Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Enalapril general_alomedika 2023-07-25T10:01:54+07:00 2023-07-25T10:01:54+07:00
Enalapril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Hamil
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Enalapril

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Secara farmakologi, prodrug enalapril akan berubah menjadi bentuk aktif enalaprilat setelah melalui proses hidrolisis. Bentuk aktif ini kemudian akan menghambat enzim angiotensin converting (ACE) dan mengurangi tekanan darah.

Farmakodinamik

Enalapril menekan kinerja sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) dengan cara menghambat ACE yang seharusnya mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Akibatnya, terjadi penurunan angiotensin II. Angiotensin II sebenarnya merupakan suatu vasokonstriktor kuat yang berikatan dengan reseptor AT1 di otot polos.

Interaksi angiotensin II dengan reseptor AT 1 akan meningkatkan aktivitas simpatis dan peningkatan sekresi aldosteron. Peningkatan simpatis difasilitasi dengan pelepasan norepinefrin dari saraf adrenergik simpatis dan penghambatan pengambilan kembali norepinefrin oleh saraf tersebut. Peningkatan aldosteron akan meningkatkan retensi sodium dan air.[1,4,11]

Efek natural yang disebabkan oleh angiotensin II ini akan dimodulasi oleh enalapril. Pencegahan pembentukan angiotensin II dan inhibisi metabolisme bradikinin oleh ACE inhibitor akan menyebabkan vasodilatasi arteri dan vena. Hal ini akan menurunkan total resistensi perifer yang secara konsekuen akan menurunkan tekanan darah dan juga meningkatkan curah jantung.

Selain itu, penurunan aldosteron akan memfasilitasi natriuresis dan diuresis, sehingga menurunkan volume intravaskular dan preload. Hal ini akan memperbaiki kongesti pada pasien gagal jantung. ACE inhibitor memiliki efek inhibisi remodeling ventrikel jantung yang berasosiasi dengan hipertensi kronis, gagal jantung, dan infark miokard.[11,12]

Farmakokinetik

Enalapril diabsorbsi secara cepat melalui saluran gastrointestinal. Obat ini dikonversi menjadi enalaprilat di hati dan sebagian besar akan diekskresikan melalui urine.

Absorbsi

Melalui administrasi oral, enalapril dapat mencapai konsentrasi serum puncak dalam 1 jam. Absorbsinya tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya makanan dalam saluran cerna. Bioavailabilitas enalapril mencapai 60%. Pada administrasi oral, durasi obat mencapai 12–24 jam, sedangkan pada administrasi intravena, durasinya mencapai 6 jam.[1,13]

Distribusi

Sebanyak 50% enalapril terikat oleh protein plasma.[4,14]

Metabolisme

Sebagian besar enalapril dihidrolisis di hati menjadi metabolit aktif enalaprilat dalam waktu 4 jam setelah administrasi obat secara oral. Enalaprilat memiliki efek inhibisi ACE yang lebih poten daripada enalapril.[13,14]

Eliminasi

Enalapril terutama diekskresikan melalui urine, yaitu sebanyak 61% (sekitar 18% sebagai enalapril dan 43% sebagai enalaprilat). Selain itu, obat ini juga dieliminasi melalui feses sebanyak 33% (sekitar 6% sebagai enalapril dan 37% sebagai enalaprilat). Sebagai prodrug, enalapril memiliki waktu paruh 2 jam. Namun, metabolit aktif enalaprilat memiliki waktu paruh 35–38 jam.[13,14]

Referensi

1. FDA. Enalapril Maleate. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/018998s076lbl.pdf
4. Drugbank. Enalapril. 2023. https://go.drugbank.com/drugs/DB00584
11. Klabunde RE. Cardiovascular Pharmacology Concepts: Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitors. 2017. https://cvpharmacology.com/vasodilator/ACE
12. Messerli FH, Bangalore S, Bavishi C, Rimoldi SF. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors in Hypertension: To Use or Not to Use?. J Am Coll Cardiol. 2018 Apr;71(13):1474–1482. https://www.jacc.org/doi/full/10.1016/j.jacc.2018.01.058
13. Medscape. Enalapril (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/vasotec-enalaprilat-enalapril-342317#10

Pendahuluan Enalapril
Formulasi Enalapril

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Januari 2025, 07:52
Obat antihipertensi pada pasien gagal cabut gigi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, mau bertanya. Kalo misalnya kita (dr umum) dpt pasien yg dtg dengan keluhan mau cabut gigi tapi tensi nya itu tinggi. Apakah boleh saat itu juga...
Anonymous
Dibalas 27 Desember 2024, 08:18
Stop obat HT boleh atau tidak?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, saya ada px laki2 30than tanpa faktor risiko sudah dtg 2x dgn tensi sekitar 150/90, tanpa keluhan. Px kemudian diterapi dgn amlodipin 5 mg 1x1...
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 24 Desember 2024, 12:43
Mengurangi regimen obat hipertensi pada pasien dengan tekanan darah mencapai target
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Apabila pasien dengan pengobatan HT 2-3 regimen obat sudah mencapai TD sesuai target selama 3 bulan, apakah regimennya bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.