Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Blefaritis general_alomedika 2024-01-02T13:49:41+07:00 2024-01-02T13:49:41+07:00
Blefaritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Blefaritis

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Diagnosis blefaritis hampir selalu didasarkan pada gejala dan hasil pemeriksaan klinis. Gejala blefaritis meliputi sensasi benda asing, iritasi, sensasi terbakar, mata berair, kelopak mata lengket, tepi kelopak mata mengeras, kemerahan, fotofobia, dan gangguan penglihatan.

Pada pemeriksaan fisik blefaritis anterior dapat ditemukan kehilangan bulu mata, distikiasis, bulu mata kusut, collarette, tepi kelopak mata anterior yang hiperemik dan berminyak. Pada blefaritis posterior, dapat terjadi telangiektasia dan hiperemia pada tepi kelopak mata posterior, lapisan air mata berminyak dan berbusa, penyumbatan kelenjar meibom, dan timbulnya meibom kental jika ditekan.[1,2]

Anamnesis

Pasien dengan blefaritis biasanya akan mengeluhkan iritasi, kemerahan, rasa terbakar, adanya rasa pengerasan pada kulit, dan lengket pada kelopak mata. Beberapa pasien juga dapat mengeluhkan penglihatan menjadi kabur yang membaik dengan berkedip, dan fotofobia. Pasien juga sering mengeluhkan gejala akan lebih buruk pada saat pagi baru bangun tidur.[3]

Keluhan Oftalmologis

Pasien mungkin mengeluhkan gejala seperti mata terasa gatal, kemerahan pada kelopak mata, rasa terbakar, sensasi benda asing di mata, pengelupasan pada dasar bulu mata, atau peningkatan sensasi mata kering. Pasien juga mungkin memiliki riwayat mata kering, terutama setelah periode panjang membaca, menggunakan komputer, atau berada di lingkungan yang berangin.

Informasi tentang penggunaan lensa kontak, metode perawatan lensa kontak, dan kepatuhan terhadap aturan kebersihan dapat relevan dalam mengidentifikasi kemungkinan faktor pemicu atau kontributor blefaritis. Selain itu, penggunaan obat mata, termasuk obat tetes mata, salep, atau produk kosmetik, perlu ditanyakan untuk mengevaluasi kemungkinan faktor yang memperburuk blefaritis.[1-3,8]

Riwayat Penyakit Kulit

Adanya riwayat rosacea atau dermatitis seboroik dapat menjadi faktor risiko blefaritis.[8]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan slit-lamp dan tear film stability test.[2,4]

Slit-Lamp

Pada pemeriksaan slit-lamp dapat ditemukan eritema dan edema pada kelopak mata. Pasien mungkin dapat menunjukkan kerontokan bulu mata juga. Tanda lain seperti telangiektasia pada kelopak mata anterior, sisik atau krusta pada pangkal bulu mata dan perubahan kornea juga dapat terlihat. Dalam kasus yang lebih parah dan sudah berlangsung lama, ulserasi kelopak mata dan jaringan parut pada kornea dapat terlihat.[2,4]

Tear Film Stability Test

Pemeriksaan lapisan mata atau tear film stability test dapat memberikan hasil penguapan yang cepat pada pasien blefaritis yang disebabkan oleh gangguan lapisan air mata. Hasil tear break up time yang melebihi dari 10 detik mencerminkan ketidakstabilan lapisan air mata.[4]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding blefaritis dapat berupa penyakit mata lain yang melibatkan inflamasi pada area kelopak mata seperti kalazion dan hordeolum.[6,7]

Kalazion

Kalazion adalah lesi inflamasi yang paling umum dijumpai pada kelopak mata. Kalazion ditandai dengan adanya nodul pada kelopak mata. Berbeda dengan blefaritis, nodul yang terbentuk ini dapat diraba namun tanpa rasa nyeri. Nodul terbentuk akibat penyumbatan dan peradangan kelenjar sebasea pada kelopak mata.[6]

Hordeolum

Hordeolum adalah benjolan kecil yang terbentuk akibat peradangan pada kelenjar minyak di tepi kelopak mata atau bulu mata. Manifestasi hordeolum melibatkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri yang terlokalisir di satu titik. Blefaritis cenderung bersifat kronis dan melibatkan seluruh tepi kelopak mata, sedangkan hordeolum biasanya bersifat akut dan terlokalisasi pada satu folikel rambut bulu mata atau kelenjar minyak.[7]

Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada uji diagnostik yang rutin digunakan untuk blefaritis, karena diagnosis sebagian besar didasarkan pada penilaian klinis. Namun, pada kasus blefaritis yang refrakter atau berat, pemeriksaan kultur pada tepi kelopak mata dapat dipertimbangkan.

Confocal microscopy merupakan sebuah teknik noninvasif yang telah digunakan untuk mengevaluasi penyakit mata secara seluler. Dalam penelitian, confocal microscopy telah digunakan untuk menilai perubahan patologis pada tepi kelopak mata pasien dengan blefaritis. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan sel inflamasi periglandular yang jumlahnya 10–30 kali lebih tinggi pada pasien dengan blefaritis.[8]

Biopsi dapat dilakukan apabila pasien dengan blefaritis kronis masih tidak membaik dengan terapi yang telah diberikan. Selain itu, biopsi juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma, terutama pada kasus blefaritis dengan kerontokan bulu mata.[1]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Referensi

1. Eberhardt M, Rammohan G. Blepharitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459305/
2. Viswambaran VK, et al. Blepharitis: A Review on Human Clinical Trials with Synthethic and Natural Remedies. Biomed Pharmacol J, 2020;13(4)
3. Charles B. Diagnosis and Management of Blepharitis. Review of Ophthalmology. 2022
4. Brian T, et al. Blepharitis. American Academy of Ophthalmology. 2023. https://eyewiki.aao.org/Blepharitis
6. Jean D. Chalazion. Medscape.2022
7. Ehrenhaus MP. Hordeolum. Medscape.2022
8. Duncan K, Jeng BH. Medical management of blepharitis. Curr Opin Ophthalmol. 2015 Jul;26(4):289-94. doi: 10.1097/ICU.0000000000000164. PMID: 26058027.

Epidemiologi Blefaritis
Penatalaksanaan Blefaritis

Artikel Terkait

  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
    Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 November 2024, 13:31
Injeksi silier dan mata buram muncul tiba-tiba
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin konsul pasien laki-laki usia 40 tahun, dengan keluhan mata kanan buram dan nyeri seperti kelilipan, tidak gatal, sejak semalam sebelum ke...
Anonymous
Dibalas 29 April 2024, 12:17
Tampak iridodialisis pada mata lansia
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien perempuan, lansia, dengan keluhan mata kiri nyeri sejak 2 bulan terakhir. Ada riwayat mata merah sudah diobati sebelum...
Anonymous
Dibalas 10 Januari 2024, 08:47
Mata kanan terasa mengganjal dan kemerahan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ada pasien, mengeluhkan mata kanan terasa mengganjal sejak 1 minggu ini, dan mata kiri seringkali berkedut tanpa trigger yg jelas sejak 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.