Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Impaksi Gigi annisa-meidina 2024-03-06T12:00:23+07:00 2024-03-06T12:00:23+07:00
Impaksi Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Impaksi Gigi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Prognosis impaksi gigi bergantung pada sejumlah faktor, di antaranya kompleksitas impaksi, perawatan yang diberikan, dan respons individu pasien. Selain itu, dokter perlu memahami potensi komplikasi yang dapat muncul.

Komplikasi

Komplikasi impaksi gigi yang paling sering ditemui adalah perikoronitis. Perikoronitis adalah infeksi pada gingiva yang menutupi mahkota gigi yang mengalami trauma dan biasanya disebabkan oleh mikroorganisme normal rongga mulut. Bagi kebanyakan orang, ada keseimbangan antara mikrobiota mulut dan pertahanan tubuh, tetapi jika pertahanan tubuh terganggu, seperti saat terkena flu atau infeksi saluran pernapasan atas, maka perikoronitis dapat terjadi.[19–24]

Penyakit periodontal lebih mungkin terjadi pada gigi erupsi di dekat gigi impaksi. Dengan adanya impaksi gigi, inflamasi gingiva di sekitar gigi molar kedua selalu terjadi. Hal ini karena permukaan distal gigi terakhir adalah yang paling sulit untuk dibersihkan.

Bakteri dapat masuk ke permukaan akar yang lebih besar melalui lokasi inflamasi sehingga menyebabkan periodontitis. Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara mulut dan gigi molar ketiga yang terkena dampak, karies gigi masih menjadi komplikasi impaksi gigi.[19–24]

Penyebab umum lainnya seperti debris yang terjebak di bawah operkulum. Infeksi perikoronitis ini dapat terjadi secara ringan, sedang, atau berat. Pada infeksi ringan, hanya akan tampak inflamasi lokal dan rasa nyeri yang minimal. Pada infeksi yang lebih berat, pembengkakan akan menjadi lebih besar, bahkan hingga menyebabkan trismus.[19–24]

Komplikasi lain yang dapat ditemukan adalah resorpsi gigi tetangga. Terkadang, gigi impaksi dapat menyebabkan tekanan yang berlebih pada akar gigi tetangga yang berdekatan sehingga menyebabkan akar gigi tersebut teresorpsi.[19–24]

Selain itu, gigi impaksi dapat juga menyebabkan mandibula rentan mengalami fraktur. Hal ini dapat terjadi karena gigi impaksi menempati ruang yang seharusnya diisi oleh tulang yang memiliki struktur lebih kompak. Jika area tersebut diisi oleh gigi, maka akan melemahkan area tulang tersebut dan membuat rahang menjadi lebih rentan terhadap fraktur.

Komplikasi lainnya adalah kista dentigerous atau keratokista. Ketika gigi impaksi dipertahankan sepenuhnya dalam prosesus alveolar, kantung folikel yang terkait juga akan dipertahankan. Pada umumnya, kantung folikel tersebut akan mempertahankan ukuran aslinya. Namun, terkadang, folikel gigi dapat mengalami degenerasi kistik, menghasilkan kista dentigerous atau keratokista.[19–24]

Prognosis

Prognosis impaksi gigi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kompleksitas, termasuk arah pertumbuhan, kedalaman impaksi, dan hubungan dengan struktur gigi tetangga. Adanya hambatan anatomis atau jaringan keras yang menghalangi akses gigi dapat memengaruhi tingkat kesulitan penanganan.[19–24]

Faktor kedua adalah respons pasien terhadap perawatan. Prognosis juga dipengaruhi oleh respon pasien terhadap perawatan yang diberikan, termasuk manajemen nyeri, penggunaan antibiotik, dan prosedur ekstraksi. Keberhasilan perawatan dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan umum pasien, termasuk sistem kekebalan tubuh dan respons inflamasi.

Faktor ketiga berkaitan dengan tindakan bedah, jika impaksi gigi harus diekstraksi. Semakin minimal dan semakin cepat tindakan bedah yang dilakukan, maka risiko infeksi menjadi semakin kecil dan prognosis juga akan meningkat.[19–24]

Referensi

19. Arriola-Guillén LE, Aliaga–Del Castillo A, et al. 2019. Influence of maxillary canine impaction characteristics and factors associated with orthodontic treatment on the duration of active orthodontic traction. American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics, 156(3);391–400. doi: 10.1016/j.ajodo.2018.10.018
20. Abu Alhaija ES, and Wazwaz FT. 2019. Third molar tooth agenesis and pattern of impaction in patients with palatally displaced canines,” Angle Orthodontist, 89(1);64–70. doi: 10.2319/031318-203.1
21. Rivera-Herrera RS, Esparza-Villalpando V, et al. 2020. Agreement analysis of three mandibular third molar retention classifications.Gac Med Mex,156(1)22–26., doi: 10.24875/GMM.19005113
22. Mohammed Al-Sharani, H., Bin, Z., Ahmed Mashrah, M. et al. 2021. The influence of wisdom tooth impaction and occlusal support on mandibular angle and condyle fractures. Sci Rep 11, 8335. doi: 10.1038/s41598-021-87820-9
23. Stabryła J, Plakwicz P, et al. 2021. Comparisons of different treatment methods and their outcomes for impacted maxillary and mandibular canines: A retrospective study. Journal of the American Dental Association, 152(11)919–926. doi: 10.1016/j.adaj.2021.05.015
24. Barone S, Antonell A, et al. 2023. Managing Mandibular Second Molar Impaction: A Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery. doi: 10.1016/j.joms.2023.08.168

Penatalaksanaan Impaksi Gigi
Edukasi dan Promosi Kesehatan Im...

Artikel Terkait

  • Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
    Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 4 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 5 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.