Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD) general_alomedika 2022-10-26T15:25:29+07:00 2022-10-26T15:25:29+07:00
Defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD)

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Etiologi defisiensi enzim glukosa-6-fosfat-dehidrogenase (defisiensi G6PD) adalah mutasi gen pada bagian distal lengan q/lengan panjang kromosom X, pada lokus Xq28.

Etiologi

Jenis mutasi yang terbanyak ditemukan adalah mutasi missense. Terdapat lebih dari 300 varian defisiensi G6PD di seluruh dunia, yang menimbulkan perbedaan pada tingkat aktivitas enzim tersebut.[1,2,4]

Pemicu Hemolisis pada Defisiensi G6PD

Individu dengan defisiensi G6PD bisa mengalami episode hemolisis akut sehingga perlu menghindari konsumsi obat atau makanan yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Contohnya adalah:

  • Antibiotik: chloramphenicol, ciprofloxacin, dapson, nitrofurantoin, sulfacetamide
  • Antimalaria: chloroquine, primaquine, pentaquine, pamaquine
  • Obat lainnya: doxorubicin, glibenclamide, metampiron, probenecid
  • Makanan: kacang fava
  • Kamper

Selain itu, kondisi infeksi dan ketoasidosis juga dapat memicu terjadinya episode hemolisis akut pada pasien. [4]

Faktor Risiko

Defisiensi G6PD lebih umum terjadi pada pria karena penyakit ini merupakan penyakit terpaut kromosom X. Wanita dapat juga mengalami defisiensi G6PD jika memiliki masalah kromosom, misalnya memiliki kromosom X yang homozigot, atau inaktivasi kromosom X.[4]

Ikterus neonatorum akibat defisiensi G6PD lebih umum terjadi pada bayi prematur dibandingkan bayi normal.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. K. Georgakouli, I. G. Fatouros, D. Draganidis, et al., Exercise in Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency: Harmful or Harmless? A Narrative Review, Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2019, Article ID 8060193. https://doi.org/10.1155/2019/8060193
2. J. E. Frank, Diagnosis and Management of G6PD Deficiency, Am Fam Physician, 2005 Oct 1;72(7):1277-1282. https://www.aafp.org/afp/2005/1001/p1277.html
4. S. Nagalia. Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD) Deficiency. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/200390-overview#showall

Patofisiologi Defisiensi Glukosa...
Epidemiologi Defisiensi Glukosa-...

Artikel Terkait

  • Hipoglikemia yang Tidak Terkait Diabetes Mellitus
    Hipoglikemia yang Tidak Terkait Diabetes Mellitus
  • Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
    Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
  • Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
    Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
  • Filtered Sunlight Phototherapy sebagai Terapi Alternatif Ikterus Neonatorum
    Filtered Sunlight Phototherapy sebagai Terapi Alternatif Ikterus Neonatorum

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2024, 11:51
Bayi usia 36 hari masih tampak kuning
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi , ada pasien bayi berusia 36 hari dengan keluhan wajah dan dada masih tampak kuning , keluhan lain - , bayi ASI , menyusu kuat...
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 01:11
Bayi usia 3 hari dengan skor kramer derajat 1, apa wajib dirawat untuk fototerapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Anak 3 hari dengan dengan kramer drajat 1, lahir normal pervaginam UK 38-39mgg BBL 2900gr. Mual (-) muntah (-), demam (-) , BAB...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.