Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Impaksi Gigi annisa-meidina 2023-12-23T10:06:44+07:00 2023-12-23T10:06:44+07:00
Impaksi Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Impaksi Gigi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Patofisiologi impaksi gigi meliputi gigi tetangga yang terlalu dekat, densitas tulang yang terlalu tinggi, hingga kurangnya ruang untuk tumbuh. Faktor impaksi gigi lain yaitu karies, kista, hiperplasia jaringan, infeksi lokal, dan gigi supernumerari.

Gigi tetangga yang terlalu dekat dapat menyebabkan impaksi gigi dengan menghalangi gigi yang sedang erupsi untuk mencapai posisi fungsional normalnya. Hal ini dapat terjadi karena kekurangan ruang pada rahang atau posisi yang tidak teratur dari gigi-geligi dalam lengkung rahang.

Densitas tulang yang terlalu tinggi (padat) juga dapat menyebabkan impaksi gigi. Hal ini terjadi karena tulang yang terlalu padat dapat menghalangi gigi untuk erupsi.[5–7]

Sementara, karies juga dapat secara tidak langsung menyebabkan impaksi gigi. Karies gigi adalah kerusakan enamel dan dentin oleh infeksi bakteri dan menyebabkan jejas pada gigi. Jika karies gigi tidak dirawat, maka akan menjadi sisa akar hingga harus dilakukan pencabutan.

Jika karies parah hingga menjadi sisa akar terjadi pada gigi susu, dan tidak dilakukan ekstraksi, maka dapat menghambat tumbuhnya gigi permanen jika sisa akar tidak teresorpsi dengan maksimal. Sementara, jika harus dicabut dan menimbulkan premature loss, maka juga akan mengganggu pertumbuhan gigi permanen yang bermuara pada impaksi gigi.[5–7]

Kista mulut merupakan benjolan berisi cairan yang terbentuk di dalam rongga mulut. Kista memiliki tepi jaringan patologis yang compact yang tampak tegas pada gambaran radiologis. Hal ini dapat menghalangi pertumbuhan gigi sehingga menimbulkan impaksi gigi.[5–7]

Hiperplasia jaringan juga dapat menyebabkan impaksi gigi. Hiperplasia jaringan terjadi ketika jaringan di sekitar gigi tumbuh secara berlebihan. Hal ini akan mengganggu pertumbuhan gigi sehingga menyebabkan terjadinya impaksi gigi.[5–7]

Sementara, faktor genetik memainkan peran penting dalam kondisi impaksi gigi. Karena ukuran rahang dan gigi sebagian besar dipengaruhi oleh genetik. Jika seseorang memiliki keturunan rahang kecil dan gigi besar di saat yang bersamaan, maka kemungkinan untuk mengalami impaksi gigi akan jauh meningkat karena ruangan untuk erupsi gigi tidak mencukupi.[5–7]

Jalur patofisiologis yang terakhir adalah gangguan endokrin. Gangguan endokrin seperti hipotiroid dapat menyebabkan gigi molar ketiga tumbuh lebih lambat, dan meningkatkan kemampuan untuk mengalami impaksi karena telah habis ruangan di dalam rahang untuk tempat erupsi gigi.[5–7]

Referensi

5. Cammarata-Scalisi F, Avendaño A, Callea M. 2018. Main genetic entities associated with supernumerary teeth. Arch Argent Pediatr, 116(6); 437–444. doi: 10.5546/aap.2018.eng.437.
6. Nadelman P, Magno MBet al. 2021. Does the premature loss of primary anterior teeth cause morphological, functional and psychosocial consequences?. Brazilian Oral Research vol. 35. Sociedade Brasileira de Hematologia e Hemoterapia. doi: 10.1590/1807-3107bor-2021.vol35.0092.
7. Ye ZX, Qian WH, et al. 2021. Pathologies associated with the mandibular third molar impaction. Sci Prog, 104(2). doi: 10.1177/00368504211013247.

Pendahuluan Impaksi Gigi
Etiologi Impaksi Gigi

Artikel Terkait

  • Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
    Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.