Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Nefrotik general_alomedika 2022-10-25T11:04:40+07:00 2022-10-25T11:04:40+07:00
Sindrom Nefrotik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Nefrotik

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan sindrom nefrotik diperlukan terkait modifikasi diet yang diperlukan pasien. Sampaikan juga mengenai modalitas terapi, risiko komplikasi, dan risiko relaps.

Edukasi Pasien

Sampaikan pada pasien bahwa sindrom nefrotik adalah penyakit kronis yang dapat mengalami remisi dan relaps. Pada kondisi yang berat, ada risiko komplikasi gagal ginjal hingga membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal. Manajemen diet pasien sindrom nefrotik yang tepat diperlukan untuk menghindari perburukan gejala. [1,2,4,5]

Diet

Diet sehari-hari yang direkomendasikan adalah cukup kalori dan protein (1 g/kg/hari). Jika kelebihan protein dari diet, dapat menambah beban glomerulus dalam mengeluarkan sisa metabolisme protein sehingga menyebabkan sklerosis glomerulus. Sebaliknya, bila diet rendah protein, akan terjadi malnutrisi energi protein (MEP) yang dapat menghambat pertumbuhan pada anak.

Diet rendah garam (natrium <2.400 mg/ hari) juga disarankan untuk membatasi retensi cairan dan edema yang terjadi pada sindrom nefrotik. Pada pasien dengan hipertensi, konsumsi natrium dibatasi kurang dari 1.500 mg/hari.[1-7]

Pemantauan

Sampaikan bahwa pemantauan penting dilakukan untuk penyesuaian dosis obat dan mendeteksi efek toksik kortikosteroid. Selain itu, penting diketahui bahwa pasien sindrom nefrotik dalam pengobatan kortikosteroid dosis >2 mg/kg/hari selama lebih dari 14 hari merupakan pasien imunokompromais. Oleh karenanya, pemantauan dapat mengevaluasi adanya infeksi atau keperluan antibiotik profilaksis sebelum kondisi menjadi berat.[1-7]

Vaksinasi

Sampaikan pada pasien bahwa konsumsi kortikosteroid dalam manajemen sindrom nefrotik menyebabkan pasien berada dalam kondisi imunokompromais. Dalam keadaan tersebut, 6 minggu setelah obat dihentikan pasien hanya boleh diberikan vaksin virus mati. Setelah penghentian prednison selama 6 minggu, baru dapat diberikan vaksin virus hidup. Semua anak dengan sindrom nefrotik sangat dianjurkan untuk mendapat imunisasi terhadap infeksi pneumokokus dan varicella.[1-7]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan etiologi sekunder sindrom nefrotik dapat dilakukan melalui program penyakit tidak menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupa CERDIK yang merupakan akronim dari:

  • Cek kesehatan secara berkala
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin aktivitas fisik
  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stres[20]

Untuk mengendalikan hipertensi, dapat dilakukan PATUH yang merupakan akronim dari:

  • Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
  • Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
  • Tetap diet dengan gizi yang seimbang
  • Upayakan aktivitas fisik dengan aman
  • Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik[21]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto

Referensi

1. Tapia C, Bashir K. Nephrotic Syndrome. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470444/
2. Sinnakirouchenan R. Nephrotic Syndrome. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/244631-overview#a1
3. O’Brien F. Overview of Nephrotic Syndrome. MSD Manual Professional Version. 2022. https://www.msdmanuals.com/professional/genitourinary-disorders/glomerular-disorders/overview-of-nephrotic-syndrome
4. Politano SA, Colbert GB, Hamiduzzaman N. Nephrotic syndrome. Primary Care: Clinics in Office Practice. 2020 Dec 1;47(4):597-613.
5. Wang CS, Greenbaum LA. Nephrotic syndrome. Pediatric Clinics. 2019 Feb 1;66(1):73-85.
6. Downie ML, Gallibois C, Parekh RS, Noone DG. Nephrotic syndrome in infants and children: pathophysiology and management. Paediatrics and International Child Health. 2017 Oct 2;37(4):248-58.
7. McCloskey O, Maxwell AP. Diagnosis and management of nephrotic syndrome. The Practitioner. 2017 Feb 1;261(1801):11-5.
20. Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Cegah Hipertensi dengan CERDIK. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/cegah-hipertensi-dengan-cerdik
21. Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Kendalikan Hipertensi dengan PATUH. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/9/kendalikan-hipertensi-dengan-patuh

Prognosis Sindrom Nefrotik

Artikel Terkait

  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Sindrom Nefrotik
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Sindrom Nefrotik
  • Video Alomedika - Red Flags Edema Perifer
    Video Alomedika - Red Flags Edema Perifer
  • Risiko Sindrom Nefrotik akibat Penggunaan NSAID
    Risiko Sindrom Nefrotik akibat Penggunaan NSAID
  • Penggunaan Kortikosteroid untuk Sindrom Nefrotik pada Anak
    Penggunaan Kortikosteroid untuk Sindrom Nefrotik pada Anak
  • Pemberian Profilaksis Antikoagulan pada Pasien Sindrom Nefrotik
    Pemberian Profilaksis Antikoagulan pada Pasien Sindrom Nefrotik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Mei 2022, 15:32
Diet yang dianjurkan pada pasien anak dengan Sindrom Nefritik - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Annisya, SpA,Ijin bertanya dok. Untuk anak dengan Sindrom Nefritik, diet yang dianjurkan bagaimana ya dok? Terimakasih
dr. Gabriela
Dibalas 12 April 2022, 08:26
Pemberian Profilaksis Antikoagulan Pada Pasien Sindrom Nefrotik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Sindrom nefrotik menyebabkan hiperkoagulabilitas akibat ketidakseimbangan pada homeostasis. Hiperkoagulabilitas pada sindrom nefrotik meningkatkan...
dr. Nurul Falah
Dibalas 09 Februari 2022, 12:37
Tatalaksana dislipidemia pada pasien dengan sindroma nefrotik - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Sri Ningsih, Sp.PD., izin bertanya dokter.Bagaimana rekomendasi tatalaksana dislipidemia pada pasien dengan sindroma nefrotik?Terimakasih sebelumnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.