Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Enalapril general_alomedika 2023-07-25T10:02:09+07:00 2023-07-25T10:02:09+07:00
Enalapril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Hamil
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Enalapril

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Indikasi enalapril adalah untuk penatalaksanaan hipertensi dan gagal jantung. Dosis enalapril disesuaikan dengan usia pasien. Selain itu, dosis juga harus disesuaikan dengan kondisi medis yang mungkin dimiliki pasien, misalnya gangguan fungsi ginjal.

Dewasa

Enalapril dapat menurunkan tekanan darah serta menurunkan mortalitas dan angka rehospitalization pada pasien gagal jantung dengan disfungsi ventrikel kiri.[1,16]

Hipertensi

Pada kasus hipertensi, sediaan oral enalapril dapat diberikan dengan dosis awal 5 mg sebanyak 1 kali sehari. Kemudian, dosis pemeliharaan 10–20 mg diberikan 1 kali sehari hingga maksimal mencapai 40 mg/hari pada kasus yang berat. Dosis perlu disesuaikan secara individu tergantung dengan profil pasien dan respons tekanan darah pasien.

Administrasi enalapril secara intravena dapat dilakukan dengan dosis 1,25 mg setiap 6 jam sekali, melalui infus lambat selama 5 menit.[14,15]

Gagal Jantung

Pada kasus gagal jantung, enalapril tablet dapat diinisiasi dengan dosis 2,5 mg sekali sehari, kemudian dapat ditingkatkan hingga 20 mg/hari dalam dosis tunggal atau dibagi dalam dua dosis. Titrasi sesuai respons pasien dalam jangka 2–4 minggu.[13,14]

Geriatri

Pada orang lanjut usia, baik untuk tata laksana hipertensi maupun gagal jantung, dosis awal enalapril dimulai dengan konsentrasi yang lebih rendah, yaitu 2,5 mg. Setelah itu, dosis disesuaikan dengan toleransi dan respons tekanan darah pasien.[14]

Anak-anak

Enalapril dapat digunakan untuk tata laksana hipertensi pada anak. Dosis awal sediaan peroral yang dianjurkan adalah 0,08 mg/kg/hari (maksimal 5 mg/hari) dengan frekuensi sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan dalam 2 minggu tergantung pada respons tekanan darah pasien (tidak melebihi 0,58/kg/hari atau maksimal 40 mg/hari).[1,13]

Penggunaan pada Populasi Khusus

Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan pada pasien yang sebelumnya menggunakan diuretik.

Gangguan Fungsi Ginjal

Dosis normal enalapril yang tersebut di atas adalah untuk pasien yang memiliki fungsi ginjal dengan klirens kreatinin ≥30 mL/menit. Pada pasien dengan gangguan ginjal (klirens kreatinin <30 mL/menit), dosis awal adalah 2,5 mg sekali sehari.

Pada pasien yang menjalani hemodialisis, dosis awal 2,5 mg diberikan pada hari pasien melakukan hemodialisis. Dosis dapat dinaikkan secara bertahap hingga tekanan darah terkontrol atau hingga dosis maksimal 40 mg/hari.[1,14]

Untuk pemberian secara intravena pada pasien dengan klirens kreatinin <30 mL/menit atau pada pasien hemodialisis, dosis dapat dimulai sebanyak 0,625 mg dalam durasi 5 menit hingga 1 jam. Jika 1 jam setelah administrasi belum ada respons yang cukup, dosis 0,625 mg dapat diulang. Jika dosis tersebut dapat ditoleransi dengan baik, dosis 1,25 mg dapat diberikan setiap 6 jam.[14,15]

Dosis konversi ke sediaan oral yang dianjurkan adalah 5 mg pada pasien dengan klirens kreatinin ≥30 mL/menit dan 2,5 mg pada pasien dengan klirens kreatinin 2,5 mg. Dosis diberikan sekali sehari sebagai dosis inisiasi.[1,15]

Pengguna Diuretik

Pada pasien yang menggunakan diuretik, hipotensi dapat terjadi saat pemberian dosis inisiasi enalapril. Untuk mengurangi efek samping ini, jika memungkinkan, terapi diuretik dihentikan sementara selama 2–3 hari sebelum inisiasi enalapril.

Jika diuretik tidak dapat dihentikan, dosis enalapril inisiasi yang dianjurkan adalah 2,5 mg sekali sehari dan disertai observasi selama 2 jam untuk melihat respons tekanan darah. Observasi dilanjutkan hingga 1 jam setelah tekanan darah stabil.[1]

Referensi

1. FDA. Enalapril Maleate. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/018998s076lbl.pdf
13. Medscape. Enalapril (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/vasotec-enalaprilat-enalapril-342317#10
14. MIMS. Enalapril. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/enalapril?mtype=generic
15. Drugs.com. Vasotec IV Injection. Dec 2022. https://www.drugs.com/drp/vasotec-i-v-injection.html#I19093
16. Sun W, Zhang H, Guo J, et al. Comparison of the Efficacy and Safety of Different ACE Inhibitors in Patients With Chronic Heart Failure: A PRISMA-Compliant Network Meta-Analysis. Medicine (Baltimore). 2016;95(6):e2554.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4753869/

Formulasi Enalapril
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Mellitus
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Mellitus
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Januari 2025, 07:52
Obat antihipertensi pada pasien gagal cabut gigi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, mau bertanya. Kalo misalnya kita (dr umum) dpt pasien yg dtg dengan keluhan mau cabut gigi tapi tensi nya itu tinggi. Apakah boleh saat itu juga...
Anonymous
Dibalas 27 Desember 2024, 08:18
Stop obat HT boleh atau tidak?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, saya ada px laki2 30than tanpa faktor risiko sudah dtg 2x dgn tensi sekitar 150/90, tanpa keluhan. Px kemudian diterapi dgn amlodipin 5 mg 1x1...
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 24 Desember 2024, 12:43
Mengurangi regimen obat hipertensi pada pasien dengan tekanan darah mencapai target
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Apabila pasien dengan pengobatan HT 2-3 regimen obat sudah mencapai TD sesuai target selama 3 bulan, apakah regimennya bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.