Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kolelitiasis general_alomedika 2023-05-25T10:06:31+07:00 2023-05-25T10:06:31+07:00
Kolelitiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kolelitiasis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Etiologi kolelitiasis (cholelithiasis) atau batu empedu terdiri dari 3 mekanisme utama, yaitu supersaturasi kolesterol, produksi bilirubin berlebih, dan hipomotilitas atau gangguan kontraktilitas kantung empedu. Oleh karena itu, tiga jenis batu empedu adalah batu kolesterol, batu pigmen hitam, dan batu pigmen coklat.[1,2]

Etiologi

Penyebab kolelitiasis kolesterol terutama berasal dari sekresi kolesterol yang berlebih oleh sel hepar, disertai hipomotilitas atau gangguan pengosongan kantung empedu.

Kolelitiasis pigmen hitam disebabkan produksi bilirubin yang berlebih akibat pemecahan heme yang tinggi, seperti pada penderita hemolitik kronis atau sirosis hepatis. Sementara itu, kolelitiasis pigmen coklat disebabkan oleh kolonisasi bakteri akibat sumbatan pada duktus empedu, seperti striktur bilier.[1,2,5]

Faktor Risiko

Faktor risiko kolelitiasis dibedakan dari jenis batunya. Kolelitiasis kolesterol, pigmen hitam, atau pigmen coklat mempunyai patofisiologi yang berbeda sehingga faktor resikonya berbeda pula.[2,4–6]

Kolelitiasis Kolesterol

Pada batu jenis kolesterol, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi misalnya ras Kaukasia, jenis kelamin wanita, usia >40 tahun, dan genetik. Sementara, faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah obesitas, penurunan berat badan drastis karena diet sangat ketat atau operasi bariatrik, peningkatan hormon estrogen seperti pengguna kontrasepsi hormonal, dan sedentary lifestyle.

Kehamilan dan Obat-Obatan:

Lumpur bilier atau biliary sludge adalah campuran lendir di dalam kantung empedu yang mengental dan mengandung kristal kolesterol yang diduga menjadi prekursor batu empedu. Lumpur bilier dapat bersifat sementara atau menetap.

Faktor risiko terbentuknya lumpur bilier adalah kehamilan, stasis kantung empedu, nutrisi parenteral total, penurunan berat badan drastis, dan puasa terus-menerus. Lumpur bilier juga dapat disebabkan penggunaan obat-obatan, seperti ceftriaxone, octreotide, dan diuretik thiazide.

Obesitas:

Obesitas merupakan faktor risiko penting dari kolelitiasis. Obesitas, terutama pada wanita, dapat meningkatkan risiko kolelitiasis kolesterol dengan meningkatkan sekresi bilier akibat peningkatan aktivitas 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (3- hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A / HMGCoA).[5]

Penurunan Berat Badan Drastis:

Penurunan berat badan drastis berkaitan dengan munculnya lumpur bilier dan batu empedu pada 10‒25% pasien pada beberapa minggu awal. Jika seseorang kehilangan berat badan terlalu cepat, organ hepar akan mensekresi lebih banyak kolesterol.

Ditambah dengan peningkatan penyaluran kolesterol dari jaringan lemak. Pada puasa yang berkaitan dengan restriksi asupan lemak ketat, kontraksi kantung empedu berkurang sehingga kondisi stasis ini dapat menyebabkan pembentukan batu empedu.[5]

Resistensi Insulin:

Selain itu, kolelitiasis kolesterol juga dikaitkan dengan kondisi resistensi insulin dan diabetes melitus tipe 2, terpisah dari adanya obesitas ataupun tidak. Kondisi hiperinsulinemia akan meningkatkan uptake kolesterol di hepar sehingga menyebabkan peningkatan sekresi kolesterol bilier, penurunan sekresi asam empedu, dan terjadi kondisi supersaturasi.[3]

Kolelitiasis Pigmen Hitam

Faktor risiko kolelitiasis pigmen hitam adalah adanya kondisi pemecahan heme yang tinggi, seperti pada penyakit anemia sel sabit, sferositosis herediter, dan thalasemia beta. Selain itu, pada kondisi sirosis hepatis dengan hipertensi portal menyebabkan splenomegali. Hal ini berakibat pada sekuestrasi sel darah merah dan peningkatan pemecahan hemoglobin.[2]

Kolelitiasis Pigmen Coklat

Sedangkan faktor risiko kolelitiasis pigmen coklat adalah stasis duktus empedu dan kolonisasi bakteri dalam empedu. Biasanya pada kondisi striktur empedu pasca operasi atau kista koledokus. Pada kawasan Asia Timur, adanya infestasi parasit juga bisa memicu striktur bilier dan menyebabkan batu empedu coklat.[2,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Tanaja J, Lopez RA, Meer JM. Cholelithiasis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470440/
2. Heuman DM. Gallstones (Cholelithiasis): Practice Essentials, Background, Pathophysiology n.d. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/175667-overview
3. Lammert F, Acalovschi M, et al. EASL Clinical Practice Guidelines on the prevention, diagnosis and treatment of gallstones. J Hepatol 2016;65:146–81. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2016.03.005.
4. Abraham S, Rivero HG, et al. Surgical and nonsurgical management of gallstones. Am Fam Physician 2014;89:795–802.
5. Njeze GE. Gallstones. Niger J Surg Off Publ Niger Surg Res Soc 2013;19:49. https://doi.org/10.4103/1117-6806.119236.
6. Stinton LM, Shaffer EA. Epidemiology of gallbladder disease: Cholelithiasis and cancer. Gut Liver 2012;6:172–87. https://doi.org/10.5009/gnl.2012.6.2.172.

Patofisiologi Kolelitiasis
Epidemiologi Kolelitiasis

Artikel Terkait

  • Diet Pasca Kolesistektomi
    Diet Pasca Kolesistektomi
  • Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
    Benarkah Asam Ursodeoksikolat Efektif untuk Kolelitiasis
  • Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
    Apakah Kolangiografi Intraoperatif Rutin Diperlukan pada Laparoskopi Kolesistektomi Kasus Kolelitiasis – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 09:12
Apakah asam ursodeoksikolat boleh diberikan pada pasien dengan cholelithiasis dd/choledocolithiasis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien, perempuan 78 tahun. Hasil USG menunjukan lesi hiperekoik di duktus hepatikus communis dengan diameter 0.9cm dan tampak...
Anonymous
Dibalas 26 Januari 2022, 14:48
Diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus - Gizi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet utk pasien cholelithiasis yg kurus (IMT saat ini 17). Krn saat pasien ini menjalani diet rendah lemak, berat...
Anonymous
Dibuat 26 Januari 2022, 14:06
Diet untuk pasien cholelithiasis kurus - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter, sy mau menanyakan bagaimana diet untuk pasien cholelithiasis yang kurus (saat ini IMT 17). Krn saat menjalani diet rendah lemak, berat badannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.