Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Anemia Defisiensi Besi general_alomedika 2025-03-13T10:41:56+07:00 2025-03-13T10:41:56+07:00
Anemia Defisiensi Besi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Anemia Defisiensi Besi

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan anemia defisiensi besi dapat berupa peningkatan asupan makanan yang kaya besi, suplementasi besi oral ataupun parenteral, atau transfusi darah. Terapi dipilih sesuai dengan derajat keparahan dan kondisi klinis pasien. Selain itu, dokter juga perlu melakukan penatalaksanaan penyakit yang menjadi penyebab dasar dari anemia defisiensi besi.[2,3,7]

Berobat Jalan

Pasien dengan anemia ringan (hemoglobin >10 g/dL) tanpa gejala atau dengan gejala ringan seperti nyeri kepala ringan, letih, dan lesu dapat berobat jalan. Pasien dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan kaya besi dan mengonsumsi suplementasi besi oral, misalnya ferrous sulfate, ferrous fumarate, atau ferrous glukonat.[2,3,35]

Suplementasi besi oral merupakan terapi yang efektif dan paling terjangkau untuk anemia defisiensi besi. Dosis rekomendasi asupan besi untuk anemia defisiensi besi adalah besi elemental 150–200 mg per hari. Sediaan yang ada antara lain:

  • Besi elemental (garam besi): dosis 50–65 mg sebanyak 3–4 kali sehari pada dewasa. Pada anak dapat diberikan 3 mg/kgBB sebelum makan atau 5 mg/kgBB setelah makan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak karena satu tablet dewasa dapat mengakibatkan kematian pada anak
  • Ferrous sulfate: pilihan utama pada anemia defisiensi besi, diberikan 3 kali sehari dengan tablet 325 mg yang mengandung 65 mg besi elemental, lalu dilanjutkan sampai 2 bulan setelah koreksi Hb untuk membuat cadangan besi normal kembali

  • Ferrous fumarate: dapat diberikan 2–3 kali sehari, setiap tablet ferrous fumarate mengandung 106 mg besi elemental

  • Ferrous gluconate: dapat diberikan 3 kali sehari, setiap tablet ferrous gluconate mengandung 28–36 mg besi elemental
  • Iron polysaccharide: dilaporkan memiliki rasa dan tolerabilitas lebih baik tetapi jarang tersedia

  • Heme iron polypeptide: dilaporkan memiliki bioavailabilitas lebih baik tetapi jarang tersedia[44-49]

Konsumsi zat besi oral sebaiknya dilakukan sebelum makan untuk penyerapan yang lebih baik dan disertai dengan vitamin C. Namun, hal ini umumnya menimbulkan efek samping gastrointestinal, seperti mual, muntah, nyeri epigastrik, heartburn, diare.[2]

Bila terjadi kegagalan terapi besi oral, pertimbangkan adanya:

  • Diagnosis tidak tepat, misalnya anemia karena thalassemia
  • Gangguan penyerapan besi, misalnya karena penggunaan antasida atau susu
  • Kepatuhan minum obat pasien rendah, misalnya karena efek samping gastrointestinal tidak dapat ditoleransi
  • Penyakit lain atau terapi lain mengganggu efektivitas terapi besi, seperti gagal ginjal atau kemoterapi
  • Perdarahan melebihi asupan besi, misalnya perdarahan gastrointestinal yang terus terjadi dan belum tertangani dengan baik
  • Anemia defisiensi besi refrakter besi[2]

Berbagai studi juga telah mempelajari bagaimana cara memberikan suplementasi zat besi pada ibu hamil yang tepat.

Rujukan

Rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dilakukan pada pasien dengan anemia yang intoleran terhadap suplementasi besi oral, pasien dengan anemia sedang (Hb 8–10 mg/dl) hingga anemia berat (Hb 6.5–7.9 mg/dl) atau anemia mengancam jiwa (Hb <6.5 mg/dl), anemia berulang, dan anemia berkepanjangan. Rujukan juga dilakukan jika penyakit pendasar anemia memerlukan terapi di faskes tingkat lebih lanjut.[35,50]

Tata laksana anemia defisiensi besi sedang dan berat bisa menggunakan suplementasi besi intravena atau transfusi darah, sedangkan anemia yang mengancam nyawa perlu menggunakan transfusi darah. Suplementasi besi intravena yang dapat dipilih adalah iron dextran atau iron sucrose.[2,51,52]

Iron Dextran

Iron dextran 50 mg/mL dapat diberikan secara intravena ataupun intramuskular, tetapi umumnya tidak dianjurkan untuk melebihi 2 mL/hari. Pemberian harus diawali dengan dosis tes yang kecil terlebih dahulu (0.5 mL) untuk mengetahui ada atau tidaknya reaksi yang tidak diinginkan.[53,54]

Untuk orang dewasa dan anak-anak dengan BB >15 kg, rumus yang digunakan untuk menghitung dosis didasarkan pada LBW (lean body weight) atau didasarkan pada BB yang sebenarnya jika memang lebih rendah daripada LBW.[53,54]

Dosis (mL) = 0.0442 (Hb target - Hb saat ini) x LBW + (0.26 x LBW)

Sementara itu, untuk anak-anak dengan BB 5–15 kg, rumus yang dipakai didasarkan pada BB yang sebenarnya:

Dosis (mL) = 0.0442 (Hb target - Hb saat ini) x BB + (0.26 x BB)

Beberapa studi klinis juga menunjukkan bahwa infus iron dextran yang low molecular weight dengan dosis tunggal 1000 mg dalam 1 jam bersifat aman untuk ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi tetapi tidak bisa menoleransi besi oral.[53,54]

Iron Sucrose

Iron sucrose berbentuk cairan injeksi 20 mg/mL yang hanya dapat digunakan secara intravena secara bolus lambat atau infus. Bentuk ini merupakan pilihan terapi untuk pasien anemia defisiensi besi dengan penyakit ginjal kronis (PGK).[55,56]

Dosis penggunaannya:

  • Pasien PGK yang tergantung hemodialisis: 100 mg per sesi dialisis konsekutif, tidak melebihi dosis kumulatif 1000 mg dalam satu siklus terapi, dapat diulang jika anemia defisiensi besi terjadi kembali
  • Pasien PGK yang tidak tergantung dialisis: 200 mg diberikan 5 kali dalam 14 hari, total dosis kumulatif 1000 mg dalam 14 hari[56,57]

Transfusi Darah

Transfusi darah dilakukan pada anemia defisiensi besi berat yang mengancam nyawa, terutama pada ibu hamil dengan gawat janin atau gawat ibu, hemodinamik tidak stabil, perdarahan aktif, dan iskemia organ karena anemia berat. Jenis transfusi darah yang digunakan adalah packed red cell.[2,3,35,52]

Terapi Kondisi Penyerta

Terapi anemia harus meliputi penanganan kondisi yang menyebabkan defisiensi besi. Penyakit yang sering kali mendasari anemia defisiensi besi adalah:

  • Perdarahan menstruasi yang berat
  • Perdarahan gastrointestinal
  • Perdarahan saluran kemih
  • Infeksi cacing tambang
  • Gangguan ginjal kronis[2]

Follow-Up

Follow-up dianjurkan untuk menilai efektivitas terapi dan mengobati penyakit pendasar anemia defisiensi besi. Pemeriksaan hemoglobin, ferritin, dan serum besi dilakukan kembali setiap 1–3 bulan untuk mengevaluasi terapi dan menentukan penatalaksanaan yang tepat pada pasien.[2,3]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Referensi

2. Harper JL. Iron Deficiency Anemia. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/202333-overview
3. Warner MJ, Kamran MT. Iron Deficiency Anemia. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448065/
7. American Society of Hematology. Iron deficiency Anemia. 2021. https://www.hematology.org/education/patients/anemia/iron-deficiency
35. Badireddy M, Baradhi KM. Chronic Anemia. StatPearls Publishing. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534803/
36. Karna B, Jha SK, Al Zaabi E. Hemoglobin C Disease. StatPearls Publishing; 2024.
44. Staff of British Columbia. Appendix A: Oral Iron Formulations and Adult Doses. British Columbia. 2019. https://www2.gov.bc.ca/assets/gov/health/practitioner-pro/bc-guidelines/iron_deficiency_-appendix_a.pdf
45. Melisa Puckey. Ferrous Sulfate. Drugs.com. 2024. https://www.drugs.com/ferrous_sulfate.html
46. Cerner Multum. Ferrous Gluconate. Drugs.com. 2023. https://www.drugs.com/mtm/ferrous-gluconate.html
47. Cerner Multum. Ferrous Fumarate. Drugs.com. 2023. https://www.drugs.com/mtm/ferrous-fumarate.html
48. Cerner Multum. Iron Polysaccharide. Drugs.com. 2023. https://www.drugs.com/mtm/iron-polysaccharide.html
49. Cerner Multum. Heme iron polypeptide. Drugs.com. 2023. https://www.drugs.com/mtm/heme-iron-polypeptide.html
50. Western NSW Primary Health Network. Haematology Anaemia: Referral Framework. PHN Western NSW. 2024. https://www.wnswphn.org.au/uploads/documents/Referral%20Information/Broken%20Hill/Anaemia%20Referral%20Framework.pdf
51. Benedikt Schaefer, Eva Meindl, Sonja Wagner, et al. Intravenous iron supplementation therapy. Molecular Aspects of Medicine. 2020. https://doi.org/10.1016/j.mam.2020.100862.
52. Lotterman S, Sharma S. Blood Transfusion. StatPearls Publishing. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499824/
53. Cerner Multum. Iron Dextran. Drugs.com. 2024. https://www.drugs.com/mtm/iron-dextran.html
54. PDR. Iron dextran. 2024. https://www.pdr.net/drug-summary/?drugLabelId=2087
55. Cerner Multum. Iron Sucrose (Injection). Drugs.com. 2024. https://www.drugs.com/mtm/iron-sucrose-injection.html
56. PDR. Iron sucrose. 2024. https://www.pdr.net/drug-summary/?drugLabelId=Venofer-iron-sucrose-805
57. RxList. Iron sucrose. 2022. https://www.rxlist.com/venofer-drug.htm#description

Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
Prognosis Anemia Defisiensi Besi

Artikel Terkait

  • Pemberian Suplementasi Zat Besi untuk Anak Usia 6–24 Bulan
    Pemberian Suplementasi Zat Besi untuk Anak Usia 6–24 Bulan
  • Perlukah Suplementasi Zat Besi pada Ibu Hamil Terlepas Status Kecukupan Besinya?
    Perlukah Suplementasi Zat Besi pada Ibu Hamil Terlepas Status Kecukupan Besinya?
  • Suplementasi Zat Besi dan Asam Folat untuk Tumbuh Kembang Anak
    Suplementasi Zat Besi dan Asam Folat untuk Tumbuh Kembang Anak
  • Akurasi Pemeriksaan Feritin pada Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
    Akurasi Pemeriksaan Feritin pada Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
  • Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi
    Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 29 April 2025, 20:07
Anemia post partum di FKTP, bagaimana merujuknya dan apa yang bisa di evaluasi?
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Saya dokter di puskesmas. Saya pernah mendapat pasien 4 minggu post partum dengan keluhan pusing tanpa demam. Karena konjungtiva...
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 18:40
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien perempuan usia 14 tahun dengan keluhan sering pusing selama 1 bulan terakhir dengan riwayat anemia dan gangguan haid
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, mau konsul px 14 th perempuan, sy dgn keluhan sering pusing sebulan terakhir, riwayat 2 bulan terakhir cek hb rutin hasilnya tidak pernah lebih...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 03 Desember 2024, 17:26
Iron Deficiency Beyond Anemia: Understanding the Barrier and A Life Course Approach to Prevent
Oleh: dr. ALOMEDIKA
12 Balasan
Simposium Nutri Indonesia ke-19, yang diselenggarakan bersamaan dengan Simposium Nutrisi Internasional ke-11, berlangsung pada 27–28 Juli di Vertu Hotel...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.