Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Dexamethasone general_alomedika 2022-06-08T18:59:41+07:00 2022-06-08T18:59:41+07:00
Dexamethasone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Dexamethasone

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Efek samping utama dexamethasone adalah supresi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA). Interaksi obat terjadi dengan obat yang menginduksi enzim CYP3A4, misalnya rifampicin dan fenitoin, serta obat-obatan yang dimetabolisme enzim CYP3A4, seperti klaritromisin dan eritromisin.[6]

Efek Samping

Efek samping dexamethasone biasanya timbul pada penggunaan jangka panjang atau dalam dosis besar. Salah satu efek yang dapat timbul adalah supresi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA).

Dexamethasone adalah glukokortikoid sintetik yang poten sehingga dapat mensupresi sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH) melalui umpan balik negatif pada hipotalamus dan pituitari. Supresi ini akan mengurangi sekresi kortisol yang dapat menyebabkan gangguan respons stres dan gangguan pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Efek samping lain yang sering ditemukan adalah insomnia. Selain itu, efek samping yang juga dapat terjadi adalah akne vulgaris, gangguan pencernaan, retensi cairan, ketidakseimbangan elektrolit, kenaikan berat badan, peningkatan nafsu makan, anoreksia, nausea, vomitus, agitasi, dan depresi.

Efek samping yang lebih jarang terjadi, antara lain perubahan sperma, glaukoma, edema paru, pseudotumor serebri, dan peningkatan tekanan intrakranial.[2,6,7,12]

Withdrawal

Penghentian dexamethasone yang tiba-tiba dapat menyebabkan gejala withdrawal, yaitu insufisiensi adrenal akut atau krisis adrenal, hipotensi, dan kematian. Oleh karena itu, diperlukan tapering off. Secara umum, sebaiknya dexamethasone tidak digunakan dalam jangka panjang, dan segera melakukan tapering off jika gejala telah membaik. Tapering off dapat dilakukan dengan menurunkan dosis sebesar 0,375–0,75 mg selama 3–7 hari, sampai mencapai dosis 0,75 mg.[4–7]

Interaksi Obat

Interaksi obat dexamethasone terutama terjadi dengan obat-obatan yang menginduksi dan dimetabolisme oleh enzim CYP3A4. Jika dexamethasone digunakan bersama dengan inhibitor CYP3A4, klaritromisin, eritromisin, dan ketoconazole, maka konsentrasi dexamethasone dalam plasma akan meningkat. Untuk mengatasinya, mungkin diperlukan penurunan dosis dexamethasone sehingga tidak timbul efek samping.[4,12]

Penggunaan dexamethasone bersamaan dengan obat-obatan yang menginduksi CYP3A4, seperti fenobarbital, fenitoin, dan rifampicin, dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dexamethasone dalam plasma, sehingga dibutuhkan peningkatan dosis dexamethasone.[4]

Pemakaian dexamethasone bersama dengan obat-obatan lain yang dimetabolisme oleh CYP3A4, seperti verapamil dan isoniazid, dapat menyebabkan penurunan efektivitas obat. Penggunaan dexamethasone bersamaan dengan aspirin dapat meningkatkan risiko efek samping pada gastrointestinal, seperti inflamasi, perdarahan, ulkus, dan terkadang, perforasi. Selain itu, dapat terjadi penurunan kadar aspirin dalam darah, membuatnya kurang efektif.[4,12]

Penggunaan dexamethasone dosis besar dengan loop diuretic, misalnya furosemide dan bumetanide, dapat meningkatkan risiko hipoglikemia dan gangguan elektrolit lainnya, karena efek mineralokortikoid yang ditimbulkannya. Pasien yang menerima kedua obat ini, perlu diedukasi untuk pergi ke dokter jika muncul gejala hipokalemia, seperti kelemahan otot, letargi, serta kram dan nyeri otot.[4,12]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Electronic medical compendium. Dexamethasone 2 mg tab. EMC. 2018. https://www.medicines.org.uk/emc/product/687#INTERACTIONS
4. American Society of Health System Pharmacists. Dexamethasone (systemic). Drugs.com. 2022. https://www.drugs.com/monograph/dexamethasone-systemic.html
5. Anonim. Dexamethasone. Drugbank. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB01234
6. Dexamethasone (systemic): Drug information. Lexicomp Inc. 2022.
7. Johnson DB, Lopez MJ, Kelley B. Dexamethasone. StatPearls. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482130/
12. Dexamethasone. Medscape. 2022. https://reference.medscape.com/drug/decadron-dexamethasone-intensol-dexamethasone-342741#3.

Indikasi dan Dosis Dexamethasone
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
    Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
  • Penggunaan Kortikosteroid Pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut
    Penggunaan Kortikosteroid Pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut
  • Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
    Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
  • Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
    Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 07 Maret 2025, 04:24
Cara tapering off cream steroid
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo Dokterselamat pagi TS, mohon bantu jelaskan cara tappering off cream steroid🙏🏻terimakasih
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 05 Februari 2025, 20:12
Kortikosteroid untuk pasien DHF yang sudah rawat jalan di FKTP
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter internship di Puskesmas. Saya memiliki pasien perempuan usia 26 tahun post rawat inap dengan DHF yang rawat jalan di puskesmas....
ASMI-02-0184.pdf
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 11:32
Steroid topikal pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo dok saya punya pasien perempuan, 26 thn, dgn dermatitis namun saat ini pasien sedang hamil 32 minggu. Steroid topikal apa yg bisa kita berikan ke pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.