Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Tinea Corporis general_alomedika 2023-08-08T13:54:03+07:00 2023-08-08T13:54:03+07:00
Tinea Corporis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Epidemiologi Tinea Corporis

Oleh :
dr.Megawati Tanu
Share To Social Media:

Data epidemiologi mengindikasikan bahwa seperempat populasi global pernah terinfeksi tinea corporis. Prevalensi kasus lebih tinggi pada negara beriklim tropis dan subtropis. Risiko terinfeksi tinea corporis seumur hidup diperkirakan sebesar 10-20%.[1-4]

Global

Sebesar 20-25% populasi global dilaporkan pernah terinfeksi dermatofitosis. Kasus tinea corporis banyak dijumpai pada anak pre-pubertas dengan penularan secara zoofilik, melalui kucing atau anjing. Meski begitu, studi lain menyatakan bahwa tinea corporis banyak dijumpai pada anak post-pubertas dan dewasa muda. Tidak terdapat predominasi kasus berdasarkan jenis kelamin.

Transmisi umumnya terjadi akibat kontak langsung dengan kulit penderita atau autoinfeksi. Kondisi hiperhidrosis, kelembapan tinggi, dan pakaian ketat berkorelasi dengan tingkat keparahan dan rekurensi penyakit.

Angka kejadian di area tropis dilaporkan paling tinggi dibandingkan area lain di dunia. Trichophyton rubrum merupakan patogen yang paling sering menyebabkan tinea corporis, berkontribusi terhadap 80-90% kasus dermatofita di seluruh dunia.[1,2,4]

Indonesia

Data epidemiologi tinea corporis secara nasional masih belum tersedia.

Mortalitas

Tinea corporis tidak menyebabkan kematian. Pasien yang imunokompeten mayoritas berespon baik dengan terapi dan tidak mengalami sekuele. Meski begitu, tinea corporis bisa mengalami rekurensi maupun komplikasi berupa infeksi bakteri sekunder akibat garukan.[2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta

Referensi

1. Yee G, Al Aboud AM. Tinea Corporis. In: StatPearls. Treasure Island . StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544360/
2. Leung AK, Lam JM, Leong KF, Hon KL. Tinea corporis: an updated review. Drugs Context. 2020 Jul 20;9:2020-5–6.
3. Jartarkar SR, Patil A, Goldust Y, Cockerell CJ, Schwartz RA, Grabbe S, et al. Pathogenesis, Immunology and Management of Dermatophytosis. J Fungi. 2021 Dec 31;8(1):39.
4. Kovitwanichkanont Tom, Chong Alvin H. Superficial fungal Infection. Vol 48, Issue 10. October 2019. Australian Journal of General Practice. https://www1.racgp.org.au/ajgp/2019/october/superficial-fungal-infection.

Etiologi Tinea Corporis
Diagnosis Tinea Corporis

Artikel Terkait

  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
  • Tinea Incognito: Alasan Untuk Berhenti Memberikan Steroid Topikal pada Infeksi Jamur Kulit
    Tinea Incognito: Alasan Untuk Berhenti Memberikan Steroid Topikal pada Infeksi Jamur Kulit
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 September 2024, 19:08
Lesi central healing dan tepi aktif di punggung dan axila pada anak 4 tahun yang semakin gatal dan tidak membaik
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat sore dokter , saya memiliki pasien anak perempuan berumur 4 tahun dengan keluhan gatal di punggung sejak 1 bulan yg lalu . Lesi dengan central...
dr.Prionoto
Dibalas 18 September 2024, 07:15
Pasien perempuan 15 tahun dengan lesi papul eritema, apakah tinea atau scabies
Oleh: dr.Prionoto
4 Balasan
Alo dokter, mau tanya diagnosisnya ini apa ya? Tinea atau scabies, gejala gatal2 dikulit kaki dan tangan ,wanita 15 tahun.
dr.Reza fatra cornika
Dibalas 30 Agustus 2024, 20:43
Bercak putih yang gatal
Oleh: dr.Reza fatra cornika
2 Balasan
Alo dokter.Saya ada pasien terdapat bercak putih di paha.Lama kelamaan tambah banyak dan gatal.Cara mengatasinya gmn ya.Matursuwon suwon

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.