Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-06-08T18:58:25+07:00 2022-06-08T18:58:25+07:00
Dexamethasone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Dexamethasone

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Dexamethasone merupakan obat golongan kortikosteroid dengan efek glukokortikoid yang poten. Efek terapi yang diharapkan dari dexamethasone adalah efek antiinflamasi atau imunosupresan, dengan menghambat phospholipase A2..[1–3]

Bioavailabilitas dexamethasone per oral cukup baik, yaitu mencapai 80%. Dexamethasone memiliki waktu paruh yang panjang, sekitar 4 jam, oleh karena itu penggunaannya sesuai pada kondisi-kondisi yang membutuhkan efek glukokortikoid secara kontinyu. Metabolisme dexamethasone terjadi di hepar, dan mayoritas diekskresikan lewat urin.[4,5]

Indikasi penggunaan dexamethasone adalah pada penyakit sendi inflamatori, meningitis bakterial, eksaserbasi akut multiple sclerosis, dan unresponsive shock, seperti syok anafilaksis. Dexamethasone juga digunakan secara off-label untuk COVID-19, mual dan muntah akibat kemoterapi, nyeri karena kanker, serta sebagai pencegahan komplikasi neurologis pada meningitis.[6]

Salah satu efek samping pemakaian dexamethasone adalah supresi adrenal, yang terutama terjadi akibat penggunaan dexamethasone dosis tinggi dalam jangka waktu lama, atau karena penghentian dexamethasone secara tiba-tiba. Penghentian dexamethasone harus dilakukan secara tapering off. Untuk menghindari efek samping, sebaiknya dexamethasone diberikan dengan dosis minimal, dan dalam durasi sesingkat mungkin.[4,6]

Penggunaan dexamethasone pada pasien dengan riwayat gangguan pencernaan, misalnya ulkus peptikum dan ulcerative colitis, perlu dilakukan dengan berhati-hati,  karena adanya risiko perforasi gastrointestinal. Dexamethasone per oral sebaiknya dikonsumsi bersama dengan makanan, dan hindari kombinasi dexamethasone bersama dengan obat antiinflamasi lainnya, seperti aspirin.[6,7]

Kontraindikasi pemberian dexamethasone adalah jika terdapat riwayat hipersensitivitas terhadap dexamethasone atau kortikosteroid lainnya. Selain itu, kontraindikasi lain dari pemberian dexamethasone adalah pada infeksi akut yang belum diobati, misalnya tuberkulosis atau herpes zoster, dan pada infeksi jamur.[4,6]

Nama kimia: (8S,9R,10S,11S,13S,14S,16R,17R)-9-fluoro-11,17-dihydroxy-17-(2-hydroxyacetyl)-10,13,16-trimethyl-6,7,8,11,12,14,15,16-octahydro cyclopenta[a]phenanthren-3-one.[1]

TABEL 1. Deskripsi singkat Dexamethasone

Perihal Deskripsi
Kelas Hormon, obat endokrin lain, dan kontrasepsi[8,9]
Sub-kelas Kortikosteroid[8,9]
Akses Resep dokter[10]
Wanita hamil Kategori FDA: C dan D [4]; Kategori TGA: A[11]
Wanita menyusui Diekskresikan melalui ASI sehingga tidak disarankan untuk ibu menyusui. Jika dexamethasone harus diberikan, ASI diberikan minimal 4 jam setelah konsumsi dexamethasone[6]
Anak-anak Diperbolehkan, tetapi perlu dipantau efek samping terhadap pertumbuhan. Sediaan tetes mata tidak disarankan[4,6]
Infant Diperbolehkan, tetapi perlu dipantau efek samping terhadap pertumbuhan. Sediaan tetes mata tidak disarankan[4,6]
FDA

Approved[7]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information PubChem Compound Summary for CID 5743 Dexamethasone. PubChem. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexamethasone
2. Electronic medical compendium. Dexamethasone 2 mg tab. EMC. 2018. https://www.medicines.org.uk/emc/product/687#INTERACTIONS
3. Canadian Institute of Health and Research. Dexamethasone. Drugbank Canada. 2018.
4. American Society of Health System Pharmacists. Dexamethasone (systemic). Drugs.com. 2022. https://www.drugs.com/monograph/dexamethasone-systemic.html
5. Anonim. Dexamethasone. Drugbank. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB01234
6. Dexamethasone (systemic): Drug information. Lexicomp Inc. 2022.
7. Johnson DB, Lopez MJ, Kelley B. Dexamethasone. StatPearls. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482130/
8. The World Health Organization. WHO Model List of Essential Medicines, the 22nd. 2021. https://www.who.int/publications/i/item/WHO-MHP-HPS-EML-2021.02
9. DOEN: Daftar Obat Esensial Nasional 2013.
10. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dexamethasone. 2022. http://pionas.pom.go.id/monografi/dexamethasone
11. Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database. 2022. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database.

Farmakologi Dexamethasone

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
    Pedoman Klinis Tapering Off Penggunaan Kortikosteroid
  • Penggunaan Kortikosteroid Pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut
    Penggunaan Kortikosteroid Pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut
  • Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
    Penggunaan Kortikosteroid pada Sepsis
  • Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
    Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 07 Maret 2025, 04:24
Cara tapering off cream steroid
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo Dokterselamat pagi TS, mohon bantu jelaskan cara tappering off cream steroid🙏🏻terimakasih
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 05 Februari 2025, 20:12
Kortikosteroid untuk pasien DHF yang sudah rawat jalan di FKTP
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter internship di Puskesmas. Saya memiliki pasien perempuan usia 26 tahun post rawat inap dengan DHF yang rawat jalan di puskesmas....
ASMI-02-0184.pdf
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 11:32
Steroid topikal pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo dok saya punya pasien perempuan, 26 thn, dgn dermatitis namun saat ini pasien sedang hamil 32 minggu. Steroid topikal apa yg bisa kita berikan ke pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.