Indikasi dan Dosis Phenylephrine
Indikasi phenylephrine oral adalah sebagai dekongestan pada kasus common cold atau rhinitis alergi. Sediaan phenylephrine tetes digunakan untuk melebarkan pupil atau menginduksi vasokonstriksi. Phenylephrine juga tersedia dalam bentuk injeksi yang digunakan untuk mengobati hipotensi akibat syok atau anestesi, namun sediaan ini tidak ada di Indonesia. Penggunaan off label phenylephrine adalah untuk kondisi yang memerlukan pembatasan aliran darah lokal, seperti priapismus.[2,6]
Dekongestan
Phenylephrine dapat digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat, misalnya pada common cold dan rhinitis alergi. Penggunaan pada pasien usia di bawah 12 tahun tidak disarankan.
Sebagai dekongestan, phenylephrine oral dapat digunakan dalam dosis 10 mg. Konsumsi dapat dilakukan setiap 4 jam, dengan dosis harian maksimal 60 mg. Meski demikian, perlu diketahui bahwa terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa phenylephrine tidak lebih baik dibandingkan placebo dalam mengatasi hidung tersumbat.
Untuk anak usia 4-5 tahun, dosis phenylephrine adalah 2,5 mg setiap 4 jam dengan dosis maksimal harian 15 mg. Untuk anak usia 6-11 tahun, dosis phenylephrine adalah 5 mg setiap 4 jam dengan dosis maksimal harian 30 mg. Anak usia 12 tahun ke atas menggunakan dosis yang sama dengan dewasa.[9-11,14]
Midriasis
Tetes mata phenylephrine digunakan untuk menghasilkan midriasis pada prosedur oftalmoskopi dan bedah okular. Untuk prosedur oftalmoskopi, phenylephrine dapat digunakan dalam konsentrasi 2,5 atau 10%, diberikan 1-2 tetes 10-60 menit sebelum prosedur. Sementara itu, pada prosedur bedah okular, dapat diberikan 30-60 menit sebelum tindakan dilakukan.
Untuk anak, dapat diberikan 1 tetes phenylephrine 2,5% atau 10%. Tetes mata diberikan 15-30 menit sebelum tindakan, dapat diteteskan setiap 3-5 menit sesuai keperluan, dengan total dosis maksimal 3 tetes per mata. Perlu diingat bahwa cairan 10% tidak boleh digunakan pada bayi usia kurang dari 1 tahun. Penggunaan cairan 10% juga harus hati-hati pada anak usia kurang dari 5 tahun.[12]
Pencegahan Sinekia Posterior
Tetes mata phenylephrine dapat digunakan untuk pencegahan sinekia posterior, misalnya setelah tindakan iridektomi. Phenylephrine 10% diberikan 1 tetes 1-2 kali sehari.[12]
Mata Merah
Phenylephrine tetes mata 0,12% dapat digunakan untuk meredakan mata merah. Berikan 1-2 tetes pada mata yang terpengaruh, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali sehari.[12]
Penanganan Hipotensi Akibat Pemberian Obat Anestesi
Phenylephrine injeksi tidak tersedia di Indonesia. Sediaan injeksi bisa digunakan dalam penanganan hipotensi akibat pemberian obat anestesi dengan dosis awal 40-100 mcg bolus intravena. Bolus bisa ditambahkan setiap 1-2 menit sesuai dengan kebutuhan, tapi jangan melebihi 200 mcg.
Jika tekanan darah di bawah target, berikan infus kontinyu dengan rerata dosis 10-35 mcg/menit, jangan melebihi 200 mcg/menit. Sesuaikan dosis berdasarkan target tekanan darah.[3]