Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Kolelitiasis general_alomedika 2023-05-25T10:04:07+07:00 2023-05-25T10:04:07+07:00
Kolelitiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kolelitiasis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Patofisiologi kolelitiasis (cholelithiasis) atau batu empedu adalah akibat substansi tertentu pada cairan empedu yang meningkat, sehingga memiliki konsentrasi yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Cairan empedu yang terkonsentrasi menyebabkan supersaturasi dan presipitasi sebagai kristal mikroskopik.[2,4,5]

Kristal ini terperangkap dalam mukus kantung empedu dan membentuk lumpur bilier (biliary sludge). Seiring berjalannya waktu, kristal ini menumpuk dan saling menyatu membentuk batu makroskopik. Gejala dan komplikasi kolelitiasis disebabkan dari penutupan duktus oleh lendir dan/atau batu di dalam kantung empedu atau duktus empedu.[2,4,5]

Terdapat 2 substansi utama pembentuk batu empedu, yaitu kolesterol dan calcium bilirubinate.[2,4,5]

Kolelitiasis Kolesterol

Proses terbentuknya batu empedu kolesterol  terjadi karena cairan empedu terkonsentrasi melalui penyerapan elektrolit dan air. Kolesterol disekresi oleh sel hepar ke dalam kantung empedu bersama dengan enzim lesitin dalam bentuk vesikel unilamelaris. Sel hepar juga mensekresi garam empedu sebagai deterjen kuat yang diperlukan untuk pencernaan dan absorpsi lemak.

Vesikel unilamelaris yang dilarutkan oleh garam empedu membentuk agregat larut air bernama mixed micelles. Mixed micelles mempunyai kapasitas mengikat kolesterol yang lebih rendah sehingga kolesterol semakin menumpuk dan membentuk kristal monohidrat. Kolelitiasis kolesterol ini dipercaya dipicu oleh kondisi dislipidemia.[2,4]

Kolelitiasis Calcium Bilirubinate

Kolelitiasis calcium bilirubinate dapat berbentuk batu pigmen hitam dan batu pigmen coklat.

Kolelitiasis Pigmen Hitam

Bilirubin adalah produk dari pemecahan heme, yang disekresikan ke cairan empedu oleh sel hepar. Kebanyakan bilirubin tersedia dalam bentuk larut air atau terkonjugasi, sedangkan sisanya dalam bentuk tidak terkonjugasi. Bilirubin tak terkonjugasi akan membentuk presipitat dengan kalsium, yang masuk ke cairan empedu secara pasif.

Pada kondisi pemecahan heme tinggi, bilirubin tidak terkonjugasi akan tersedia dalam jumlah lebih dari biasanya. Calcium bilirubinate akan mengkristal dan membentuk batu. Seiring waktu, batu ini akan teroksidasi dan berwarna hitam, sehingga dinamakan batu empedu pigmen hitam.[2,5]

Kolelitiasis Pigmen Coklat

Batu empedu coklat biasanya muncul diakibatkan kolonisasi bakteri pada stasis cairan empedu. Cairan empedu umumnya steril, tetapi pada kondisi tertentu dapat menyebabkan kolonisasi bakteri, misalnya akibat striktur bilier. Bakteri akan menghidrolisis bilirubin terkonjugasi dan menyebabkan peningkatan bilirubin tak terkonjugasi, sehingga meningkatkan konsentrasi kristal calcium bilirubinate.

Bakteri juga akan menghidrolisis lesitin untuk mengeluarkan asam lemak yang mengikat kalsium dan terpresipitasi. Produk presipitat menyerupai tanah liat atau yang disebut dengan batu empedu coklat[2,5]

Kolelitiasis Campuran

Batu empedu kolesterol yang terkolonisasi bakteri akan menyebabkan inflamasi mukosa kantung empedu. Bakteri dan leukosit menghidrolisis bilirubin terkonjugasi dan asam lemak, sehingga akan terbentuk kristal kolesterol, calcium bilirubinate, dan garam kalsium lainnya.

Mekanisme tersebut menghasilkan batu empedu campuran. Pada rontgen abdomen, akan tampak batu empedu dengan kalsifikasi perifer seperti gambaran cangkang telur akibat perselubungan kalsium.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Heuman DM. Gallstones (Cholelithiasis): Practice Essentials, Background, Pathophysiology n.d. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/175667-overview
4. Abraham S, Rivero HG, et al. Surgical and nonsurgical management of gallstones. Am Fam Physician 2014;89:795–802.
5. Njeze GE. Gallstones. Niger J Surg Off Publ Niger Surg Res Soc 2013;19:49. https://doi.org/10.4103/1117-6806.119236.

Pendahuluan Kolelitiasis
Etiologi Kolelitiasis

Artikel Terkait

  • Diet Pasca Kolesistektomi
    Diet Pasca Kolesistektomi
  • Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
    Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
  • Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
    Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 09:12
Apakah asam ursodeoksikolat boleh diberikan pada pasien dengan cholelithiasis dd/choledocolithiasis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien, perempuan 78 tahun. Hasil USG menunjukan lesi hiperekoik di duktus hepatikus communis dengan diameter 0.9cm dan tampak...
Anonymous
Dibalas 26 Januari 2022, 14:48
Diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus - Gizi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet utk pasien cholelithiasis yg kurus (IMT saat ini 17). Krn saat pasien ini menjalani diet rendah lemak, berat...
Anonymous
Dibuat 26 Januari 2022, 14:06
Diet untuk pasien cholelithiasis kurus - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus (saat ini IMT 17). Krn saat menjalani diet rendah lemak, berat badannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.