Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kolelitiasis general_alomedika 2023-08-29T13:15:40+07:00 2023-08-29T13:15:40+07:00
Kolelitiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kolelitiasis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Kolelitiasis (cholelithiasis) atau batu empedu adalah deposit cairan pencernaan yang mengeras di dalam kantung empedu, sedangkan koledokolitiasis adalah batu empedu yang berada di saluran empedu. Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya kolelitiasis, yaitu supersaturasi kolesterol, produksi bilirubin berlebih, dan hipomotilitas atau gangguan kontraktilitas kantung empedu.[1–3]

Kolelitiasis yang paling sering ditemukan merupakan batu empedu kolesterol, diikuti dengan batu empedu pigmen hitam dan coklat. Faktor risiko terbentuknya batu empedu kolesterol adalah jenis kelamin perempuan, usia di atas 40 tahun, obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat, diabetes melitus, dislipidemia, penurunan berat badan drastis, sedentary lifestyle, dan kehamilan.[4,5]

shutterstock_664627378-min

Kolelitiasis umumnya tidak bergejala. Keluhan utama pasien adalah kolik bilier, yaitu nyeri yang hilang timbul pada regio hipokondrium kanan atau epigastrium, dengan penjalaran ke puncak tulang scapula kanan. Perjalanan nyeri tersebut dikenal dengan sebutan Collins sign.[2,3]

Pemeriksaan USG abdomen merupakan pemeriksaan baku standar untuk mendeteksi kolelitiasis. Jika hasil USG inkonklusif maka dapat disarankan pemeriksaan MRCP (magnetic resonance cholangiopancreatography). Opsi pemeriksaan lainnya adalah USG endoskopi (endoscopic ultrasound / EUS) atau CT-Scan abdomen.[1-4]

Tata laksana tergantung dari tingkat keparahannya, bisa dilakukan observasi, manajemen nyeri, pemberian medikamentosa, serta tindakan invasif seperti ESWL (extracorporeal shockwave lithotripsy) atau kolesistektomi.[1-4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Tanaja J, Lopez RA, Meer JM. Cholelithiasis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470440/
2. Heuman DM. Gallstones (Cholelithiasis): Practice Essentials, Background, Pathophysiology n.d. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/175667-overview
3. Lammert F, Acalovschi M, et al. EASL Clinical Practice Guidelines on the prevention, diagnosis and treatment of gallstones. J Hepatol 2016;65:146–81. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2016.03.005.
4. Abraham S, Rivero HG, et al. Surgical and nonsurgical management of gallstones. Am Fam Physician 2014;89:795–802.
5. Njeze GE. Gallstones. Niger J Surg Off Publ Niger Surg Res Soc 2013;19:49. https://doi.org/10.4103/1117-6806.119236.

Patofisiologi Kolelitiasis

Artikel Terkait

  • Diet Pasca Kolesistektomi
    Diet Pasca Kolesistektomi
  • Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
    Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
  • Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
    Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 09:12
Apakah asam ursodeoksikolat boleh diberikan pada pasien dengan cholelithiasis dd/choledocolithiasis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien, perempuan 78 tahun. Hasil USG menunjukan lesi hiperekoik di duktus hepatikus communis dengan diameter 0.9cm dan tampak...
Anonymous
Dibalas 26 Januari 2022, 14:48
Diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus - Gizi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet utk pasien cholelithiasis yg kurus (IMT saat ini 17). Krn saat pasien ini menjalani diet rendah lemak, berat...
Anonymous
Dibuat 26 Januari 2022, 14:06
Diet untuk pasien cholelithiasis kurus - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus (saat ini IMT 17). Krn saat menjalani diet rendah lemak, berat badannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.