Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sirosis Hepatis general_alomedika 2023-03-16T08:52:14+07:00 2023-03-16T08:52:14+07:00
Sirosis Hepatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sirosis Hepatis

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Sirosis hepatis merupakan penyakit pada hepar yang merupakan bentuk lanjutan dari fibrosis hepar berupa konversi jaringan hepar normal menjadi nodul abnormal. Sirosis yang tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan penyakit hepar stadium akhir (end stage liver disease).[1-3]

Sirosis hepatis ditandai dengan proses difus yaitu adanya fibrosis dan distorsi arsitektur hepar berupa kerusakan parenkim hati dan terbentuknya nodul degeneratif, baik mikronodul maupun makronodul. Hal ini menyebabkan hepar tidak memiliki bentuk lobular yang normal.[1,2,4]

Sumber: BruceBlaus, Wikimedia commons, 2015. Sumber: BruceBlaus, Wikimedia commons, 2015.

Sirosis hepatis sering berkaitan dengan infeksi virus hepatitis, konsumsi alkohol, sindrom metabolik, proses autoimun, paparan zat toksik, maupun penggunaan obat-obatan. Diagnosis sirosis hepatis dapat dilakukan dengan biopsi sebagai baku emas. Namun, apabila diagnosis berdasarkan kondisi klinis sudah jelas, pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya, termasuk biopsi tidak perlu dilakukan.[1,2,4,5]

Hasil pemeriksaan laboratorium yang umum ditemui di antaranya adalah peningkatan nilai international normalized ratio (INR) dan hipoalbuminemia akibat penurunan fungsi sintesis hati, peningkatan aspartat aminotransferase (AST) dan alanine aminotransferase (ALT) akibat sitotoksisitas, serta peningkatan serum bilirubin akibat stasis empedu. Elastografi merupakan pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan untuk diagnosis dari sirosis hepatis dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.[1,2,6,7]

Penatalaksanaan sirosis hepatis disesuaikan dengan klinis fungsional pasien. Pasien sirosis hepatis dengan stadium kompensata penanganannya berdasarkan etiologi hepatitis kronis. Sementara itu, penanganan sirosis hepatis stadium dekompensata meliputi beberapa strategi seperti penanganan infeksi dan komplikasi yang terjadi. Komplikasi yang paling sering terjadi pada sirosis hepatis adalah hipertensi portal, varises esofagus, dan ensefalopati hepatikum.[6-8,11]

Prognosis sirosis hepatis bergantung pada etiologi yang mendasari, adanya komplikasi dan penatalaksanaannya. Child Turcotte Pugh Score (CTP) merupakan salah satu sistem skoring untuk menentukan prognosis pada penyakit hati kronis seperti sirosis hepatis. Sistem skoring CTP juga dapat digunakan sebagai indikator pertimbangan dilakukannya transplantasi hati.[9-11]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta

Referensi

1. Ginès P, Krag A, Abraldes J, et al. Liver Cirrhosis. The Lancet. 2021;10308(398):1359-1376 DOI: https://doi.org/10.1016/S0140-6736(21)01374-X
2. Engelmann C, Clària J, et al. Pathophysiology of decompensated cirrhosis: Portal hypertension, circulatory dysfunction, inflammation, metabolism and mitochondrial dysfunction. Journal of Hepatology. 2021;75:49-66 DOI: https://dx.doi.org/10.1016/j.jhep.2021.01.002
3. Moon A M, Singal A G, Tapper E B. Contemporary Epidemiology of Chronic Liver Disease and Cirrhosis. Clinical Gastroenterology and Hepatology. 2020;18:2650–2666 DOI:10.1016/j.cgh.2019.07.060
4. Geong, G.Y, Kang, S.H., Lee C.M. An Updated Review on the Epidemiology, Pathophysiology, Etiology and Diagnosis of Liver Cirrhosis. Preprints. 2019;030128:1-13 DOI:10.20944/preprints201903.0128.v1
5. Sharma B. Hepatic Cirrhosis. Statpearls. 2021. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/19569
6. Smith A, Baumgartner K, Bositis C. Cirrhosis: Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2019;100(12):759-770
7. D'Amico G, Morabito A, D'Amico M, et al. Clinical states of cirrhosis and competing risks. Journal of Hepatology. 2018;68:563–576
9. Thaha R, Yunita E, Sabir M. Sirosis Hepatis. Jurnal Medical Profession (MedPro). 2020:2(3);166-171
10. Tsoris A, Marlar C A. Use Of The Child Pugh Score In Liver Disease. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542308/
11. Perez I, Bolte F J, et al. Step by Step: Managing the Complications of Cirrhosis. Hepatic Medicine: Evidence and Research. 2021:13;45-57

Patofisiologi Sirosis Hepatis

Artikel Terkait

  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Carvedilol Untuk Hipertensi Portal pada Sirosis Hepar – Telaah Jurnal Alomedika
    Carvedilol Untuk Hipertensi Portal pada Sirosis Hepar – Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
    Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
  • Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
    Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
  • Terapi Ensefalopati Hepatikum pada Pasien Dewasa
    Terapi Ensefalopati Hepatikum pada Pasien Dewasa

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 10 Februari 2023, 09:18
Perbandingan Terapi Profilaksis Sekunder Perdarahan Varises Esofagus Pada Sirosis Hepatis – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
2 Balasan
ALO Dokter!Saat ini, terapi profilaksis sekunder perdarahan varises esofagus pada pasien sirosis hepatis masih bervariasi. Padahal, terapi ini sangat penting...
Anonymous
Dibalas 13 Januari 2023, 16:32
Pilihan obat nyeri untuk pasien sirosis hati
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Mau bertanya dok apabila ada pasien sirosis hati yang mengalami nyeri ringan-sedang, pilihan obat injeksi seperti metamizole atau ketorolac...
Anonymous
Dibalas 25 Agustus 2022, 18:21
Indikasi skrining kanker hati dan varises esofagus pada pasien sirosis terkait alkohol - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Marlina, Sp. PD. Saya ingin bertanya, pada pasien dengan sirosis hati terkait konsumsi alkohol kapan perlu dilakukan skrining varises esofagus dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.