Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Chlorpromazine general_alomedika 2022-09-29T13:41:14+07:00 2022-09-29T13:41:14+07:00
Chlorpromazine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Chlorpromazine

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Kontraindikasi chlorpromazine adalah pada orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas chlorpromazine atau obat-obatan lain yang berasal dari golongan fenotiazin. Peringatan diberikan untuk tidak meresepkan chlorpromazine kepada pasien geriatri dengan gejala psikosis yang terkait demensia, karena meningkatkan risiko kematian pasien.[1,13]

Kontraindikasi

Kontraindikasi pemberian chlorpromazine adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap chlorpromazine, maupun obat dari golongan fenotiazin lainnya, seperti fluphenazine atau promazine.

Penggunaan chlorpromazine pada pasien geriatri dengan psikosis terkait demensia juga merupakan kontraindikasi chlorpromazine. Pemberian chlorpromazine kepada pasien-pasien ini meningkatkan risiko kematian. Food and Drugs Administration (FDA) tidak menyetujui penggunaan chlorpromazine sebagai tata laksana psikosis terkait demensia.

Chlorpromazine juga dikontraindikasikan adalah pada pasien yang sedang koma atau pasien memiliki riwayat mengonsumsi zat-zat yang menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat, misalnya alkohol, barbiturat, seperti fenobarbital, dan opiat. Kontraindikasi lain penggunaan chlorpromazine adalah pada pasien yang mengalami kolaps sirkulasi, depresi sumsum tulang, dan feokromositoma.[3,5,6,13]

Peringatan

Peringatan penggunaan chlorpromazine diberikan kepada pada pasien dengan psikosis terkait demensia. Peringatan juga diberikan atas potensi chlorpromazine menyebabkan reaksi ekstrapiramidal, diskinesia tardif, neuroleptic malignant syndrome, dan risiko jatuh. Penghentian chlorpromazine juga tidak boleh dilakukan dengan tiba-tiba.

Reaksi Ekstrapiramidal

Reaksi ekstrapiramidal dapat terjadi setelah penggunaan chlorpromazine. Gejala ekstrapiramidal yang muncul terkadang menyerupai gangguan sistem saraf lainnya, misalnya ensefalitis, Reye’s syndrome, ensefalopati, meningitis, atau tetanus. Akibatnya, penyakit-penyakit tersebut dapat salah didiagnosis sebagai efek samping obat. Hindari penggunaan chlorpromazine pada anak-anak dan remaja yang memiliki gejala menyerupai Reye’s syndrome.[5,6]

Diskinesia Tardif

Penggunaan chlorpromazine jangka panjang dihubungkan dengan reaksi distonik involunter yang dapat bersifat irreversible. Diskinesia tardif dilaporkan sering dijumpai pada pasien perempuan yang berusia lebih tua. Penghentian antipsikotik tidak selalu efektif untuk menghilangkan gejala.[5,6]

Neuroleptic Malignant Syndrome

Manifestasi klinis neuroleptic malignant syndrome (NMS), antara lain hiperpireksia, rigiditas otot, gangguan kesadaran, dan adanya instabilitas otonom, misalnya denyut jantung atau tekanan darah yang ireguler, takikardia, diaforesis dan gangguan irama jantung. NMS dapat berakibat fatal. Chlorpromazine harus segera dihentikan pada pasien yang memiliki gejala NMS.[5,6]

Risiko Jatuh

Chlorpromazine dapat menyebabkan somnolen, hipotensi postural, serta instabilitas motorik dan sensorik. Hal ini dapat mengakibatkan risiko jatuh pasien meningkat. Risiko jatuh pasien harus dinilai sebelum dan secara berkala selama terapi menggunakan chlorpromazine.[5,6]

Penghentian Chlorpromazine

Penghentian chlorpromazine secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala putus obat, seperti nausea, muntah, sakit kepala, ansietas, agitasi, diskinesia, dan insomnia. Perburukan gejala penyakit juga dapat terjadi. Untuk itu, penghentian chlorpromazine perlu dilakukan secara bertahap.[5,6,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. MIMS. Chlorpromazine. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorpromazine/?type=brief&mtype=generic
3. Mann SK, Marwaha R. Chlorpromazine. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553079/
5. Medsafe. Chlorpromazine Injection. 2022 https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/l/largactiltabinjsusp.pdf
6. Drugs.com Chlorpromazine Prescribing Information. 2021 https://www.drugs.com/pro/chlorpromazine.html#s-34070-3
13. American Society of Health-System Pharmacists. Chlorpromazine. Drugs.com. 2021. https://www.drugs.com/monograph/chlorpromazine.html

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Chlorpromazine

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
    Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
  • Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia
    Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.