Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Impaksi Gigi annisa-meidina 2024-03-06T12:02:17+07:00 2024-03-06T12:02:17+07:00
Impaksi Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Impaksi Gigi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Diagnosis Impaksi gigi memerlukan analisis yang cermat melalui penilaian klinis dan radiografis. Rangkaian penegakan diagnosis impaksi gigi meliputi pemeriksaan subjektif, objektif, dan pemeriksaan penunjang radiografis. Gigi yang memiliki probabilitas paling tinggi untuk mengalami impaksi adalah gigi molar ketiga mandibula. Dan impaksi yang terjadi pada gigi ini akan menimbulkan tanda dan gejala, salah satunya adalah perikoronitis.[19–22]

Anamnesis

Anamnesis meliputi keluhan utama, tanda dan gejala impaksi gigi, riwayat kesehatan dental, riwayat kesehatan umum,, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat kebiasaan sehari-hari.

Jika impaksi gigi terjadi pada gigi molar ketiga mandibula, keluhan utama yang membuat pasien datang ke dokter gigi biasanya adalah perikoronitis, makanan yang tersangkut di dalam gusi disertai dengan rasa sakit atau nyeri, yang seringkali salah didiagnosis sebagai infeksi tenggorokan, hingga keluhan trismus.

Sementara, jika impaksi gigi terjadi pada gigi insisivus lateralis maksila, kaninus, atau premolar, maka keluhan utamanya adalah kurangnya jumlah gigi dan estetika yang kurang. Keluhan lain berupa maloklusi dan/atau premature contact akibat bergeraknya gigi tetangga tidak sebagaimana mestinya sehingga mengenai gigi antagonis.[19–22]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan melibatkan pemeriksaan mulut dan gigi pasien. Periksa tanda-tanda adanya inflamasi, yaitu rubor (kemerahan), calor (panas), tumor (pembengkakan), dolor (nyeri), dan functio laesa (gangguan fungsi). Selain itu, lakukan juga penilaian posisi dan orientasi gigi yang dirasa tidak normal.

Selain itu, pada pemeriksaan awal, lakukan palpasi pada area yang diduga terdapat gigi impaksi. Jika benih terletak dengan permukaan tulang, biasanya akan teraba area menonjol yang menjadi indikasi lokasi gigi impaksi.

Dalam melakukan pemeriksaan fisik ini, dan dengan dibantu pemeriksaan penunjang, dokter gigi dapat melakukan klasifikasi gigi impaksi. Klasifikasi memungkinkan dokter gigi untuk menentukan tingkat kesulitan operasi pada kasus-kasus gigi impaksi yang memerlukan tindakan bedah.[19–22]

Faktor utama yang menentukan kesulitan operasi adalah aksesibilitas, yang ditentukan oleh gigi yang berdekatan atau struktur lain yang mengganggu akses. Faktor-faktor klasifikasi gigi impaksi adalah angulasi gigi, hubungan gigi terhadap batas anterior ramus mandibula, dan hubungan gigi dengan dataran oklusal.[19–22]

Angulasi Gigi

Angulasi gigi yang paling umum digunakan sehubungan dengan perencanaan perawatan adalah mesioangular, horizontal, vertikal, distoangular, palatal, bukal, dan lingual.[19–22]

Hubungan Gigi terhadap Batas Anterior Ramus Mandibula

Klasifikasi ini didasarkan pada area gigi impaksi yang tertutupi oleh ramus mandibula, khususnya pada impaksi gigi molar ketiga mandibula. Klasifikasi ini dikenal sebagai klasifikasi Pell dan Gregory, dan memiliki kelas 1, 2, dan 3.[19–22]

Hubungan Gigi dengan Dataran Oklusal

Kedalaman impaksi gigi molar ketiga dapat ditentukan dari gigi molar kedua yang berdekatan. Hal ini juga dicetuskan oleh Pell dan Gregory dengan klasifikasi A, B, C.[19–22]

Diagnosis Banding

Penegakan diagnosis impaksi gigi melibatkan evaluasi komprehensif untuk membedakan antara impaksi gigi dan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala serupa, utamanya inflamasi, nyeri menetap, hingga trismus.[19–22]

Perikoronitis

Perikoronitis adalah sebuah kondisi inflamasi pada area gingiva di sekitar mahkota. Memang, seringkali perikoronitis disebabkan oleh gigi molar ketiga yang mengalami impaksi, atau berada dalam fase partial erupted. Namun, kadang perikoronitis dapat terjadi juga pada gigi molar yang tidak mengalami impaksi, namun gingiva di area tersebut mengalami kontak dengan gigi antagonis yang menyebabkan tumbuhnya jaringan fibrosa. Jaringan ini akan menyebabkan terjadinya penumpukan sisa makanan dan menyebabkan terjadinya infeksi.[19–22]

Abses Gigi

Abses gigi dapat menyebabkan tanda dan gejala yang mirip dengan impaksi gigi, yaitu inflamasi, nyeri yang terus menerus, hingga trismus. Namun, tidak semua abses gigi berkorelasi dengan impaksi gigi. Abses gigi terjadi akibat infeksi bakteri pada pulpa gigi yang tidak diobati atau infeksi pada jaringan sekitarnya.[19–22]

Kista Dentigerous

Kista dentigerous juga dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan impaksi gigi. Namun, kista dentigerous merupakan kista yang terbentuk dari folikel gigi yang terisolasi dan terisi cairan. Kista ini justru dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya impaksi gigi.[19–22]

Tumor Odontogenik

Tumor odontogenik juga memiliki tanda gejala mirip dengan impaksi gigi. Namun kondisi ini adalah pertumbuhan jaringan abnormal di sekitar gigi atau rahang. Tumor odontogenik dapat terjadi akibat faktor genetik atau paparan terhadap agen karsinogenik.[19–22]

Sindrom Nyeri Orofasial-Myofasial

Sindrom nyeri orofasial-miofasial dapat ditandai dengan nyeri dan disfungsi otot-otot orofasial, dan memiliki irisan tanda dan gejala dengan impaksi gigi, yaitu trismus. Sindrom nyeri orofasial-miofasial disebabkan oleh tekanan berlebih pada otot, cedera, atau faktor stres.[19–22]

Pulpitis

Pulpitis, baik jenis reversibel atau irreversibel memiliki gejala yang beririsan dengan impaksi gigi, yaitu nyeri. Pulpitis disebabkan oleh kerusakan pada enamel gigi akibat aktivitas bakteri. Namun, tidak menutup kemungkinan gigi yang mengalami impaksi total atau impaksi parsial dapat mengalami karies dan pulpitis jika terdapat kondisi-kondisi yang mendukung.[19–22]

Temporomandibular Disorder

Impaksi gigi dapat menyebabkan maloklusi dan menimbulkan peningkatan tekanan di temporomandibular joint (TMJ). Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada TMJ (temporomandibular disorder, TMD). Sehingga, kelainan sendi temporomandibula dapat memiliki gejala yang mirip dengan impaksi gigi, yaitu nyeri dan trismus. Meskipun TMD juga dapat disebabkan oleh impaksi gigi, terapi TMD lebih sering disebabkan oleh stres, cedera, atau bad habit seperti menggigit kuku.[19–22]

Periodontitis

Periodontitis dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri menetap di dalam rongga mulut. Namun, kondisi ini melibatkan inflamasi pada jaringan penyangga gigi, termasuk di dalamnya gingiva dan tulang alveolar.[19–22]

Pemeriksaan Penunjang

Dokter gigi perlu melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiografi panoramik atau periapikal untuk menegakkan diagnosis impaksi gigi. Pemeriksaan inil dapat membantu dokter gigi dalam mendapatkan gambaran yang jelas tentang posisi dan keadaan gigi yang mengalami impaksi. Radiograf akan membantu dokter gigi menentukan arah pertumbuhan gigi, hubungan dengan struktur tetangga, dan tingkat kerumitan impaksi.[19–22]

Selain gambaran 2D melalui pengamatan radiograf, dokter gigi dapat melakukan pengamatan 3D dengan CT scan atau cone beam computed tomography (CBCT). Dengan melakukan pengamatan 3D, dokter gigi dapat mengetahui secara pasti lokasi gigi impaksi, arah, dan menegakkan klasifikasi impaksi gigi.[19–22]

Referensi

19. Arriola-Guillén LE, Aliaga–Del Castillo A, et al. 2019. Influence of maxillary canine impaction characteristics and factors associated with orthodontic treatment on the duration of active orthodontic traction. American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics, 156(3);391–400. doi: 10.1016/j.ajodo.2018.10.018
20. Abu Alhaija ES, and Wazwaz FT. 2019. Third molar tooth agenesis and pattern of impaction in patients with palatally displaced canines,” Angle Orthodontist, 89(1);64–70. doi: 10.2319/031318-203.1
21. Rivera-Herrera RS, Esparza-Villalpando V, et al. 2020. Agreement analysis of three mandibular third molar retention classifications.Gac Med Mex,156(1)22–26., doi: 10.24875/GMM.19005113
22. Mohammed Al-Sharani, H., Bin, Z., Ahmed Mashrah, M. et al. 2021. The influence of wisdom tooth impaction and occlusal support on mandibular angle and condyle fractures. Sci Rep 11, 8335. doi: 10.1038/s41598-021-87820-9

Epidemiologi Impaksi Gigi
Penatalaksanaan Impaksi Gigi

Artikel Terkait

  • Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
    Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 2 menit yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 08:51
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 19 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.