Kontraindikasi dan Peringatan Modafinil
Penggunaan modafinil memiliki kontraindikasi pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap modafinil atau armodafinil. Terdapat beberapa peringatan penggunaan modafinil yang harus diperhatikan oleh dokter.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan modafinil adalah hipersensitivitas terhadap modafinil atau armodafinil. Gejala hipersensitivitas dapat berupa reaksi kulit dari yang ringan (berupa rash) hingga berat (seperti sindrom Stevens-Johnson), angioedema dan anafilaksis, maupun hipersensitivitas multi organ.[1,7,19]
Peringatan
Peringatan pada penggunaan modafinil perlu diperhatikan antara lain pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas, riwayat gangguan psikiatri, riwayat penyakit jantung seperti hipertrofi ventrikel kiri.[1,7,19]
Pada pasien dengan rasa kantuk yang persisten atau berlebih, harus diingatkan untuk tidak membawa kendaraan atau melakukan aktivitas lain yang mempunyai potensi membahayakan. Dokter harus melakukan penilaian rasa kantuk secara berkala untuk menentukan derajat rasa kantuk.[1,7,19]
Pemberian modafinil pada pasien dengan kelainan penyalahgunaan obat terlarang, gangguan hati dan ginjal, pasien lanjut usia, dan pasien menyusui memerlukan perhatian khusus.[7]
Hipersensitivitas
Pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas berat; dapat berupa sindrom Stevens-Johnson, angioedema, reaksi anafilaksis, dan hipersensitivitas multi organ; pemberian modafinil harus dihentikan.[1,7,19]
Gangguan Psikiatri
Pemberian modafinil dilaporkan dapat menyebabkan munculnya gejala psikiatri seperti mania, delusi, halusinasi, ide bunuh diri, dan agresi. Oleh karena itu, pemberian modafinil harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat gangguan psikiatri. Bila muncul gejala-gejala tersebut, pemberian modafinil harus dihentikan.[1,7,19]
Gangguan Kardiovaskular
Pemberian modafinil tidak direkomendasikan pada pasien dengan riwayat hipertrofi ventrikel jantung atau cor pulmonale. Selain itu, pemberian modafinil juga tidak direkomendasikan pada pasien dengan prolaps katup mitral yang disebabkan oleh penggunaan stimulan sistem saraf pusat sebelumnya atau pada pasien dengan riwayat kardiotoksisitas pada saat mengkonsumsi obat stimulan sistem saraf pusat.
Pada uji klinis modafinil, terdapat laporan efek samping kardiovaskuler yang dialami oleh subjek, antara lain nyeri dada, palpitasi, dispnea, prolaps katup mitral, dan hipertrofi ventrikel kiri.[1,7,19]