Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Anemia Sideroblastik general_alomedika 2024-02-20T14:43:21+07:00 2024-02-20T14:43:21+07:00
Anemia Sideroblastik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Anemia Sideroblastik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Etiologi anemia sideroblastik dibagi menjadi etiologi herediter dan didapat. Faktor risiko yang mengikuti anemia sideroblastik juga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar ini. Faktor risiko herediter terkait pada riwayat anemia di dalam keluarga inti, sedangkan faktor risiko didapat tergantung pada faktor lingkungan di sekitar pasien.

Etiologi Anemia Sideroblastik Kongenital

Etiologi anemia sideroblastik secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu herediter dan didapat. Anemia sideroblastik kongenital dapat terkait mutasi genetik kromosom X dan autosomal resesif. Tipe autosomal resesif umumnya akan berkembang menjadi anemia sideroblastik kongenital sindromik.[6,9,10]

Anemia sideroblastik kongenital terkait mutasi genetik kromosom X terjadi akibat mutasi missense pada sintase ALA atau ALAS2 yang merupakan langkah pertama pada biosintesis heme.  Sedangkan, pada anemia sideroblastik kongenital autosomal resesif, mutasi terjadi pada gen SLC25A38 yang juga berperan dalam sintesis heme.[6,11]

Etiologi Anemia Sideroblastik Didapat

Anemia sideroblastik yang didapat, umumnya disebabkan oleh dua tipe utama. Tipe pertama adalah tipe klonal contohnya pada pasien dengan sindrom myelodisplasia. Tipe kedua adalah gangguan sumsum tulang akibat paparan benda asing atau imbalans mineral, misalnya akibat keracunan arsenik dan timbal, defisiensi tembaga, overdosis zinc, dan konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan toksisitas mitokondria seperti linezolid.[12,13]

Faktor Risiko

Faktor risiko anemia sesuai dengan etiologinya, dapat terbagi menjadi dua, yaitu faktor risiko internal dan eksternal. Faktor risiko internal mencakup riwayat anemia sideroblastik dari keluarga dekat. Faktor risiko eksternal mencakup paparan logam dari tempat kerja atau lingkungan sekitar, konsumsi obat-obatan yang mengganggu sintesis heme maupun menyebabkan defisiensi piridoksin, konsumsi zinc berlebihan, serta penyalahgunaan alkohol,[6,13]

Referensi

6. Bottomley,SS. and Fleming, MD. Sideroblastic Anemia. Diagnosis and Management. Hematol Oncol Clin N Am, 2014. 28: 653–670.
9. Abu-Zeinah, G. and DeSancho, MT. Understanding Sideroblastic Anemia: An Overview of Genetics, Epidemiology, Pathophysiology and Current Therapeutic Options. J Blood Med. 2020; 11: 305–318.
10. Méndez, M. et al. Sideroblastic anemia: functional study of two novel missense mutations in ALAS2. Mol Genet Genomic Med. 2016 May; 4(3): 273–282.
11. Sticco, KL. Yarrarapu, SNS. and Al Obaidi, NM. Refractory Anemia With Ring Sideroblasts. Statpearl. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537073/
12. Ducamp, S. and Fleming, MD. The molecular genetics of sideroblastic anemia. Blood. 2019 Jan 3; 133(1): 59–69.
13. Vigneshwaran, J. et al. Seizures and sideroblastic anaemia in a patient with multidrug-resistant tuberculosis. Lancet 2022; 399: 393.

Patofisiologi Anemia Sideroblastik
Epidemiologi Anemia Sideroblastik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.