgeusia, dan dyspepsia. Interaksi obat berpotensi terjadi pada penggunaan clarithromycin bersama dengan amprenavir, rifabutin, atazanavir, dan ritonavir.[2,3,5,16]
Efek Samping
Efek samping yang berpotensi fatal dari penggunaan clarithromycin adalah reaksi anafilaksis, gagal hati, kolitis pseudomembran atau diare terkait C. difficile, pemanjangan interval QT, dan aritmia.[2,5,16]
Reaksi Merugikan Kulit Derajat Berat
Clarithromycin juga pernah dilaporkan menyebabkan reaksi merugikan kulit derajat berat. Ini mencakup pustulosis eksantematosa generalisata akut, sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, ruam obat dengan eosinofilia dan gejala sistemik, purpura Henoch-Schonlein, serta vaskulitis IgA.[2,5,16]
Gangguan Hematologi
Efek samping lain adalah gangguan hematologi berupa peningkatan jumlah eosinofil, leukopenia, neutropenia, dan trombositopenia.[2,5,16]
Gangguan Hepatik
Efek samping gangguan hepatik dapat berupa peningkatan kadar alkalin fosfatase dan gamma glutamyl transferase, hepatitis, dan gagal hati.[2,5,16]
Gangguan Ginjal
Efek samping ginjal yang pernah dilaporkan antara lain peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN) dan nefritis interstisial.[2,5,16]
Efek Samping Lain
Gangguan muskuloskeletal berupa myalgia, myasthenia gravis, dan rhabdomyolysis pernah dilaporkan terjadi setelah penggunaan clarithromycin. Selain itu, juga pernah dilaporkan efek samping neurologi berupa disorientasi, nyeri kepala, pusing, insomnia, hipersomnia, kejang, tremor, dan vertigo. Clarithromycin juga telah dikaitkan dengan gangguan pendengaran dan gangguan psikiatri seperti halusinasi, mania, dan gelisah.[2,5,16]
Interaksi Obat
Interaksi obat clarithromycin dapat meningkatkan risiko kardiotoksisitas dan mengubah farmakokinetik obat.
Meningkatkan Risiko Kardiotoksisitas
Peningkatan risiko kardiotoksisitas terjadi pada penggunaan bersamaan clarithromycin dengan obat alfuzosin, bepridil, cisapride, dronedarone, fluconazole, ivabradine, quinidine, astemizole, dan ketoconazole. Kardiotoksisitas dapat berupa pemanjangan interval QT, aritmia jantung, henti jantung, dan torsades de pointes.[2,3,16]
Peningkatan Risiko Hipoglikemia
Penggunaan bersamaan dengan obat hipoglikemik oral, seperti sulfonilurea dan insulin, dapat mengakibatkan hipoglikemia yang signifikan.[3,16]
Peningkatan Risiko Perdarahan
Penggunaan bersamaan dengan warfarin dapat meningkatkan risiko perdarahan serta peningkatan INR dan waktu protrombin.[3,16]
Peningkatan Konsentrasi Obat
Penggunaan bersamaan antara clarithromycin dan digoxin dapat meningkatkan konsentrasi serum digoxin.
Penggunaan bersama clarithromycin (inhibitor CYP3A4 yang kuat) dan triazolobenzodiazepine yang merupakan substrat CYP3A4, seperti alprazolam dan triazolam, dapat menyebabkan peningkatan paparan triazolobenzodiazepine. Oleh sebab itu, perlu pemantauan pasien untuk sedasi yang meningkat dan berkepanjangan.
Peningkatan konsentrasi plasma obat carbamazepine, cilostazol, cyclosporine, quetiapine, dan sildenafil dapat terjadi ketika diberikan bersamaan dengan clarithromycin.
Peningkatan konsentrasi serum dan risiko toksisitas jika digunakan bersamaan dengan kolkisin, ergotamine atau dihydroergotamine, dan ranolazine.[3,15,16]
Peningkatan Risiko Gangguan Muskuloskeletal
Peningkatan risiko miopati dan rhabdomyolysis terjadi jika clarithromycin digunakan bersamaan dengan lovastatin atau simvastatin.[3,16]
Menurunkan Konsentrasi Plasma Obat
Penggunaan bersamaan dengan clarithromycin, dapat menginduksi metabolisme dan menurunkan efikasi dengan penginduksi CYP3A. Contoh obatnya adalah rifampicin, phenytoin, carbamazepine, dan phenobarbital. D
Clarithromycin juga menurunkan kadar plasma dengan penginduksi CYP450 kuat seperti efavirenz, nevirapine, rifabutin, dan rifapentine.
Selain itu, penggunaan bersamaan clarithromycin juga menurunkan konsentrasi plasma dari obat zidovudin, ritonavir, serta dari metabolit aktif ticagrelor.[3,16]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita