Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Phenylephrine general_alomedika 2025-03-27T08:46:59+07:00 2025-03-27T08:46:59+07:00
Phenylephrine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Phenylephrine

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi phenylephrine adalah agonis reseptor alfa adrenergik post sinaptik yang menyebabkan vasokonstriksi, meningkatkan tekanan sistolik dan diastolik, menimbulkan bradikardia, dan meningkatkan stroke output.[2]

Farmakodinamik

Phenylephrine adalah agonis reseptor alfa-1 adrenergik yang memediasi vasokonstriksi dan midriasis, tergantung pada rute dan lokasi pemberian. Paparan sistemik phenylephrine menyebabkan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik, serta resistensi pembuluh darah perifer. Diduga bahwa efek alfa-adrenergik phenylephrine dihasilkan dari penghambatan produksi siklik adenosin-3′,5′-monofosfat (cAMP).

Dalam dosis terapeutik, phenylephrine tidak memiliki efek substansial pada reseptor beta adrenergik jantung tapi aktivasi diduga dapat terjadi ketika digunakan dalam dosis yang lebih besar. Phenylephrine juga tidak merangsang reseptor beta adrenergik pada bronkus atau pembuluh darah perifer.[2,5,6,11]

Farmakokinetik

Phenylephrine diabsorpsi dengan mudah dari saluran gastrointestinal. Meski begitu, phenylephrine mengalami metabolisme presistemik yang ekstensif di dinding usus, sehingga bioavailabilitas sistemik setelah pemberian per oral cenderung rendah jika dibandingkan pemberian intravena.[1,2,5,6,16]

Absorpsi

Setelah pemberian oral, phenylephrine diabsorpsi secara cepat dengan median waktu untuk mencapai konsentrasi plasma maksimum (tmax) sekitar 0,33 sampai 0,5 jam.[1,5,6]

Distribusi

Waktu paruh phenylephrine setelah pemberian intravena sekitar 5 menit. Kadar tetap volume distribusi (steady state) 340 L, menandakan phenylephrine terdistribusi dengan baik ke dalam organ dan jaringan perifer.[1,5,6]

Metabolisme

Phenylephrine mengalami metabolisme ekstensif di dinding usus dan hati. Rute utama metabolisme melibatkan konjugasi sulfat dan deaminasi oksidatif oleh monoamine oksidase. Glukuronidasi juga terjadi meskipun dalam tingkat yang lebih rendah.[1,2,5,6]

Eliminasi

Phenylephrine dan metabolitnya diekskresikan terutama dalam urine. Setelah pemberian oral atau intravena, sekitar 80-86% dari dosis diekskresikan dalam waktu 48 jam. Obat dieliminasi utamanya sebagai metabolit, dimana hanya sekitar 2,6% dari dosis oral diekskresikan dalam urine dalam bentuk yang tidak berubah.[2]

 

Direvisi oleh: dr. Elizabeth Anastasya

Referensi

1. Gelotte CK, Zimmerman BA. Pharmacokinetics, safety, and cardiovascular tolerability of phenylephrine HCl 10, 20, and 30 mg after a single oral administration in healthy volunteers. Clin Drug Investig. 2015 Sep;35(9):547-58. doi: 10.1007/s40261-015-0311-9. PMID: 26267590; PMCID: PMC4559581.
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 6041, Phenylephrine. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Phenylephrine. Accessed Dec. 14, 2021.
5. FDA. Vazculep (Phenylephrine Hydrochloride). 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/204300lbl.pdf
6. Richards E, Lopez MJ, Maani CV. Phenylephrine. [Updated 2021 Jul 13]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534801/
11. Deckx L, De Sutter AI, Guo L, Mir NA, van Driel ML. Nasal decongestants in monotherapy for the common cold. Cochrane Database Syst Rev. 2016;10(10):CD009612. Published 2016 Oct 17. doi:10.1002/14651858.CD009612.pub2
16. Gelotte CK, Parasrampuria DA, Zimmerman BA. Single-Dose Pharmacokinetics and Metabolism of the Oral Decongestant Phenylephrine HCl in Children and Adolescents. Pulm Ther. 2023;9(1):139-150. doi:10.1007/s41030-022-00206-8

Pendahuluan Phenylephrine
Formulasi Phenylephrine

Artikel Terkait

  • Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi dalam Pencegahan dan Penanganan ISPA
    Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi dalam Pencegahan dan Penanganan ISPA
  • Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
    Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
  • Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
    Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
  • Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
    Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
  • Pentingnya Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik Povidone Iodine
    Pentingnya Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik Povidone Iodine

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 17 April 2025, 21:54
Peran Povidone Iodine Sebagai Terapi Dini Common Cold di Tengah Cuaca Pancaroba - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Memasuki masa pancaroba, fluktuasi suhu dan kelembapan udara menjadi faktor pemicu meningkatnya kasus common cold. Kondisi ini menciptakan...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...
dr. Yustina W
Dibalas 13 Agustus 2023, 20:21
Rekomendasi obat untuk common cold pada bayi usia di bawah 6 bulan
Oleh: dr. Yustina W
2 Balasan
Izin bertanya dok, pasien bayi dibawah 6bulan ada rekomendasi obat untuk commom cold tidak ya dok? terimakasih.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.