Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Modafinil
Penggunaan modafinil pada kehamilan termasuk dalam kategori C oleh FDA dan kategori B3 oleh TGA. Data keamanan terkait modafinil pada ibu menyusui masih terbatas.[1,14]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan modafinil pada wanita hamil dimasukkan ke dalam kategori C oleh FDA, yang artinya studi reproduksi pada binatang menunjukkan adanya efek samping pada fetus namun belum ada studi dengan kontrol baik pada manusia.
Obat masuk ke dalam kategori B3 oleh TGA, yang berarti obat baru digunakan pada sedikit wanita hamil, tanpa adanya peningkatan pada frekuensi malformasi atau efek merugikan lain baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Studi pada hewan menunjukkan adanya peningkatan kejadian gangguan pada fetus.[1,14,15]
Pada beberapa uji retrospektif, didapatkan bahwa modafinil memiliki potensi meningkatkan risiko malformasi kongenital seperti anomali jantung kongenital, intrauterine growth restriction dan abortus spontan bila diberikan pada trimester pertama kehamilan.
Modafinil tidak boleh digunakan selama kehamilan. Pada wanita yang berpotensi mengalami kehamilan, disarankan untuk menggunakan kontrasepsi yang efektif hingga 2 bulan setelah menghentikan modafinil.[2,7,16,17]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Informasi mengenai ekskresi modafinil dalam air susu ibu (ASI) masih terbatas. Dalam laporan kasus yang mengukur kadar R-modafinil, ditemukan bahwa konsentrasi R-modafinil dalam ASI ibu yang sedang menyusui dan dalam serum bayi sangat rendah.
Meskipun demikian, hingga terdapat lebih banyak data keamanan, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan obat lain atau melakukan pemantauan yang ketat pada ibu yang sedang menyusui.[2,18]