Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Trombositopenia general_alomedika 2024-01-30T09:50:05+07:00 2024-01-30T09:50:05+07:00
Trombositopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Trombositopenia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Trombositopenia merupakan kondisi trombosit dalam darah yang kurang dari 150.000 sel/µL. Nilai normal trombosit pada orang dewasa adalah 150.000‒400.000 sel/µL. Gejala dan tanda klinis dapat ringan dan asimptomatik seperti pada gestasional trombositopenia, hingga perdarahan atau trombosis yang dapat mengancam jiwa seperti heparin-induced thrombocytopenia (HIT).[1,2]

Trombositopenia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan, antara lain autoimmune disorder seperti lupus eritematosus sistemik dan immune thrombocytopenic purpura (ITP), infeksi seperti demam dengue dan malaria, systemic inflammation responses syndrome (SIRS), kanker, vaksin COVID-19 AstraZeneca, dan sirosis hepar.[1,2]

Trombositopenia-min

Trombositopenia juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obat yang dapat menginduksi penurunan kadar trombosit, seperti sitostatika (busulfan), antibiotik (trimethoprim-sulfamethoxazole dan penisilin), diuretik (thiazide), obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS (ibuprofen), dan heparin. Trombositopenia jenis ini biasa dikenal dengan drug-induced trombositopenia.[1,2]

Khusus di Indonesia, trombositopenia sering dikaitkan dengan infeksi demam dengue dan malaria. Terdapat hubungan antara derajat trombositopenia dengan beratnya gejala malaria, serta hubungan antara status hasil uji antigen non struktural (NS1) positif dengan kejadian trombositopenia pada pasien yang didiagnosis demam dengue.[3,4]

Trombositopenia dapat asimptomatik atau simptomatik. Pemeriksaan fisik untuk mendiagnosa trombositopenia harus difokuskan pada ada tidaknya tanda-tanda perdarahan, khususnya pada kulit dan selaput lendir mulut, karena pada keadaan ini akan diperlukan evaluasi dan terapi yang segera.[5]

Manifestasi klinis perdarahan yang utama adalah petechiae, epistaksis, perdarahan pada gusi dan mukosa rongga mulut, serta hematuria maupun hematochezia. Risiko perdarahan juga meningkat seiring bertambahnya usia.[2,6,7]

Diagnosis trombositopenia dapat ditegakkan bila pada pemeriksaan darah ditemui jumlah trombosit kurang dari 150.000 sel/µL. Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang berbentuk fragmen kecil dengan ukuran 2‒4 µm, yang dibentuk dari megakariosit pada sumsum tulang belakang. Trombosit berfungsi sangat penting untuk menutup kerusakan pembuluh darah. Trombosit juga akan bergabung dengan sel endotel untuk membentuk membran sel endotel tambahan.[1,2,8]

Dokter harus bisa membedakan penyebab yang mendasari trombositopenia sehingga dapat menentukan risiko perdarahan, trombosis dan komplikasi potensial lainnya.[2,9,10]

Penatalaksanaan trombositopenia meliputi pemberian komponen darah trombosit pekat (concentrate platelets) dan penatalaksanaan underlying disease. Pemberian transfusi trombosit biasanya hanya dilakukan pada pasien dengan perdarahan yang aktif, tetapi tidak efektif pada pasien trombositopenia yang disebabkan oleh destruksi trombosit yang cepat.[1,6]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Cooper N, Radia D. Thrombocytopenia, Medicine. 2017:1-4 http://dx.doi.org/10.1016/j.mpmed.2017.01.009
2. Temple R, Burn B. Thrombocytopenia and neutropenia: A structured approach to evaluation. The Journal of Family Practice. 2018;67(7):E1-E8
3. Siagian LR, Zubaidah M, et al. Hubungan Derajat Trombositopenia dengan Malaria Berat pada Pasien Malaria di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2018;4(2):162-168
4. Sari NWAA, Yasa IWPS. Hubungan Antara Uji Antigen Non Structural (NS1) dengan Kejadian Trombositopenia pada Kasus Demam Dengue (DD)/ Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Ari Canti, Gianyar, Bali Tahun 2016. Jurnal Medika Udayana. 2020; 9(12): 98-102 doi:10.24843.MU.2020.V9.i12.P17
5. Arnold D, Cuker A. Drug-induced immune thrombocytopenia. Uptodate. 2021.
6. Greenberg EM. Thrombocytopenia. The Art and Science of Infusion Nursing. 2017;40(1):41-50
7. Greinacher A, Thiele T, Warkentin TE, et al. Thrombotic Thrombocytopenia after ChAdOx1 nCov-19 Vaccination. N Engl J Med 2021; 384:2092.
8. Pranata R, Lim MA, et al. Thrombocytopenia as a prognostic marker in COVID-19 patients: diagnostic test accuracy meta-analysis. Epidemiology and Infection. 2021.
9. Ali N, Auerbach HE. New-onset acute thrombocytopenia in hospitalized patients: pathophysiology and diagnostic approach. Journal of Community Hospital Internal Medicine Perspectives. 2017;7(3):157-167.
10. Gebreweld A, Erkihun Y, et al. Thrombocytopenia as a Diagnostic Marker for Malaria in Patients with Acute Febrile Illness. Journal of Tropical Medicine. 2021;0:1-6

Patofisiologi Trombositopenia

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnostik Trombositopenia Pada Pasien Dewasa
    Pendekatan Diagnostik Trombositopenia Pada Pasien Dewasa
  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
  • Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
    Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 13:07
Terapi medikementosa alternatif untuk trombositopeni
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi dan bertanya juga. Saya bertugas di Puskesmas yang cukup terpencil dan memiliki keterbatasan stok obat yang dimiliki juga. Saya...
Anonymous
Dibalas 28 Mei 2024, 15:49
Trombosit turun terus tetapi tidak ada keluhan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin minta pendapatPasien anak 10 tahun dengan BMI kurang datang tengan keluhan demam 2 hari dan batuk. Setelah di rawat 1 hari suhu sudah...
Anonymous
Dibalas 10 Maret 2024, 10:17
Berapa kadar trombosit pada trombositopenia yang harus dirawat?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,Utk kasus trombositopenia....trombosit brp kah yg msti rwt inap? Setau saya <100ribu.Dan bagaimana membedakan kasus anak yg mmng kesadarannya tdk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.