Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Impaksi Gigi annisa-meidina 2023-12-23T10:12:14+07:00 2023-12-23T10:12:14+07:00
Impaksi Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Impaksi Gigi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Penatalaksanaan impaksi gigi dengan ekstraksi gigi ditentukan oleh gejala dan komplikasi seperti infeksi dan adanya dampak pada gig tetangga. Terkadang, tindakan bedah bagi kasus impaksi gigi berkaitan juga dengan estetika. Misalnya, pada pasien yang memiliki gigi kaninus impaksi, dapat meminta kepada dokter gigi untuk melakukan tindakan bedah untuk menarik gigi insisivus yang terpendam tersebut keluar, dibanding membiarkannya atau mencabutnya.[19–24]

Penatalaksanaan impaksi gigi dengan ekstraksi gigi ditentukan oleh adanya gejala dan komplikasi  yang tidak bergejala tergantung pada dokter gigi, pedoman otoritas kesehatan terkait di masing-masing negara, serta kondisi-kondisi situasional.[19–24]

Observasi dan Pemantauan Radiologis

Pada gigi impaksi yang tidak mengalami gejala patologis, sebaiknya dokter gigi tetap melakukan observasi. Observasi dilakukan terhadap perkembangan impaksi gigi melalui pemeriksaan klinis dan radiologis. Tujuan dari observasi ini adalah untuk menilai perubahan posisi, kondisi, dan perkembangan apakah akan terjadi komplikasi atau tidak.[19–24]

Studi oleh De Bruyn et al (2019) menemukan beberapa alasan yang perlu dipertimbangkan dokter gigi untuk memilih observasi dan retensi gigi molar ketiga yang impaksi:

  • Jika gigi tersebut pada akhirnya mulai erupsi dan memang terdapat ruang untuk gigi tersebut erupsi
  • Penolakan, dalam kata lain, pasien tidak memberi informed consent

  • Adanya kontraindikasi, seperti adanya gangguan kesehatan sistemik
  • Tidak ada tanda atau gejala patologis, seperti nyeri, bengkak, karies gigi, infeksi, dan berdampak pada gigi sekitar, terutama pada pasien usia 30 tahun ke atas[25]

Pembedahan

Tindakan pembedahan berupa ekstraksi gigi impaksi dipertimbangkan jika berdasarkan penilaian klinis dokter gigi, gigi impaksi tersebut akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Namun, dalam melakukan ekstraksi, perlu dilakukan analisis mengenai posisi, tingkat kesulitan, dan teknik ekstraksi yang paling memungkinkan untuk memberikan hasil maksimal kepada pasien.[19–24]

Kontraindikasi ekstraksi gigi molar ketiga, antara lain:

  • Gigi molar ketiga sudah berkembang dengan sempurna, tetapi masih terpendam di dalam tulang tanpa adanya tanda-tanda maupun gejala patologis
  • Prosedur pencabutan membahayakan kesehatan sistemik maupun lokal pasien

Jika dokter gigi merasa kasus tersebut cukup kompleks, maka dapat melakukan konsultasi atau merujuk kepada dokter spesialis bedah mulut.[19–24]

Manajemen Nyeri dan Inflamasi

Manajemen nyeri dan inflamasi dilakukan untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh impaksi gigi. Biasanya, dokter gigi akan memberikan obat-obatan antiinflamasi non-steroid seperti ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan inflamasi yang terjadi.[19–24]

Pemberian Antibiotik

Dokter gigi juga perlu melakukan manajemen infeksi dengan baik. Pertimbangkan untuk memberikan antibiotik jika terdapat tanda-tanda infeksi bakteri. Berikan antibiotik lini pertama seperti amoxicillin dan metronidazole untuk menanggulangi infeksi yang terjadi.[19–24]

Irigasi

Irigasi dapat dilakukan untuk membersihkan area gigi impaksi dengan larutan saline atau chlorhexidine yang bertujuan untuk mengurangi deposit plak dan debris di area tersebut. Irigasi dilakukan untuk membersihkan, menurunkan jumlah bakteri, dan risiko infeksi.[19–24]

Referensi

19. Arriola-Guillén LE, Aliaga–Del Castillo A, et al. 2019. Influence of maxillary canine impaction characteristics and factors associated with orthodontic treatment on the duration of active orthodontic traction. American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics, 156(3);391–400. doi: 10.1016/j.ajodo.2018.10.018
20. Abu Alhaija ES, and Wazwaz FT. 2019. Third molar tooth agenesis and pattern of impaction in patients with palatally displaced canines,” Angle Orthodontist, 89(1);64–70. doi: 10.2319/031318-203.1
21. Rivera-Herrera RS, Esparza-Villalpando V, et al. 2020. Agreement analysis of three mandibular third molar retention classifications.Gac Med Mex,156(1)22–26., doi: 10.24875/GMM.19005113
22. Mohammed Al-Sharani, H., Bin, Z., Ahmed Mashrah, M. et al. 2021. The influence of wisdom tooth impaction and occlusal support on mandibular angle and condyle fractures. Sci Rep 11, 8335. doi: 10.1038/s41598-021-87820-9
23. Stabryła J, Plakwicz P, et al. 2021. Comparisons of different treatment methods and their outcomes for impacted maxillary and mandibular canines: A retrospective study. Journal of the American Dental Association, 152(11)919–926. doi: 10.1016/j.adaj.2021.05.015
24. Barone S, Antonell A, et al. 2023. Managing Mandibular Second Molar Impaction: A Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery. doi: 10.1016/j.joms.2023.08.168
25. De Bruyn L, Vranckx M, Jacobs R, Politis C. 2020. A Retrospective Cohort Study on Reasons to Retain Third Molars. Int J Oral Maxillofac Surg, 49(6):816-821. doi: 10.1016/j.ijom.2019.10.003

Diagnosis Impaksi Gigi
Prognosis Impaksi Gigi

Artikel Terkait

  • Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
    Gigi Molar Ketiga Impaksi Asimptomatik: Retensi vs Pencabutan
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 5 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 45 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 5 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.