Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD) general_alomedika 2024-02-21T10:20:30+07:00 2024-02-21T10:20:30+07:00
Defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD)

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan bagi pasien defisiensi enzim glukosa-6-fosfat-dehidrogenase atau yang disingkat defisiensi G6PD adalah pentingnya untuk mengetahui makanan atau obat-obatan yang dapat memicu anemia.

Edukasi Pasien

Edukasi pasien meliputi penjelasan bahwa penyakit ini adalah penyakit yang terjadi akibat adanya kelainan genetik dimana terjadinya defek pada enzim G6PD. Defek pada enzim G6PD menyebabkan sel darah merah rapuh terhadap stres oksidatif sehingga mudah lisis.

Pada kondisi defek yang berat, maka penyakit ini dapat menyebabkan anemia hemolitik.  Oleh karena itu, penting untuk menghindari faktor-faktor pemicu stres oksidatif, yakni olahraga yang terlalu berat, kacang fava, kamper, atau obat-obatan.

Pasien dan keluarga juga diedukasi bahwa penyakit ini merupakan penyakit herediter, sehingga anak dari pasien dapat mengalami penyakit yang sama. Sangat penting untuk mengedukasi pasien dan keluarga mengenai red flag ikterus neonatorum.

Pasien dan keluarga juga diberitahu bahwa derajat keparahan dari defisiensi G6PD bervariasi untuk tiap pasien; asimtomatik hingga terjadi anemia yang menyebabkan fatigue, jaundice, urine gelap, hingga pembesaran lien. Pada kasus yang lebih berat, transfusi darah diperlukan.[20]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Defisiensi G6PD tidak dapat dicegah, namun perlu dideteksi sedini mungkin, terutama jika ada anggota keluarga yang diketahui menderita penyakit tersebut.[16]

Pada bayi baru lahir, pemeriksaan bilirubin dan tes diagnostik defisiensi G6PD (tes Beutler/pemeriksaan spektrofotometri/pemeriksaan sitokimia) sebaiknya dilakukan jika bayi mengalami ikterus dalam 24 jam pertama setelah lahir, riwayat ikterus pada saudara, dan/atau riwayat defisiensi G6PD dalam keluarga.[1,4,17,18]

Jika ingin menggunakan obat yang berpotensi menyebabkan hemolisis pada orang yang terkonfirmasi atau dicurigai menderita defisiensi G6PD, dokter sebaiknya melakukan skrining untuk defisiensi G6PD menggunakan rapid test jika memungkinkan.[4]

Terdapat contoh obat yang diketahui dapat memicu stres oksidatif, seperti:

  • Antibiotik oral seperti dapson, asam nalidiksat atau nitrofurantoin, atau topikal seperti krim mafenid
  • Antimalaria seperti mefloquine atau primakuin

  • Obat sulfa seperti sulfasetamid, sulfametoksazol, sulfanilamid
  • Obat lainnya seperti flutamid, metilen biru, phenazopyridine, rasburicase

Pasien juga disarankan untuk memiliki pola hidup sehat agar daya tahan tubuhnya baik sehingga terhindar dari infeksi yang dapat memicu stres oksidatif.[1,2,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. K. Georgakouli, I. G. Fatouros, D. Draganidis, et al., Exercise in Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency: Harmful or Harmless? A Narrative Review, Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2019, Article ID 8060193. https://doi.org/10.1155/2019/8060193
2. J. E. Frank, Diagnosis and Management of G6PD Deficiency, Am Fam Physician, 2005 Oct 1;72(7):1277-1282. https://www.aafp.org/afp/2005/1001/p1277.html
4. S. Nagalia. Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD) Deficiency. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/200390-overview#showall
16. I. Menchetti, Y. Lin, C. Cserti-Gazdewich, et al, Complications of a severe autoimmune hemolytic anemia crisis: transfusional iron overload and gangrenous cholecystitis, Transfusion, 2018, 58: 2777-2781 https://doi.org/10.1111/trf.14888
17. K. Haley, Congenital Hemolytic Anemia, Medical Clinics of North America, 2017. 101(2), 361–374. https://doi.org/10.1016/j.mcna.2016.09.008
18. M. Kaplan and C. Hammerman, Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase-Deficient Neonates: A Potential Cause for Concern in North America, Pediatrics, 2000, 106 (6) 1478-1479. https://doi.org/10.1542/peds.106.6.1478
20. Richardson SR, O'Malley GF. Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase Deficiency. . In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470315/

Prognosis Defisiensi Glukosa-6-F...

Artikel Terkait

  • Hipoglikemia yang Tidak Terkait Diabetes Mellitus
    Hipoglikemia yang Tidak Terkait Diabetes Mellitus
  • Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
    Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
  • Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
    Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
  • Filtered Sunlight Phototherapy sebagai Terapi Alternatif Ikterus Neonatorum
    Filtered Sunlight Phototherapy sebagai Terapi Alternatif Ikterus Neonatorum

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2024, 11:51
Bayi usia 36 hari masih tampak kuning
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi , ada pasien bayi berusia 36 hari dengan keluhan wajah dan dada masih tampak kuning , keluhan lain - , bayi ASI , menyusu kuat...
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 01:11
Bayi usia 3 hari dengan skor kramer derajat 1, apa wajib dirawat untuk fototerapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Anak 3 hari dengan dengan kramer drajat 1, lahir normal pervaginam UK 38-39mgg BBL 2900gr. Mual (-) muntah (-), demam (-) , BAB...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.