Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Epulis annisa-meidina 2023-06-10T14:13:30+07:00 2023-06-10T14:13:30+07:00
Epulis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Epulis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Patofisiologi epulis dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu meliputi epulis kongenital, fibromatosa, granulomatosa, fissuratum, gravidarum, angiomatosa, dan gigantoseluler.[1,3]

Epulis Kongenital

Epulis kongenital merupakan jenis epulis yang sangat jarang terjadi. Kondisi ini sering juga disebut sebagai epulis sel tumor granular atau tumor Neumann. Epulis kongenital biasa ditemukan pada bayi di masa neonatal. Epulis ini lebih banyak ditemukan pada wanita, dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga membuat obstruksi jalur napas dan makan pada bayi.

Patofisiologi epulis jenis ini belum diketahui secara pasti. Namun para ahli meyakini bahwa epulis kongenital berasal dari sel mesenkimal primitif yang berasal dari puncak saraf.[5,10,12]

Epulis Fibromatosa

Epulis fibromatosa atau Fibrous Epulis dapat terjadi akibat iritasi terus menerus yang diterima oleh jaringan, contohnya akibat maloklusi gigi yang mengiritasi gingiva. Iritasi terus menerus ini akan menyebabkan peningkatan jaringan kolagen, dan dapat berbentuk sesil (bertangkai) atau jaringan granulasi yang mengalami fibrosis. Dalam beberapa kasus, di atas epulis fibromatosa dijumpai adanya ulserasi jaringan.[6,9,13]

Seiring berjalannya waktu, jika tidak dilakukan penatalaksanaan pada lesi, akan terbentuk tulang di dalam epulis tersebut. Saat sudah terbentuk tulang tersebut, maka terminologi epulis fibromatosa berubah menjadi ossifying fibroid epulis.

Pada orang dewasa, epulis fibromatosa akan berwarna pink tanpa disertai warna kemerahan khas inflamasi. Epulis ini akan tumbuh dari bawah margin gingiva atau papila interdental.[5,10,12]

Epulis Granulomatosa

Epulis granulomatosa terbentuk akibat kotoran, seperti sisa makanan atau plak, yang masuk ke dalam soket pasca ekstraksi gigi. Epulis ini dapat digolongkan sebagai komplikasi pasca ekstraksi gigi.[4,5,11,12]

Epulis Fissuratum

Epulis fissuratum merupakan epulis yang muncul pada pengguna gigi tiruan, dimana gigi tiruan tersebut mengiritasi jaringan gingiva. Bagian iritatif dari gigi tiruan tersebut menginisiasi terjadinya ulkus, dan akan berkembang menjadi pembengkakan fibro-epitel.[11,14]

Epulis Gravidarum

Epulis gravidarum juga disebut sebagai pregnancy epulis, karena epulis jenis ini ditemui pada ibu hamil, khususnya pada trimester ketiga. Epulis gravidarum disebabkan oleh perubahan hormonal selama kehamilan yang menyebabkan peningkatan sensitivitas respon inflamasi gingiva terhadap plak, kalkulus, dan iritan lain.[4,11,12]

Epulis Angiomatosa

Epulis angiomatosa terjadi akibat adanya respon granulasi yang berlebihan dari proliferasi (reaksi endotel). Sebesar 75% dari epulis angiomatosa terjadi di gingiva, berkembang dari bawah margin gingiva. Sementara 25% lainnya dapat terjadi di mukosa bukal, mukosa labial, dan bagian tubuh lain. Selain sebagai respon trauma, epulis angiomatosa juga dapat merupakan respon dari infeksi non spesifik.[4,11]

Epulis Gigantoseluler

Epulis gigantoseluler berkembang dikaitkan dengan proses tanggalnya gigi decidui, ekstraksi, atau trauma. Epulis jenis ini seringkali disebut juga dengan epulis granulomatosa, karena hubungannya yang erat dengan kejadian trauma mekanis. Namun, beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa epulis gigantoseluler berkaitan dengan hormonal, karena ditemukannya sel-sel yang mengekspresikan reseptor permukaan untuk estrogen.[1,6]

Referensi

1. Adam S, et al. Epidemiological, Clinical and Therapeutic Issues of Epulis at Campus University Teaching Hospital of Lome About 33 Cases. Open J Stomatol, 2019. vol. 09, no. 07, pp. 168–174. doi: 10.4236/ojst.2019.97017.
3. Zhao N, Yesibulati Y, Xiayizhati P, He YN, Xia RH, Yan XZ. A large-cohort study of 2971 cases of epulis: focusing on risk factors associated with recurrence. BMC Oral Health. 2023 Apr 20;23(1):229. doi: 10.1186/s12903-023-02935-x. PMID: 37081478; PMCID: PMC10116732.
5. Torresani E, Girolami I, Marletta S, Eccher A, Ghimenton C. Congenital granular cell epulis of newborn: importance of prenatal diagnosis. Pathologica. 2021 Aug;113(4):280-284. doi: 10.32074/1591-951X-135. PMID: 34542544; PMCID: PMC8488987.
6. Zeng X, Xia S, Yan X, Hu C, An K, Luo L. High expression of aryl hydrocarbon receptor (AhR) plays an important role in the formation of fibrous epulis. Oral Dis. 2022 Nov;28(8):2258-2266. doi: 10.1111/odi.13940. Epub 2021 Jun 29. PMID: 34139032.
9. Ohta K, Yoshimura H. Fibrous epulis: A tumorlike gingival lesion. Cleve Clin J Med. 2021 May 3;88(5):265-266. doi: 10.3949/ccjm.88a.20127. PMID: 33941599.
10. Tiwari C, Nagdeve N, Saoji R, Nama N, Joshi S. Large Congenital Epulis: A Neonatal Tumour with Striking Appearance, but Simple Management. Fetal Pediatr Pathol. 2022 Apr;41(2):351-353. doi: 10.1080/15513815.2020.1805532. Epub 2020 Aug 11. PMID: 32779496.
11. Liu C, Qin ZP, Fan ZN, Zhao WJ, Wang YM, Wei FC, Li KL, Liu SH. New treatment strategy for granulomatous epulis: intralesional injection of propranolol. Med Hypotheses. 2012 Feb;78(2):327-9. doi: 10.1016/j.mehy.2011.11.013. Epub 2011 Nov 30. PMID: 22133559.
12. Ye Y, Tang R, Liu B, Li Y, Mo Y, Zhang Y. Prenatal diagnosis and multidisciplinary management: a case report of congenital granular cell epulis and literature review. J Int Med Res. 2021 Oct;49(10):3000605211053769. doi: 10.1177/03000605211053769. PMID: 34719988; PMCID: PMC8562647.
13. Ike Y, Shimizu T, Ogawa M, Yamaguchi T, Suzuki K, Takayama Y, Makiguchi T, Iwashina M, Yokoo S. Ossifying fibrous epulis as an IgG4-related disease of the oral cavity: a case report and literature review. BMC Oral Health. 2022 Jan 10;22(1):4. doi: 10.1186/s12903-022-02041-4. PMID: 35012519; PMCID: PMC8744345.
14. Patil VA, Parveen R, Surve P. A Case Report on Epulis Fissuratum. Journal of Oral Health and Community Dentistry, 2019. vol. 13, no. 2, pp. 59–61, Aug. doi: 10.5005/jp-journals-10062-0049.

Pendahuluan Epulis
Etiologi Epulis

Artikel Terkait

  • Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
    Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
  • Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
    Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
  • Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
    Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.