Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Kolelitiasis general_alomedika 2025-02-05T11:07:54+07:00 2025-02-05T11:07:54+07:00
Kolelitiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Kolelitiasis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait kolelitiasis  (cholelithiasis) atau batu empedu meliputi etiologi, faktor resiko, penatalaksanaan, serta komplikasi yang mungkin timbul. Pencegahan kolelitiasis adalah dengan melakukan pola hidup sehat, yaitu menjaga asupan makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik rutin, dan menjaga berat badan ideal.[2]

Edukasi Pasien

Pasien perlu diedukasi mengenai kondisi kolelitiasis saat ini, penyebab, dan pilihan tata laksana. Setiap penatalaksanaan perlu disampaikan secara jelas kepada pasien dan keluarganya, mengenai keunggulan dan tingkat keberhasilannya. Perlu juga disampaikan komplikasi yang mungkin timbul jika kolelitiasis tidak diobati, faktor risiko penyebab komplikasi, dan anjuran cara mencegah terjadinya komplikasi.[2,17]

Apabila pasien dianjurkan untuk mendapatkan tindakan, maka harus dilakukan informed consent yang baik, mencakup indikasi operasi, prosedur, terapi alternatif, dan risiko tindakan. Termasuk perubahan diet yang harus diperhatikan pasien pasca tindakan kolesistektomi.[2,17]

Pasien batu empedu asimtomatik perlu diedukasi tanda bahaya terkait gejala kolik bilier dan pankreatitis akut, yaitu nyeri perut kanan atas atau ulu hati yang persisten atau lebih dari 20 menit, yang disertai dengan mual, muntah, atau demam. Jika nyeri perut dirasakan sangat berat dan berlangsung lebih dari 1 jam, perlu segera menuju fasilitas kesehatan terdekat.[2]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Risiko kolelitiasis simptomatik meningkat dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, dan kadar trigliserida serum. Oleh karena itu, beberapa upaya pencegahan dan pengendalian penyakit kolelitiasis kolesterol adalah menjalankan pola hidup sehat, menjaga asupan makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan menjaga berat badan ideal.

Sementara itu, pembentukan kolelitiasis pigmen berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin, infeksi, dan stasis empedu, dimana belum ada penelitian mengenai cara pencegahannya yang spesifik.

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kolelitiasis simptomatik sebesar 30%. Bahkan dengan aktivitas fisik yang lebih berat dapat menurunkan risiko munculnya gejala hingga 70%. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah olahraga selama 1 jam pada pasien dengan riwayat sedentary lifestyle, atau 30 menit pada pasien yang masih sering bergerak.

Sebuah studi menunjukan bahwa peningkatan aktivitas endurance training rutin dapat menurunkan resiko batu empedu simptomatik. Aktivitas yang dilakukan adalah 30 menit olah raga, 5 kali dalam seminggu.

Olahraga rutin juga akan mengurangi kadar insulin, resistensi insulin, trigliserida, dan menurunkan sekresi lendir empedu. Olahraga juga meningkatkan kadar HDL yang mempunyai fungsi reverse cholesterol transport. Aktivitas fisik juga berkaitan dengan meningkatnya kontraksi kantung empedu sehingga akan mencegah penyakit kolelitiasis.[3,6]

Pencegahan dengan Terapi Disolusi Oral

Penggunaan obat disolusi oral untuk pencegahan kolelitiasis tidak disarankan pada populasi umum, kecuali pada kelompok risiko tinggi. Pasien yang berisiko tinggi mengalami kolelitiasis adalah pasien yang menjalani diet sangat ketat (<800 kkal/hari), atau yang menjalani operasi bariatrik. Sekitar 30‒71% dari populasi khusus ini mengalami kolelitiasis.

Pada pasien obesitas yang mengalami penurunan berat badan secara drastis (>1,5 kg/minggu), dapat diberikan obat asam ursodeoksikolat minimal 500 mg/hari.[3,6,14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Heuman DM. Gallstones (Cholelithiasis): Practice Essentials, Background, Pathophysiology n.d. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/175667-overview
3. Lammert F, Acalovschi M, Ercolani G, van Erpecum KJ, Gurusamy KS, van Laarhoven CJ, et al. EASL Clinical Practice Guidelines on the prevention, diagnosis and treatment of gallstones. J Hepatol 2016;65:146–81. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2016.03.005.
6. Stinton LM, Shaffer EA. Epidemiology of gallbladder disease: Cholelithiasis and cancer. Gut Liver 2012;6:172–87. https://doi.org/10.5009/gnl.2012.6.2.172.
14. Lindenmeyer CC. Cholelithiasis - Hepatic and Biliary Disorders - MSD Manual Professional Edition. Cholelithiasis 2020. https://www.msdmanuals.com/professional/hepatic-and-biliary-disorders/gallbladder-and-bile-duct-disorders/cholelithiasis#
17. Courtney M, Royle T. Current use of procedure specific consent forms for laparoscopic cholecystectomy. Ann R Coll Surg Engl 2018;100:446–9. https://doi.org/10.1308/rcsann.2018.0099.

Prognosis Kolelitiasis

Artikel Terkait

  • Diet Pasca Kolesistektomi
    Diet Pasca Kolesistektomi
  • Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
    Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
  • Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
    Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 09:12
Apakah asam ursodeoksikolat boleh diberikan pada pasien dengan cholelithiasis dd/choledocolithiasis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien, perempuan 78 tahun. Hasil USG menunjukan lesi hiperekoik di duktus hepatikus communis dengan diameter 0.9cm dan tampak...
Anonymous
Dibalas 26 Januari 2022, 14:48
Diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus - Gizi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet utk pasien cholelithiasis yg kurus (IMT saat ini 17). Krn saat pasien ini menjalani diet rendah lemak, berat...
Anonymous
Dibuat 26 Januari 2022, 14:06
Diet untuk pasien cholelithiasis kurus - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus (saat ini IMT 17). Krn saat menjalani diet rendah lemak, berat badannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.