Efek Samping dan Interaksi Obat Molnupiravir
Efek samping molnupiravir yang paling sering terjadi adalah sakit kepala dan diare. Interaksi antara molnupiravir dengan obat lain belum dievaluasi.
Efek Samping
Pada suatu uji klinik fase I dengan kontrol plasebo, didapatkan bahwa molnupiravir dapat ditoleransi dengan baik pada dosis 50−800 mg, yang diberikan 2 kali sehari selama 5 hari. Tidak ada subjek/pasien COVID-19 yang dilaporkan mengalami efek samping serius.[9,11,12]
Efek samping yang sering terjadi (1 dari 10 orang) adalah:
- Sakit kepala atau pusing
- Diare, mual [9,11,12]
Efek samping yang jarang terjadi (1 dari 100 orang):
- Muntah, nyeri perut
- Ruam, gatal
- Mengantuk/somnolen
- Nyeri tenggorokan [9,11,12]
Interaksi Obat
Belum terdapat studi interaksi antara molnupiravir dengan obat lain. Hasil studi in vitro mengindikasikan bahwa molnupiravir dan metabolit aktifnya (NHC) bukan merupakan substrat enzim CYP di liver. Studi in vitro juga menemukan bahwa molnupiravir dan NHC bukan penghambat CYP1A2, 2B6, 2C8, 2C9, 2C19, 2D6, dan 3A4 atau penginduksi CYP1A2, 2B6, dan 3A4.[2,12]