Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Epulis annisa-meidina 2023-06-10T14:19:18+07:00 2023-06-10T14:19:18+07:00
Epulis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Epulis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Penatalaksanaan epulis tergantung dari jenisnya, tetapi sebagian besar epulis akan mengecil dan menghilang dengan sendiri setelah 8 bulan. Jika lesi epulis tersebut kecil dan tidak mengganggu fungsi pengunyahan dan penelanan, biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan dan pasien cukup diobservasi saja. Sementara itu, jika ukuran lesi besar sehingga mengganggu fungsi, maka dapat dilakukan pengangkatan (eksisi).[2,5,12]

Pilihan perawatan epulis yang paling disukai adalah eksisi. Teknik eksisi yang dapat digunakan adalah excision surgery (bedah eksisi) dan laser excision (eksisi dengan pemanfaatan teknologi laser seperti laser dioda, atau laser CO2).[2,4,7,10-12]

Alternatif perawatan lain yang lebih jarang dipilih antara lain radioterapi, skleroterapi, dan obat topikal seperti perak nitrat. Tiga jenis perawatan ini diklaim memiliki efikasi yang mirip atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan eksisi.[2,4,5,7,10-12]

Epulis Kongenital

Perawatan epulis kongenital adalah dengan melakukan eksisi. Eksisi dilakukan setelah diagnosis epulis terkonfirmasi melalui pemeriksaan biopsi dan radiografi. Selama ini, tidak ditemukan kasus rekurensi pasca eksisi pada epulis kongenital.[5,10,12]

Epulis Fibromatosa

Epulis fibromatosa umumnya tidak menimbulkan sakit. Namun, pada beberapa kasus, keluhan sakit kadang dirasakan akibat trauma sekunder, seperti akibat menyikat gigi, mengunyah, atau penggunaan dental floss. Hal ini dapat terjadi karena ukuran epulis fibromatosa yang besar.

Dengan alasan tersebut, perawatan penyembuhan trauma sekunder diperlukan jika ditemukan luka pada jaringan sehat sekitar epulis. Sementara itu, untuk perawatan epulis fibromatosa, pilihan paling baik adalah dengan melakukan eksisi.[6,7,9,13]

Epulis Granulomatosa

Epulis granulomatosa merupakan salah satu komplikasi pasca pencabutan gigi. Epulis jenis ini diakibatkan oleh masuknya debris ke dalam soket sehingga menimbulkan infeksi dan munculnya jaringan granulasi. Perawatan epulis granulomatosa meliputi pembersihan jaringan sekitar epulis jika masih ditemukannya sisa-sisa debris, dan dilanjutkan dengan eksisi.

Beberapa jurnal juga melaporkan keberhasilannya dalam melakukan penatalaksanaan epulis granulomatosa dengan menggunakan skleroterapi. Bahan yang digunakan dalam perawatan skleroterapi tersebut adalah propranolol.[4,5,11,12]

Epulis Fissuratum

Epulis fissuratum merupakan jenis epulis yang terjadi karena trauma kronis akibat penggunaan gigi tiruan yang traumatik. Pada kasus ini, biasanya epulis akan sembuh dan mengecil dengan sendirinya pasca gigi tiruan diperbaiki.

Namun, jika setelah 2-3 minggu pasca gigi tiruan diperbaiki epulis tidak menunjukkan tanda-tanda mengecil, maka dapat dilakukan biopsi untuk melihat histopatologi lesi tersebut.[7,14]

Epulis Gravidarum

Epulis gravidarum merupakan jenis epulis yang terjadi akibat perubahan hormonal wanita selama masa kehamilan. Dengan demikian, sebagian besar epulis gravidarum akan sembuh dan mengecil sendiri setelah masa kehamilan terlewati, karena sistem hormonal wanita akan kembali normal.[4,11,12]

Epulis Angiomatosa

Pada epulis angiomatosa, pilihan perawatan utama tetap dengan melakukan eksisi, baik dengan bedah eksisi atau dengan laser eksisi. Namun demikian, dilaporkan penggunaan bahan medikasi, seperti Trichloroacetic Acid (TCA) dan fenol, memiliki efikasi yang baik dan tidak menimbulkan kerusakan jaringan masif seperti yang ditimbulkan pada prosedur eksisi.[4,11]

Epulis Gigantoseluler

Pada epulis gigantoseluler, perawatan yang paling efektif adalah dengan melakukan bedah eksisi yang diikuti dengan kuretase seluruh jaringan tulang defek yang melandasinya. Selain itu, gigi yang terlibat juga harus diekstraksi, yang diikuti dengan scaling dan root planing pada area tersebut.

Kasus epulis gigantoseluler ini dilaporkan memiliki tingkat rekurensi yang cukup tinggi, yaitu 10%. Sehingga re-eksisi perlu dilakukan kemudian hari jika terjadi rekurensi.[1,6]

Referensi

2. Lim KH, Toner MB, Millar D, Jackson C. Congenital Epulis: Diagnosis and Management. Ulster Med J. 2023 Jan;92(1):16-18. Epub 2023 Jan 6. PMID: 36762132; PMCID: PMC9899025.
4. Cai Y, Sun R, He KF, Zhao YF, Zhao JH. Sclerotherapy for the recurrent granulomatous epulis with pingyangmycin. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2017 Mar 1;22(2):e214-e218. doi: 10.4317/medoral.21422. PMID: 28160580; PMCID: PMC5359704.
5. Torresani E, Girolami I, Marletta S, Eccher A, Ghimenton C. Congenital granular cell epulis of newborn: importance of prenatal diagnosis. Pathologica. 2021 Aug;113(4):280-284. doi: 10.32074/1591-951X-135. PMID: 34542544; PMCID: PMC8488987.
6. Zeng X, Xia S, Yan X, Hu C, An K, Luo L. High expression of aryl hydrocarbon receptor (AhR) plays an important role in the formation of fibrous epulis. Oral Dis. 2022 Nov;28(8):2258-2266. doi: 10.1111/odi.13940. Epub 2021 Jun 29. PMID: 34139032.
7. Stern D. Epulis Fissuratum. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1077440-overview
9. Ohta K, Yoshimura H. Fibrous epulis: A tumorlike gingival lesion. Cleve Clin J Med. 2021 May 3;88(5):265-266. doi: 10.3949/ccjm.88a.20127. PMID: 33941599.
10. Tiwari C, Nagdeve N, Saoji R, Nama N, Joshi S. Large Congenital Epulis: A Neonatal Tumour with Striking Appearance, but Simple Management. Fetal Pediatr Pathol. 2022 Apr;41(2):351-353. doi: 10.1080/15513815.2020.1805532. Epub 2020 Aug 11. PMID: 32779496.
11. Liu C, Qin ZP, Fan ZN, Zhao WJ, Wang YM, Wei FC, Li KL, Liu SH. New treatment strategy for granulomatous epulis: intralesional injection of propranolol. Med Hypotheses. 2012 Feb;78(2):327-9. doi: 10.1016/j.mehy.2011.11.013. Epub 2011 Nov 30. PMID: 22133559.
12. Ye Y, Tang R, Liu B, Li Y, Mo Y, Zhang Y. Prenatal diagnosis and multidisciplinary management: a case report of congenital granular cell epulis and literature review. J Int Med Res. 2021 Oct;49(10):3000605211053769. doi: 10.1177/03000605211053769. PMID: 34719988; PMCID: PMC8562647.
13. Ike Y, Shimizu T, Ogawa M, Yamaguchi T, Suzuki K, Takayama Y, Makiguchi T, Iwashina M, Yokoo S. Ossifying fibrous epulis as an IgG4-related disease of the oral cavity: a case report and literature review. BMC Oral Health. 2022 Jan 10;22(1):4. doi: 10.1186/s12903-022-02041-4. PMID: 35012519; PMCID: PMC8744345.
14. Patil VA, Parveen R, Surve P. A Case Report on Epulis Fissuratum. Journal of Oral Health and Community Dentistry, 2019. vol. 13, no. 2, pp. 59–61, Aug. doi: 10.5005/jp-journals-10062-0049.

Diagnosis Epulis
Prognosis Epulis

Artikel Terkait

  • Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
    Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
  • Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
    Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
  • Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
    Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.