Pengawasan Klinis Dexamethasone
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan terkait efek samping dexamethasone adalah tekanan darah, hemoglobin, occult blood loss, kadar kalium serum, kadar glukosa darah, dan densitas mineral tulang.
Pada pasien dengan diabetes, kadar glukosa darah harus diawasi. Terkadang pasien dengan diabetes yang mengkonsumsi dexamethasone membutuhkan penyesuaian dosis obat. Pantau tekanan darah, karena penggunaan dexamethasone dihubungkan dengan retensi cairan, gangguan keseimbangan elektrolit, dan hipertensi.
Pemeriksaan tekanan intraokular dengan tonometry perlu dilakukan secara berkala pada penggunaan dexamethasone sistemik >6 minggu atau dexamethasone tetes mata >10 hari.
Pada anak, dexamethasone dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang, maka status antropometri anak harus dipantau berkala jika dexamethasone digunakan jangka panjang.
Pada penggunaan jangka panjang, respons terhadap terapi juga dipantau agar penyesuaian dosis dapat dilakukan. Apabila akan dilakukan penghentian terapi, lakukan secara tappering off sambil mengawasi adanya withdrawal syndrome. Tapering off dilakukan dengan menurunkan dosis dexamethasone sebanyak 0,375–0,75 mg setiap 3–7 hari, hingga mencapai dosis fisiologis, yaitu 0,75 mg.[4,6,18]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra