Indikasi dan Dosis Doripenem
Indikasi doripenem adalah pada kasus infeksi intraabdomen komplikata seperti peritonitis dan infeksi saluran kemih komplikata termasuk pyelonephritis. Dahulu, doripenem juga digunakan untuk pneumonia nosokomial atau hospital-acquired pneumonia (HAP) termasuk ventilator-associated pneumonia (VAP). Namun, pada tahun 2014 FDA melakukan perubahan pada indikasi penggunaan doripenem berdasarkan hasil uji klinis, sehingga saat ini doripenem tidak digunakan lagi sebagai terapi pneumonia dengan sebab apapun.[1,8,9]
Infeksi Intraabdomen Komplikata
Doripenem dapat digunakan untuk infeksi intraabdomen komplikata, misalnya peritonitis, akibat Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Bacteroides caccae, Bacteroides fragilis, Bacteroides thetaiotaomicron, Bacteroides uniformis, Bacteroides vulgatus, Streptococcus intermedius, Streptococcus constellatus, dan Peptostreptococcus micros yang sensitif terhadap doripenem.
Dosis yang direkomendasikan adalah 500 mg diberikan setiap 8 jam selama 5-14 hari.[1,9]
Doripenem diindikasikan pada pasien dengan infeksi intraabdomen komplikata yang berisiko tinggi mengalami luaran yang buruk atau resistensi:
- Usia di atas 70 tahun
- Komorbiditas seperti malnutrisi atau keganasan
- Kondisi imunokompromais seperti diabetes yang tidak terkontrol, HIV, dan penggunaan kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang
- Sepsis atau peritonitis difus
- Intevensi awal terlambat, yaitu lebih dari 24 jam
- Kesulitan untuk mencapai kontrol drainase atau debridemen adekuat[15]
Infeksi Saluran Kemih Komplikata
Doripenem dapat digunakan untuk infeksi saluran kemih komplikata, termasuk pyelonephritis, akibat Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Acinetobacter baumannii. Dosis yang direkomendasikan adalah 500 mg setiap 8 jam selama 10 hari.[1,9]
Pediatrik
Keamanan dan efikasi pada pasien pediatrik belum didukung bukti ilmiah adekuat.[1]
Penyesuaian Dosis
Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan ginjal. Penyesuaian dilakukan berdasarkan klirens kreatinin (CrCl) sebagai berikut:
- CrCl >50 ml/menit: tidak memerlukan penyesuaian dosis
- CrCl ≥30 hingga ≤50 ml/menit: 250 mg setiap 8 jam, diberikan selama 1 jam
- CrCl >10 hingga <30 ml/menit: 250 mg setiap 12 jam, diberikan selama 1 jam[1]