Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Trombositopenia general_alomedika 2024-01-30T11:08:32+07:00 2024-01-30T11:08:32+07:00
Trombositopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Trombositopenia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Prognosis trombositopenia tergantung dari penyakit yang mendasari, mulai dari yang dapat mengancam jiwa seperti heparin-induced thrombocytopenia (HIT) hingga yang beresiko rendah seperti trombositopenia gestasional tanpa gejala. Prognosis trombositopenia juga dipengaruhi oleh usia dan komplikasi yang muncul.[2]

Insiden trombositopenia yang berkembang selama masa perawatan di ruang ICU adalah sebesar 14% sampai 44%. Komplikasi yang dapat terjadi pada kondisi trombositopenia adalah perdarahan internal dan trombosis. Namun secara umum, risiko perdarahan tidak meningkat hingga jumlah trombosit turun jauh dibawah 100.000 sel/µL, meskipun hal tersebut tergantung pada penyebab trombositopenia.[2]

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada kondisi trombositopenia adalah perdarahan internal pada gastrointestinal, paru, dan trombosis. Studi penelitian yang dilakukan Isabelle et al  pada 92 pasien yang mengalami sepsis neonatorum dengan trombositopenia berat (trombosit <50 x 10⁹/L), melaporkan bahwa trombositopenia berat pada sepsis neonatorum dapat menimbulkan komplikasi.

Komplikasi yang timbul pada penelitian ini adalah intraventricular hemorrhage  sebesar 10% dibandingkan dengan 5% kasus pada neonatus dengan jumlah trombosit >50 x 10⁹/L  (p = 0,125). Sekitar 10% neonatus mengalami perdarahan paru dengan trombositopenia berat, sedangkan hanya 2% kasus perdarahan paru pada neonatus dengan jumlah trombosit >50 x 10⁹/L (p = 0,001).[25]

Risiko Perdarahan

Umumnya risiko perdarahan bergantung pada penyebab trombositopenia. Perdarahan bedah biasanya terjadi hanya jika jumlah trombosit <50.000 sel/µL dan perdarahan spontan biasanya tidak terjadi sampai jumlah trombosit <20.000 sel/µL.

Risiko perdarahan pada immune thrombocytopenic purpura (ITP) mungkin sedikit lebih rendah daripada kondisi lain untuk jumlah trombosit yang sama, misalnya perdarahan pada individu dengan ITP dan jumlah trombosit 30.000 sel/µL dibandingkan dengan perdarahan pada individu dengan anemia aplastik dan jumlah trombosit 30.000 sel/µL.

Penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko perdarahan, misalnya defek fungsi trombosit dan kelainan koagulasi. Saat ini, faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada risiko perdarahan dan mungkin lebih mengkhawatirkan daripada jumlah trombosit yang rendah. Trombositopenia biasa menyebabkan perdarahan mukokutaneus, sedangkan perdarahan pada sendi dan jaringan lunak lebih merujuk pada abnormalitas faktor koagulasi.

Peran fungsi trombosit dalam risiko perdarahan diilustrasikan oleh kelainan bawaan langka Sindrom Bernard-Soulier (BSS), ditandai dengan trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit di mana perdarahan tidak sebanding dengan derajat trombositopenia. Demikian pula, pasien dengan penyakit hati yang parah atau disseminated intravascular coagulation (DIC) mungkin memiliki risiko perdarahan yang lebih besar disebabkan oleh defek koagulasinya daripada dari kondisi trombositopenianya.[5]

Prognosis

Prognosis trombositopenia ditentukan oleh etiologinya. Trombositopenia dapat memprediksi morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap khususnya pada pasien kritis. Kadar trombosit dapat memprediksi morbiditas, prognosis, dan mortalitas dari suatu penyakit akut, penyakit kronis, maupun penyakit kritis.

Trombositopenia pada Pasien di Ruang ICU

Sebuah tinjauan sistematis dari beberapa studi observasional melaporkan prevalensi trombositopenia pada orang dewasa yang akan mendapatkan perawatan di ruang intensive care unit (ICU) berkisar antara 8,3% hingga 67,6%.[19]

Variabilitas dalam perkiraan prevalensi dan insidensi trombositopenia pada pasien yang mendapatkan perawatan di ruang ICU dipengaruhi oleh beberapa karakteristik perbedaan seperti populasi pasien (misalnya, usia, tingkat keparahan penyakit dan diagnosis).

Variabilitas lainnya meliputi karakteristik indikasi rawat di ICU (pasien bedah, jantung, obgyn, dewasa, atau anak) dan perbedaan definisi trombositopenia di seluruh studi observasional yang dipublikasikan (misalnya, jumlah trombosit <150×10⁹/L, <100×10⁹/L, atau <50×10⁹/L).[42]

Sebuah studi penelitian yang dilakukan di ruang pediatric intensive care unit (PICU) dengan tujuan untuk mengevaluasi trombositopenia sebagai faktor prognostik pada pasien yang mendapatkan perawatan intensif, melaporkan asosiasi jumlah trombosit setelah 24 jam dan 48 jam dengan perdarahan gastrointestinal menunjukkan perbedaan bermakna. Kesimpulan studi adalah jumlah trombosit ≤50.000 sel/µL merupakan faktor prognostik terjadinya perdarahan gastrointestinal pada saat setelah 24 dan 48 jam perawatan.[43]

Trombositopenia sebagai Biomarker Prognostik pada COVID-19

Studi lain dengan tinjauan sistematis dan meta-analisis mengenai evaluasi trombositopenia sebagai biomarker prognostik pada pasien dengan COVID-19, melaporkan bahwa trombositopenia dikaitkan dengan hasil prognosis yang buruk, dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa trombositopenia dikaitkan dengan prognosis buruk pada pasien COVID-19.[8]

Kapan Harus Khawatir tentang Trombosis

Walaupun jarang, pasien dengan trombositopenia berisiko mengalami trombosis daripada perdarahan. Sementara sebagian besar gangguan yang terlibat jarang terjadi, penting untuk mempertimbangkan risiko tersebut karena pengobatan  mungkin segera diperlukan untuk mencegah kejadian trombosis yang mengancam jiwa.[5]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Temple R, Burn B. Thrombocytopenia and neutropenia: A structured approach to evaluation. The Journal of Family Practice. 2018;67(7):E1-E8
5. Arnold D, Cuker A. Drug-induced immune thrombocytopenia. Uptodate. 2021.
8. Pranata R, Lim MA, et al. Thrombocytopenia as a prognostic marker in COVID-19 patients: diagnostic test accuracy meta-analysis. Epidemiology and Infection. 2021.
19. George G, McIntosh J. Thrombocytopenia in pregnancy. Uptodate. 2021.
25. Ree IM, F Suzanne, et al. Thrombocytopenia in neonatal sepsis: Incidence, severity and risk factors.PLoS ONE. 2017;12(10):1-10.
42. Zarychanski R, Houston D. Assessing thrombocytopenia in the intensive care unit: the past, present, and future. American Society of Hematology. 2017;0:660-666.
43. Darma AR, Ganda IJ, Daud D. Thrombocytopenia as Prognostic Marker in Patients Admitted in PICU. 2013. Universitas Hassanudin. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0b201a0894aa05b9fbbaf5fdb1b48c.pdf.

Penatalaksanaan Trombositopenia
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tr...

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnostik Trombositopenia Pada Pasien Dewasa
    Pendekatan Diagnostik Trombositopenia Pada Pasien Dewasa
  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
  • Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
    Pedoman Tata Laksana Immune Thrombocytopenic Purpura oleh American Society of Hematology 2019
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 13:07
Terapi medikementosa alternatif untuk trombositopeni
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi dan bertanya juga. Saya bertugas di Puskesmas yang cukup terpencil dan memiliki keterbatasan stok obat yang dimiliki juga. Saya...
Anonymous
Dibalas 28 Mei 2024, 15:49
Trombosit turun terus tetapi tidak ada keluhan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin minta pendapatPasien anak 10 tahun dengan BMI kurang datang tengan keluhan demam 2 hari dan batuk. Setelah di rawat 1 hari suhu sudah...
Anonymous
Dibalas 10 Maret 2024, 10:17
Berapa kadar trombosit pada trombositopenia yang harus dirawat?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,Utk kasus trombositopenia....trombosit brp kah yg msti rwt inap? Setau saya <100ribu.Dan bagaimana membedakan kasus anak yg mmng kesadarannya tdk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.