Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Clarithromycin general_alomedika 2023-07-04T10:43:24+07:00 2023-07-04T10:43:24+07:00
Clarithromycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Clarithromycin

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penggunaan clarithromycin pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori C oleh FDA dan kategori B3 oleh TGA. Pada ibu menyusui, clarithromycin diketahui dikeluarkan ke ASI dalam konsentrasi kecil.[2,3,5,8]

Penggunaan pada Kehamilan

Berdasarkan kategori FDA, clarithromycin pada kehamilan masuk kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[2,3,5]

Berdasarkan kategori TGA, clarithromycin dalam kehamilan masuk kategori B3. Obat-obatan telah dikonsumsi oleh hanya sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Studi pada hewan telah menunjukkan bukti terjadinya peningkatan kerusakan janin, yang signifikansinya dianggap tidak pasti pada manusia.[8,16]

Dalam penelitian reproduksi pada hewan, pemberian clarithromycin oral pada tikus, kelinci, dan monyet yang hamil selama periode organogenesis menghasilkan malformasi pada tikus berupa anomali kardiovaskular dan sumbing pada dosis yang relevan secara klinis berdasarkan perbandingan luas permukaan tubuh. Selain itu, didapatkan penurunan kelangsungan hidup serta penurunan atau penambahan berat badan.[2,5]

Tidak terdapat studi memadai dan terkontrol dengan baik pada wanita hamil. Sebuah studi kohort pada manusia menemukan peningkatan risiko keguguran ketika clarithromycin diberikan selama trimester pertama kehamilan.[2,16]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Clarithromycin dan metabolit aktif (14-hydroxyclarithromycin), dikeluarkan ke dalam ASI. Dalam satu penelitian, sampel serum dan ASI yang stabil dikumpulkan dari 12 wanita menyusui setelah 3 hari terapi clarithromycin 250 mg per oral sebanyak 2 kali sehari. Dari studi ini didapatkan kadar puncak ASI adalah 0,85 mg/L untuk clarithromycin dan 0,63 mg/L untuk 14-hydroxyclarithromycin.[2,5,16,17]

Karena kadar clarithromycin rendah dalam ASI, menyusui saat mengonsumsi clarithromycin secara umum dianggap aman. Meski demikian, tetap perlu dilakukan pemantauan kemungkinan efek pada bayi, seperti diare dan kandidiasis oral atau ruam popok).[16,17]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

2. Medscape. clarithromycin (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/clarithromycin-342524
5. FDA. Biaxin Filmtab (clarithromycin). 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/050662s058,050698s038,050775s026lbl.pdf
6. WHO. WHO Model List of Essential Medicines. 2017. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/273826/EML-20-eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y
8. Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database. 2023. https://www.tga.gov.au/products/medicines/find-information-about-medicine/prescribing-medicines-pregnancy-database
16. American Society of Health-System Pharmacists. Clarithromycin. 2022. https://www.drugs.com/monograph/clarithromycin.html
17. Drugs and Lactation Database (LactMed®). Bethesda (MD): National Institute of Child Health and Human Development; 2006-. Clarithromycin. [Updated 2022 Mar 21]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501207/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Cl...

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • 5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
    5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
  • Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif
    Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 22:42
Apakah boleh melakukan spooling pada suspek OMSK?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, sy ada pasien perempuan dgn keluhan telinga keluar cairan sdh 1 th yll, riwayat sblm munculnya keluhan sering menggunakan headset dan mengorek...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.