Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tinea Corporis general_alomedika 2023-08-08T13:55:09+07:00 2023-08-08T13:55:09+07:00
Tinea Corporis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Diagnosis Tinea Corporis

Oleh :
dr.Megawati Tanu
Share To Social Media:

Diagnosis tinea corporis perlu dipikirkan pada pasien yang datang dengan lesi gatal annular berskuama dan central healing. Kondisi ini umumnya bisa dengan mudah ditegakkan secara klinis. Meski begitu, beberapa kasus dapat menunjukkan gambaran atipikal, misalnya akibat penggunaan kortikosteroid. Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH dan kultur jamur bisa mengonfirmasi diagnosis.[1,2,4]

Anamnesis

Pada tinea corporis, keluhan utama biasanya adalah adanya lesi annular di badan yang berwarna merah, bersisik, dan gatal. Keluhan lesi biasanya disertai pruritus ringan. Lesi muncul di batang tubuh, leher, lengan, ataupun tungkai.

Tanyakan juga faktor risiko pada pasien, seperti riwayat paparan dengan orang yang dicurigai menderita dermatofitosis maupun benda kepemilikan mereka, tinggal di daerah yang hangat dan lembab, serta riwayat gangguan imun seperti diabetes mellitus, HIV, dan keganasan.[1,2,4]

Pemeriksaan Fisik

Tinea corporis memiliki karakteristik berupa lesi tunggal atau multipel berbentuk bulat, oval, anular dengan batas tegas, dapat disertai eritematosa minimal dan skuama, dengan batas tepi lesi meninggi.

Lesi awal dapat berupa titik putih kecil, menyebar secara sentrifugal meninggalkan bagian tengah yang bersih (central clearing / ringworm). Dapat ditemukan papul, vesikel, dan pustul pada tepi lesi.

Lesi multipel dapat berkoalesens membentuk pola polisiklik. Predileksi tinea corporis pada dewasa di area kulit yang terekspos, sedangkan pada anak di area batang tubuh.[1,2,4]

Diagnosis Banding

Diagnosis tinea corporis cukup mudah ditegakkan. Namun penyakit ini dapat didiagnosis banding dengan tinea versicolor dan pitiriasis alba. Pemeriksaan penunjang, yaitu kerokan kulit dan kultur dapat dilakukan untuk mengeksklusi diagnosis banding.[2,4]

Tinea Versicolor

Pada pasien dengan tinea versicolor, dapat dijumpai makula hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan disertai skuama halus. Lesi tidak memiliki central healing.[2,4]

Pityriasis Alba

Pityriasis alba merupakan penyakit kulit yang sering timbul pada anak-anak dan remaja. Lesi awalnya berupa makula berskuama dengan warna kemerahan dan batas tidak tegas, yang kemudian menghilang dan meninggalkan bekas hipopigmentasi. Predileksi pityriasis alba adalah di wajah, lengan atas, leher, dan bahu.[2,4]

Pityriasis Rosea

Pada pityriasis rosea, terdapat Herald patch yang tidak gatal. Lesi juga luas pada tubuh. Erupsi bersifat simetris dalam 4-14 hari kemudian dengan karakteristik seperti ‘pohon natal’ di area punggung dan berbentuk ‘V’ di bagian dada.[2,4]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis tinea corporis dapat ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang yang paling sering dilakukan untuk diagnosis tinea corporis adalah pemeriksaan mikroskop kerokan kulit. Pemeriksaan lainnya dilakukan apabila terapi tidak efektif dan menyingkirkan diagnosis banding.[1-3]

Pemeriksaan Mikroskopik

Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH berperan sebagai metode konfirmasi diagnosis. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel melalui kerokan kulit pada batas aktif lesi. Kerokan kulit dicampur dengan KOH 10%-20% lalu dipanaskan sedikit di atas api. KOH akan melarutkan epitel.

Prosedur pemeriksaan ini sederhana, murah, cepat, dan efisien. Meski begitu, sebesar 15% kasus tinea yang didiagnosis dengan KOH dapat menunjukkan hasil negatif palsu.[1-3]

Penambahan 36% Dimetil Sulfoksida (DMSO) pada KOH dapat mempercepat proses pemeriksaan tanpa pemanasan, memberikan transparansi pada keratinosit, dan visualisasi elemen jamur yang lebih baik. Hasil pemeriksaan positif ditandai dengan terdapat filamen hifa septa panjang, halus, refraktil, bercabang, bergelombang, dengan atau tanpa artrokonidiospor.[2,3]

Dermoskopi

Dermoskopi merupakan pemeriksaan non-invasif yang dapat membantu menegakkan diagnosis tinea.

Temuan dermoskopi pada kasus tinea corporis yaitu eritema difus, distribusi pembuluh darah berupa titik-titik terputus di bagian tepi, skuama halus di bagian tepi membentuk gambaran ‘moth-eaten scale’, pengelupasan kulit ke arah luar, serta bintik coklat yang dikelilingi oleh halo putih-kuning.[2,3]

Kultur

Pemeriksaan kultur jamur merupakan pemeriksaan baku emas dalam diagnosis dermatofita, terutama jika diagnosis meragukan atau infeksi sudah menyebar luas dan parah, atau pada kasus resisten terhadap pengobatan. Namun, pemeriksaan ini tidak selalu dilakukan karena membutuhkan waktu yang lama (7-14 hari, pada kasus tertentu lebih dari 4 minggu), biaya pemeriksaan cukup mahal, dan tidak terdapat di semua institusi.

Hasil kultur dikatakan negatif apabila tidak terdapat pertumbuhan dalam 4 minggu pada suhu ruangan. Medium kultur yang digunakan adalah agar Sabouraud pepton-glukosa, Modified Sabouraud Dextrose Agar, atau Agar Mycose. Identifikasi spesies berdasarkan karakteristik koloni, morfologi, dan tes fisiologi.[1-3]

Histopatologi

Sampel histopatologi yang diambil dari biopsi kulit dapat dilakukan pada lesi yang atipikal atau persisten. Pewarnaan dilakukan dengan dengan asam Schiff periodik untuk menunjukkan dinding sel dermatofit pada kulit. Dapat ditemukan dermatofit berwarna pink di stratum korneum.[1-3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta

Referensi

1. Yee G, Al Aboud AM. Tinea Corporis. In: StatPearls. Treasure Island . StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544360/
2. Leung AK, Lam JM, Leong KF, Hon KL. Tinea corporis: an updated review. Drugs Context. 2020 Jul 20;9:2020-5–6.
3. Jartarkar SR, Patil A, Goldust Y, Cockerell CJ, Schwartz RA, Grabbe S, et al. Pathogenesis, Immunology and Management of Dermatophytosis. J Fungi. 2021 Dec 31;8(1):39.
4. Kovitwanichkanont Tom, Chong Alvin H. Superficial fungal Infection. Vol 48, Issue 10. October 2019. Australian Journal of General Practice. https://www1.racgp.org.au/ajgp/2019/october/superficial-fungal-infection.

Epidemiologi Tinea Corporis
Penatalaksanaan Tinea Corporis

Artikel Terkait

  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
  • Tinea Incognito: Alasan Untuk Berhenti Memberikan Steroid Topikal pada Infeksi Jamur Kulit
    Tinea Incognito: Alasan Untuk Berhenti Memberikan Steroid Topikal pada Infeksi Jamur Kulit
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 September 2024, 19:08
Lesi central healing dan tepi aktif di punggung dan axila pada anak 4 tahun yang semakin gatal dan tidak membaik
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat sore dokter , saya memiliki pasien anak perempuan berumur 4 tahun dengan keluhan gatal di punggung sejak 1 bulan yg lalu . Lesi dengan central...
dr.Prionoto
Dibalas 18 September 2024, 07:15
Pasien perempuan 15 tahun dengan lesi papul eritema, apakah tinea atau scabies
Oleh: dr.Prionoto
4 Balasan
Alo dokter, mau tanya diagnosisnya ini apa ya? Tinea atau scabies, gejala gatal2 dikulit kaki dan tangan ,wanita 15 tahun.
dr.Reza fatra cornika
Dibalas 30 Agustus 2024, 20:43
Bercak putih yang gatal
Oleh: dr.Reza fatra cornika
2 Balasan
Alo dokter.Saya ada pasien terdapat bercak putih di paha.Lama kelamaan tambah banyak dan gatal.Cara mengatasinya gmn ya.Matursuwon suwon

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.