Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Bayi Prematur general_alomedika 2024-07-01T15:20:19+07:00 2024-07-01T15:20:19+07:00
Bayi Prematur
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Bayi Prematur

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Diagnosis bayi prematur dapat dilakukan secara prenatal ataupun setelah bayi lahir dengan menilai usia gestasi bayi. Usia gestasi dapat dinilai berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT), pemeriksaan fisik seperti menggunakan skor Ballard dan pemeriksaan penunjang dengan ultrasonografi prenatal. Diagnosis prematuritas dan penilaian usia gestasi semakin akurat jika dilakukan dengan kombinasi beberapa metode penilaian.[4-6]

Bayi prematur atau neonatus kurang bulan (NKB) kemudian dapat diklasifikasikan berdasarkan usia gestasi menjadi bayi prematur moderat yakni usia gestasi 32-37 minggu, bayi sangat prematur yakni usia gestasi 28–32 minggu, bayi prematur ekstrem yakni usia gestasi <28 minggu.

Berat badan bayi prematur juga perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan usia gestasi yakni kecil masa kehamilan (KMK), sesuai masa kehamilan (SMK), dan lebih masa kehamilan (LMK). Sehingga, didapatkan diagnosis NKB – KMK atau NKB – SMK.[1,6]

Anamnesis

Anamnesis yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis bayi prematur meliputi konfirmasi usia gestasi pada ibu dan mencari faktor risiko yang dapat memperburuk prognosis bayi. Hal-hal yang dapat ditanyakan saat anamnesis adalah hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran persalinan. Riwayat obstetrik dan riwayat penyakit ibu seperti diabetes gestasional, depresi, dan obesitas juga perlu diketahui untuk menentukan faktor risiko dari prematuritas.[4,5,7]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan salah satu metode untuk menentukan usia gestasi yang akurat dengan menilai maturitas fisik dan neuromuskularitas bayi. Penilaian dapat dinilai dengan metode Ballard dan Dubowitz. Penilaian dengan skor Ballard adalah metode yang paling banyak digunakan.[2,6,7]

Skor Ballard

Pemeriksaan skor Ballard menilai maturitas fisik dan neurologis bayi melalui beberapa indikator, yaitu maturitas fisik dan neuromuskularitas.

Penilaian pada maturitas fisik meliputi komponen:

  • Karakteristik kulit (skor -1 hingga 5)
  • Lanugo (skor -1 hingga 4)
  • Garis plantar / plantar crease (skor -2 hingga 4)
  • Payudara (skor -1 hingga 4)
  • Mata / telinga (skor -2 hingga 4)
  • Genitalia (skor -1 hingga 4)

Penilaian maturitas fisik dapat dilakukan dengan inspeksi dan dapat dilakukan penilaian segera pasca stabilisasi atau dalam 24 jam pertama sebelum terjadi penurunan berat badan atau expected weight loss.

Penilaian pada neuromuskularitas meliputi komponen:

  • Postur
  • Sudut pergelangan tangan (square window)

  • Arm recoil
  • Sudut popliteal
  • Tanda scarf

  • Heel-to-ear

Pemeriksaan maturitas neurologis bayi sebaiknya dilakukan dalam waktu 18-24 jam pasca lahir setelah efek anestesi maternal hilang. Tonus dan respons bayi dapat menurun akibat medikasi maternal, sehingga penilaian yang terlalu cepat dapat mengurangi akurasi.[2,5-7,20]

Tabel 1. Penilaian Maturitas Fisik New Ballard Score

Komponen Indikator Maturitas Skor
Kulit Transparan, lengket, rapuh -1
Translusen, gelatinosa, merah 0
Lembut/licin, merah muda / pink, vena membayang 1
Terkelupas superfisial (superficial peeling) dan/atau ruam, vena beberapa 2
Pecah-pecah, terdapat daerah pucat, vena jarang 3
Perkamen, pecah-pecah dalam, tidak terlihat vena 4
Seperti kulit / leathery, pecah-pecah, terdapat keriput 5
Lanugo Tidak ada -1
Jarang sekali 0
Banyak sekali 1
Menipis 2
Beberapa daerah tanpa rambut 3
Sebagian besar tanpa rambut 4
Garis plantar

Heel-to-toe < 40 mm

-2

Heel-to-toe 45-50 mm

-1
>50 mm, tidak ada lipatan 0
Garis merah tipis 1
Garis melintang pada bagian anterior 2
Garis lipatan hingga 2/3 anterior 3
Garis lipatan seluruh telapak 4
Payudara Tidak dapat dinilai / imperceptible

-1
Sulit dinilai / barely perceptible

0
Areola datar, tidak terdapat penonjolan / no bud

1
Areola berbintil, penonjolan 1-2 mm 2
Areola terangkat, penonjolan 3-4 mm 3
Areola penuh, penonjolan 5-10 mm 4
Mata/telinga Kelopak mata menempel (lightly fused) -2
Kelopak mata menyatu longgar (loosly fused) -1
Kelopak mata terbuka, pinna datar, tetap terlipat 0
Lengkung pinna minimal, lunak, rekoil lambat 1
Lengkung pinna baik, lunak, siap rekoil (ready recoil) 2
Bentuk tegas, keras, rekoil segera 3
Kartilago tebal, kaku 4

Genitalia

Laki-laki (L)

Perempuan (P)

L: Skrotum datar, halus

P: Klitoris menonjol, labia datar

-1

L: Skrotum kosong, rugae samar

P: Klitoris menonjol, labia minora kecil

0

L: Testis pada kanalis atas, rugae jarang

P: Klitoris menonjol, labia minor membesar

1

L: Testis turun, rugae sedikit

P: Labia mayora dan minora menonjol

2

L: Testis turun, rugae jelas

P: Labia mayora besar, labia minora kecil

3

L: Testis pendulum, rugae dalam

P: Labia mayora menutupi klitoris dan labia minora

4

Sumber: Josephine, 2019

Komponen penilaian skor Ballard dapat dilihat pada tabel 1. Skor Ballard dapat memperkirakan usia gestasi mulai dari 20 minggu hingga 44 minggu. Interpretasi hasil skor Ballard adalah sebagai berikut:

  • Skor -10 = usia 20 minggu
  • Skor -5 = usia 22 minggu
  • Skor 0 = usia 24 minggu
  • Skor 5 = usia 26 minggu
  • Skor 10 = usia 28 minggu
  • Skor 15 = usia 30 minggu
  • Skor 20 = usia 32 minggu
  • Skor 25 = usia 34 minggu
  • Skor 30 = usia 36 minggu
  • Skor 35 = usia 38 minggu
  • Skor 40 = usia 40 minggu
  • Skor 45 = usia 42 minggu
  • Skor 50 = usia 44 minggu

Hasil skor Ballard <35 menandakan bayi prematur. Penghitungan usia bayi juga dapat dihitung dengan rumus:

Perkiraan usia gestasi berdasarkan skor Ballard dapat terjadi perbedaan 1-3 minggu pada bayi <28 minggu dan 0.15-0.3 minggu pada bayi <26 minggu. [5-7]

Pemeriksaan berat badan bayi juga sangat penting dilakukan pada bayi prematur. Bayi prematur sering kali mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). Meskipun demikian, berat badan lahir harus disesuaikan dengan usia bayi menjadi:

  • Kecil masa kehamilan (KMK) atau small for gestational age

  • Sesuai masa kehamilan (SMK) atau appropriate for gestational age

  • Lebih masa kehamilan (LMK) atau large for gestational age

Setelah itu akan didapatkan diagnosis NKB–KMK atau NKB–SMK.[1,6,21]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding bayi prematur antara lain adalah:

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Bayi dengan berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir <2500 gram. Bayi BBLR dapat merupakan bayi prematur ataupun bayi cukup bulan.

Restriksi Pertumbuhan Intra Uterin (IUGR)

Bayi tidak mampu mencapai pola pertumbuhan fetus yang diharapkan. IUGR umumnya disebabkan karena multifaktorial patologis yang menghambat pertumbuhan. Meskipun demikian, tidak semua bayi IUGR berukuran kecil (KMK).

Neonatus Kecil Masa Kehamilan (KMK)

Neonatus dengan berat kurang dari persentil 10 untuk usianya atau -2 SD dari rata-rata. Bayi KMK belum tentu mengalami restriksi pertumbuhan secara patologis.

Kesalahan Penilaian Usia Gestasi

Kesalahan dalam menilai usia gestasi dapat menghasilkan perkiraan usia bayi prematur pada bayi cukup bulan.[5-7]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada bayi prematur dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada sehingga tata laksana yang tepat dapat segera dilakukan.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada bayi prematur meliputi pemeriksaan darah lengkap, serum elektrolit, glukosa darah, dan bilirubin.[7,8]

Pemeriksaan Darah Lengkap:

Pemeriksaan darah lengkap dapat menunjukkan anemia atau polisitemia pada bayi prematur dan membantu menentukan kebutuhan transfusi darah. Bayi prematur sering kali mengalami anemia prematuritas yang diakibatkan oleh transpor besi trans plasenta, eritropoiesis fetus yang belum sempurna, perdarahan, hemolisis, pengambilan darah,  atau kadar eritropoietin rendah.

Penurunan hemoglobin hingga 10 g/dL dapat merupakan anemia fisiologis pada bayi aterm sehat, sedangkan pada bayi prematur kadar hemoglobin dapat turun hingga 8 g/dl  pada bayi dengan BB 1000-1500 gram, dan 7 g/dl pada bayi dengan BB <1000 gram. Leukositosis ataupun leukopenia juga dapat menjadi penanda adanya infeksi.[7,24]

Serum Elektrolit:

Serum elektrolit pada neonatus, terutama kalsium dan magnesium, sangat dipengaruhi oleh medikasi maternal. Apabila ibu mendapatkan magnesium sulfat, maka dapat terjadi hipermagnesemia dan hipokalsemia pada bayi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal dan respiratorik.[7,15]

Glukosa Darah:

Hipoglikemia atau hiperglikemia sering terjadi pada bayi prematur. Pemantauan glukosa darah harus dilakukan secara rutin dalam 2 jam pertama pasca lahir hingga pemberian nutrisi stabil atau glukosa darah normal. Hipoglikemia pada neonatus meningkatkan risiko mortalitas.[2,7,11]

Serum Bilirubin:

Serum bilirubin umumnya ditemukan meningkat pada bayi-bayi prematur. Hiperbilirubinemia pada bayi prematur <35 minggu sering kali meningkatkan risiko ikterus neonatorum ataupun kern ikterus. Hiperbilirubinemia juga dapat terjadi akibat hemolisis.[7,25]

Skrining Bayi Prematur

Bayi prematur memiliki risiko morbiditas tinggi, seperti retinopati prematuritas, anemia, kelainan neurologis, gangguan pendengaran, gangguan fungsi ginjal, gangguan metabolik, kelainan kongenital, dan infeksi kulit. Kebutuhan skrining dan perawatan dengan spesialis terkait gangguan yang dialami dilakukan sesuai indikasi dan kondisi klinis bayi sebagaimana dinilai oleh dokter spesialis anak.[2,7-9,11]

Skrining dasar yang paling umum dilakukan adalah skrining gangguan metabolik, seperti hipotiroidisme. Hipotiroidisme, fenilketonuria, dan galaktosemia juga sering dialami bayi prematur. Kebijakan untuk melakukan skrining rutin pada bayi prematur berbeda-beda pada tiap pusat layanan kesehatan. Pada umumnya, bayi prematur dengan berat <1500 gram atau usia gestasi <32 minggu memerlukan skrining gangguan metabolik rutin dan dilakukan skrining ulang pada 2-4 minggu pasca lahir.[7,26,27]

Skrining retinopati prematuritas direkomendasikan untuk rutin dilakukan pada kondisi:

  • Bayi dengan berat <1500 gram atau usia gestasi < 30 minggu
  • Bayi dengan berat 1500-2000 gram atau usia gestasi > 30 minggu yang memiliki risiko tinggi mengalami retinopati prematuritas, seperti bayi yang mengalami hipotensi dan memerlukan dukungan inotropik, bayi yang menerima suplementasi oksigen selama beberapa hari atau lebih, atau bayi yang menerima suplementasi oksigen tanpa pemantauan saturasi

Kriteria usia gestasi dan risiko prematuritas ditentukan oleh dokter spesialis anak atau konsultan neonatologi, sedangkan pemeriksaan untuk retinopati dilakukan oleh dokter spesialis oftalmologi yang berkompetensi.[7,11,27]

Lumbal Pungsi

Lumbal pungsi (LP) dapat membantu diagnosis pada bayi prematur yang dicurigai mengalami infeksi sistem saraf pusat. Tindakan ini dapat dilakukan apabila tidak terdapat kontraindikasi, seperti koagulopati, peningkatan tekanan intrakranial, infeksi kulit di lokasi yang akan dipungsi, dan klinis tidak stabil. Committee on Fetus and Newborn merekomendasikan agar LP dilakukan pada:

  • Seluruh pasien dengan kultur darah positif
  • Bayi dengan gejala klinis atau hasil laboratorium yang menandakan sepsis
  • Bayi yang tidak menunjukkan perubahan klinis dengan pemberian antimikroba

Pemeriksaan ini sangat invasif dan sebaiknya dipertimbangkan kembali pada bayi prematur dengan berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR).[7,28]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

1. World Health Organization. Preterm birth. WHO. 2018. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/preterm-birth
2. World Health Organization, Save the Children, PMNCH, March of Dimes. Born Too Soon: the global action report of preterm birth. Howson C, Kinney M, Lawn J, editors. WHO. Geneva: World Health Organization; 2012.
4. Department of Health. Clinical Practice Guidelines: Pregnancy Care. Canberra: Australian Government Department of Health; 2019.
5. Lee A, Panchal P, Folger L. Diagnostic Accuracy of Neonatal Assessment for Gestational Age Determination: A Systematic Review. Pediatrics. 2017;140:e20171423.
6. McKee-Garrett T. Postnatal assessment of gestational age. UpToDate. 2018. https://www.uptodate.com/contents/postnatal-assessment-of-gestational-age
7. Furdon S. Prematurity. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/975909-overview
8. Sharma D. Golden hour of neonatal life: Need of the hour. Matern Heal Neonatol Perinatol. 2017;3:16.
11. Mandy G. Short-term complications of the preterm infant. UpToDate. 2019. https://www.uptodate.com/contents/short-term-complications-of-the-preterm-infant
20. Arshpreet D. Validity of Modified Ballard Score after 7 Days of Life. Int J Med Res Heal Sci. 2017;6:79–83.
21. Gomella T, Cunningham M, Eyal F, Tuttle D. Gestational Age and Birthweight Classification. In: Neonatology: Management, Procedures, On-Call Problems, Diseases, and Drugs. 7th ed. USA: McGraw-Hill Education; 2013.
22. Goldwire M.Clinical Considerations in Premature Infants. Medscape. 2013. https://www.medscape.com/viewarticle/805512
23. Suman V, Luther EE. Preterm Labor.2022. In: StatPearls.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536939/
24. Strauss R. Anaemia of Prematurity: Pathophysiology & Treatment. Blood Rev. 2010;24:221–5.
25. Bhutani V, Wong R. Hyperbilirubinemia in the preterm infant (less than 35 weeks gestation). UpToDate. 2019. https://www.uptodate.com/contents/hyperbilirubinemia-in-the-preterm-infant-less-than-35-weeks-gestation
26. Chung HR. Screening and management of thyroid dysfunction in preterm infants. Ann Pediatr Endocrinol Metab. 2019;24:15–21.
27. Fierson W, American Academy of Pediatrics Section on Ophth, AAP American Academy of Ophtalmology, AAP American Association for Pediatric Ophtalmology and Strabismus, AAP American Association of Certified Orthoptists. Screening Examination of Premature Infants for Retinopathy of Prematurity. Pediatrics. 2018;142:e20183061.
28. Aleem S, Greenber R. When to Include a Lumbar Puncture in the Evaluation for Neonatal Sepsis. Neoreviews. 2019;20:e124–34.

Epidemiologi Bayi Prematur
Penatalaksanaan Bayi Prematur

Artikel Terkait

  • Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
    Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
  • Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
    Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
  • Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
    Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
  • Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
    Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
  • Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas
    Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 13 November 2020, 10:58
Live Webinar Alomedika - Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur. Sabtu, 14 November 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
3 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Webinar dengan topik “Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur”. Topik akan dibawakan oleh "dr. Putri...
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 11 September 2020, 22:50
Live Webinar Alomedika - Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan BBLR 3. Minggu 13 September 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan rangkaian terakhir Live Webinar Alomedika yang berjudul "Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan Berat Badan Lahir...
dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
Dibalas 02 Januari 2020, 15:47
Risiko terjadinya birth defect pada Ibu yang mengalami flu dengan demam dan tanpa demam
Oleh: dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
4 Balasan
Alodokter izin bertanya Dok, saya menemukan artikel dan riset dan CDC tahun 2017 yang mengatakan jika ibu terkena flu disertai demam pada trimester 1 maka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.