Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik general_alomedika 2022-11-30T08:28:31+07:00 2022-11-30T08:28:31+07:00
Sindrom Nefrotik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sindrom nefrotik pada anak mencakup terapi imunosupresan seperti kortikosteroid. Pada dewasa, manfaat imunosupresan belum jelas. Tujuan penatalaksanaan adalah mengendalikan tanda dan gejala, serta mencegah dan mengobati komplikasi.

Pasien juga dapat diberikan diuretik untuk mengurangi retensi cairan. Bila ascites sangat berat, dapat dipertimbangkan untuk melakukan parasentesis abdomen. Antibiotik profilaksis juga mungkin diperlukan.[1-4]

Sindrom Nefrotik Anak

Terapi sindrom nefrotik anak dilakukan menggunakan imunosupresan, dengan kortikosteroid sebagai lini pertama.

Kortikosteroid

Sebagai terapi inisial sindrom nefrotik idiopatik tanpa kontraindikasi kortikosteroid, Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) merekomendasikan prednison 60 mg/m2 luas permukaan badan per hari atau 2 mg/kg/hari, maksimal 80 mg/hari, dalam dosis terbagi selama 4–6 minggu. Bila terjadi remisi dalam 4–6 minggu pertama, dilanjutkan 4–6 minggu kedua dengan dosis 40 mg/m2 luas permukaan badan atau 1,5 mg/kg/hari secara selang sehari (alternating).

Panduan lain oleh German Society of Pediatric Nephrology (GSPN) dan Indian Society of Pediatric Nephrology (ISPN) menyarankan periode inisial dan alternating masing-masing selama 6 minggu.[1-6,10-13]

Steroid Sparing Agent

Agen steroid-sparing dapat menjadi pilihan pada pasien sindrom nefrotik relaps berulang atau dependen terhadap kortikosteroid. Pilihan agen steroid-sparing meliputi:

  • Levamisole 2–2,5 mg/kg alternating selama 12–24 bulan
  • Mycophenolate mofetil200 mg/m2 luas permukaan tubuh per hari selama 12 minggu

  • Siklofosfamid 3 mg/kg/ hari selama 8 minggu

  • Siklosporin 6 mg/kg/hari selama 3 bulan diikuti 3 mg/kg/hari

  • Tacrolimus 0,1–0,2 mg/kg selama periode tapering-off kortikosteroid

  • Rituximab 375 mg/m2 luas permukaan tubuh per kali pemberian, sebanyak 2 kali dengan jarak 2 minggu. Rituximab juga dapat diberikan sebagai alternatif pada kasus sindrom nefrotik resisten steroid[1-6,10-18]

Sindrom Nefrotik Dewasa

Prinsip penatalaksanaan sindrom nefrotik dewasa serupa dengan sindrom nefrotik anak, termasuk penggunaan imunosupresan. Pada pasien dewasa sendiri, penggunaan imunosupresan tidak memiliki bukti manfaat kepada pasien, kecuali pada kasus sindrom nefrotik yang disebabkan oleh proses autoimun, seperti lupus eritematosus sistemik.

Pada pasien dewasa, kondisi hipoalbuminemia menyebabkan risiko terjadinya trombosis pada vena, sehingga pemberian antikoagulan dapat dipertimbangkan sebagai profilaksis. Selain itu, penggunaan imunosupresan menyebabkan peningkatan risiko infeksi pada pasien, Namun, belum ada bukti kuat yang mendukung pemberian profilaksis antikoagulan maupun antibiotik pada pasien sindrom nefrotik dewasa.[1-4,11-13]

Tabel 2. Respon Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik

Respon Hasil pemeriksaan
Remisi Tidak ditemukan protein urine selama tiga sampel urine pagi berturut-turut
Relaps Protein urine 3+ atau 4+ (atau proteinuria >40 mg/m2/jam) selama tiga sampel urine pagi berturut-turut setelah mengalami remisi
Relaps berulang Dua atau lebih relaps dalam 6 bulan atau lebih dari 4 relaps dalam 12 bulan
Dependen steroid Dua kejadian relaps berturut-turut setelah memasuki periode dosis alternating kortikosteroid atau dalam 14 hari setelah penghentian dosis
Resisten steroid Ketiadaan remisi meskipun dosis prednisolon harian berada pada 2 mg/kg/hari selama 4 minggu

Sumber: dr. Michael Sintong Halomoan, Alomedika, 2022.[1]

Obat Antihipertensi

Setiap pasien dengan sindrom nefrotik dapat mengalami proteinuria dan hiperlipidemia tanpa memandang kondisi yang mendasari. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) dan angiotensin receptor blocker (ARB) digunakan untuk mengurangi proteinuria dan memperbaiki hipertensi pada pasien yang mengalaminya.

Cara kerja keduanya dalam mengurangi proteinuria, yakni penurunan tekanan hidrostatik dan mengubah permeabilitas glomerulus. Selain itu, ACEI mempunyai efek renoprotektor melalui penurunan sintesis transforming growth factor (TGF)-β1 dan plasminogen activator inhibitor (PAI)-1, yang merupakan sitokin penting dalam terjadinya glomerulosklerosis

Golongan ACEI yang dapat digunakan adalah:

  • Captopril 0,3 mg/kg diberikan 3 kali sehari

  • Enalapril 0,5 mg/kg/hari dibagi 2 dosis

  • Lisinopril 0,1 mg/kg dosis tunggal.

Golongan ARB yang dapat digunakan adalah losartan 0,75 mg/kg dosis tunggal.[1-6,10,11]

Diuretik

Diuretik juga diperlukan dalam penatalaksanaan edema, Diuretik yang dapat diberikan antara lain furosemide dengan dosis 1 mg/kg/hari dan spironolactone dengan dosis 2 mg/kg/hari. Pemberian diuretik dapat membantu bila terjadi retensi cairan berat tanpa disertai adanya kegagalan fungsi ginjal.[1-6,10,11]

Golongan Statin

Statin terkadang diberikan sebagai terapi pendamping untuk membantu mengatasi hiperlipidemia, namun belum ada bukti yang kuat apakah penggunaan obat penurun lipid memberi manfaat pada sindrom nefrotik.[1-6,10,11]

Antibiotik Profilaksis

Infeksi merupakan komplikasi yang sering ditemukan pada sindrom nefrotik. Sebuah studi menunjukkan bahwa 1 dari 7 pasien sindrom nefrotik mengalami infeksi bakteri serius, seperti pneumonia, bakteremia, sepsis, dan infeksi saluran kemih.[27]

Meski demikian, antibiotik profilaksis tidak disarankan untuk diberikan secara rutin pada pasien sindrom nefrotik. Antibiotik profilaksis dapat diberikan jika ada risiko infeksi Pneumococcus, misalnya pasien tidak diimunisasi dan adanya edema yang jelas. Antibiotik yang dapat digunakan adalah oral penicillin V 125 mg/dosis setiap 12 jam pada pasien balita; dan 250 mg/dosis setiap 12 jam pada pasien berusia di atas 5 tahun. Hentikan penggunaan setelah edema membaik.[28]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto

Referensi

1. Tapia C, Bashir K. Nephrotic Syndrome. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470444/
2. Sinnakirouchenan R. Nephrotic Syndrome. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/244631-overview#a1
3. O’Brien F. Overview of Nephrotic Syndrome. MSD Manual Professional Version. 2022. https://www.msdmanuals.com/professional/genitourinary-disorders/glomerular-disorders/overview-of-nephrotic-syndrome
4. Politano SA, Colbert GB, Hamiduzzaman N. Nephrotic syndrome. Primary Care: Clinics in Office Practice. 2020 Dec 1;47(4):597-613.
5. Wang CS, Greenbaum LA. Nephrotic syndrome. Pediatric Clinics. 2019 Feb 1;66(1):73-85.
6. Downie ML, Gallibois C, Parekh RS, Noone DG. Nephrotic syndrome in infants and children: pathophysiology and management. Paediatrics and International Child Health. 2017 Oct 2;37(4):248-58.
10. Downie ML, Gallibois C, Parekh RS, Noone DG. Nephrotic syndrome in infants and children: pathophysiology and management. Paediatrics and International Child Health. 2017 Oct 2;37(4):248-58.
11. Kodner C. Diagnosis and management of nephrotic syndrome in adults. American family physician. 2016 Mar 15;93(6):479-85.
12. Rovin BH, Adler SG, Barratt J, et al. KDIGO 2021 clinical practice guideline for the management of glomerular diseases. Kidney international. 2021 Oct 1;100(4):S1-276.
13. Sinha A, Bagga A. Clinical practice guidelines for nephrotic syndrome: consensus is emerging. Pediatric Nephrology. 2022 Jun 28:1-0.
14. Mühlig AK, Lee JY, Kemper MJ, et al. Levamisole in children with idiopathic nephrotic syndrome: clinical efficacy and pathophysiological aspects. Journal of Clinical Medicine. 2019 Jun 16;8(6):860.
15. Ehren R, Benz MR, Doetsch J, et al. Initial treatment of steroid-sensitive idiopathic nephrotic syndrome in children with mycophenolate mofetil versus prednisone: protocol for a randomised, controlled, multicentre trial (INTENT study). BMJ open. 2018 Oct 1;8(10):e024882.
16. Basu B, Babu BG, Mahapatra TK. Long-term efficacy and safety of common steroid-sparing agents in idiopathic nephrotic children. Clinical and experimental nephrology. 2017 Feb;21(1):143-51.
17. Badawy Ali A, Abdel_Ghany AA, El Tellawy MM. Effectiveness and Safety of Cyclosporine A in Childhood Nephrotic Syndrome. GEGET. 2022 Jun 1;17(1):38-46.
18. Kari JA, Alhasan KA, Albanna AS, et al. Rituximab versus cyclophosphamide as first steroid-sparing agent in childhood frequently relapsing and steroid-dependent nephrotic syndrome. Pediatric Nephrology. 2020 Aug;35(8):1445-53.
28. The Royal Children’s Hospital Melbourne. Nephrotic Syndrome. 2019. https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Nephrotic_syndrome/

Diagnosis Sindrom Nefrotik
Prognosis Sindrom Nefrotik

Artikel Terkait

  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Sindrom Nefrotik
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Sindrom Nefrotik
  • Video Alomedika - Red Flags Edema Perifer
    Video Alomedika - Red Flags Edema Perifer
  • Risiko Sindrom Nefrotik akibat Penggunaan NSAID
    Risiko Sindrom Nefrotik akibat Penggunaan NSAID
  • Penggunaan Kortikosteroid untuk Sindrom Nefrotik pada Anak
    Penggunaan Kortikosteroid untuk Sindrom Nefrotik pada Anak
  • Pemberian Profilaksis Antikoagulan pada Pasien Sindrom Nefrotik
    Pemberian Profilaksis Antikoagulan pada Pasien Sindrom Nefrotik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Mei 2022, 15:32
Diet yang dianjurkan pada pasien anak dengan Sindrom Nefritik - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Annisya, SpA,Ijin bertanya dok. Untuk anak dengan Sindrom Nefritik, diet yang dianjurkan bagaimana ya dok? Terimakasih
dr. Gabriela
Dibalas 12 April 2022, 08:26
Pemberian Profilaksis Antikoagulan Pada Pasien Sindrom Nefrotik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Sindrom nefrotik menyebabkan hiperkoagulabilitas akibat ketidakseimbangan pada homeostasis. Hiperkoagulabilitas pada sindrom nefrotik meningkatkan...
dr. Nurul Falah
Dibalas 09 Februari 2022, 12:37
Tatalaksana dislipidemia pada pasien dengan sindroma nefrotik - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Sri Ningsih, Sp.PD., izin bertanya dokter.Bagaimana rekomendasi tatalaksana dislipidemia pada pasien dengan sindroma nefrotik?Terimakasih sebelumnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.