Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Blefaritis annisa-meidina 2024-01-02T14:04:22+07:00 2024-01-02T14:04:22+07:00
Blefaritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Blefaritis

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Etiologi blefaritis melibatkan kombinasi faktor seperti disfungsi kelenjar meibom, infeksi bakteri, peradangan, dan gangguan kulit kelopak mata seperti rosacea yang menyebabkan peradangan dan iritasi pada kelopak mata.[1-3]

Etiologi Blefaritis Akut

Blefaritis akut dibagi menjadi ulseratif dan non-ulseratif. Blefaritis akut ulseratif biasa disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcal atau infeksi virus herpes simpleks atau varicella zoster. Blefaritis akut non-ulseratif biasanya disebabkan oleh reaksi alergi.[1]

Etiologi Blefaritis Kronis

Blefaritis kronis dapat diklasifikasikan menurut lokasinya. Blefaritis anterior dapat disebabkan oleh infeksi Staphylococcal, rosacea, atau dermatitis seboroik. Blefaritis posterior bisa disebabkan oleh gangguan kelenjar meibom, yakni kelenjar meibom mengeluarkan terlalu banyak sekret hingga akhirnya membentuk gumpalan dan menyumbat duktus dari kelenjar. Blefaritis anterior dan posterior juga dapat disebabkan oleh kutu pada bulu mata yang dikenal sebagai demodex.[1]

Demodex folliculorum adalah sebuah parasit yang dapat teridentifikasi pada 30 persen pasien dengan blefaritis anterior kronis yang dapat mempengaruhi pangkal dari bulu mata. Demodex brevis dikaitkan dengan penyakit blefaritis posterior, yang mana kutu ini tinggal di dalam kelenjar meibom.[3]

Faktor Risiko

Mata kering, adanya kelainan kulit, serta demodicosis merupakan beberapa faktor risiko blefaritis.[4]

Mata Kering

Sekitar 50% pasien dengan blefaritis memiliki gangguan mata kering. Penurunan dari kualitas air mata seperti lisozim dan imunoglobulin menyebabkan gangguan integritas lapisan air mata dan membuat mata menjadi rentan terhadap infeksi bakteri.[4]

Gangguan Kulit

Rosacea dilaporkan terdapat pada 20% hingga 42% pasien dengan blefaritis. Dermatitis seboroik juga ditemukan pada 33% hingga 46% kasus blefaritis.[4]

Demodicosis

Demodicodis atau infeksi dari demodex ditemukan pada 30% kasus blefaritis. Infestasi dari kutu jenis demodex ini dapat menyebabkan tersumbatnya kelenjar sehingga memicu terjadinya respon inflamasi,[4]

Usia

Disfungsi kelejar meibom merupakan salah satu etiologi blefaritis. Kondisi ini ditemukan lebih meningkat kejadiannya setelah usia 50 tahun.[9]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Referensi

1. Eberhardt M, Rammohan G. Blepharitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459305/
2. Viswambaran VK, et al. Blepharitis: A Review on Human Clinical Trials with Synthethic and Natural Remedies. Biomed Pharmacol J, 2020;13(4)
3. Charles B. Diagnosis and Management of Blepharitis. Review of Ophthalmology. 2022
4. Brian T, et al. Blepharitis. American Academy of Ophthalmology. 2023. https://eyewiki.aao.org/Blepharitis
9. Kam KW, Chen LJ, Mak CY, Young A. Topical immunosuppressants for blepharitis in adults. Cochrane Database Syst Rev. 2020 Mar 10;2020(3):CD013550. doi: 10.1002/14651858.CD013550. PMCID: PMC7063702.

Patofisiologi Blefaritis
Epidemiologi Blefaritis

Artikel Terkait

  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
    Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 November 2024, 13:31
Injeksi silier dan mata buram muncul tiba-tiba
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin konsul pasien laki-laki usia 40 tahun, dengan keluhan mata kanan buram dan nyeri seperti kelilipan, tidak gatal, sejak semalam sebelum ke...
Anonymous
Dibalas 29 April 2024, 12:17
Tampak iridodialisis pada mata lansia
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien perempuan, lansia, dengan keluhan mata kiri nyeri sejak 2 bulan terakhir. Ada riwayat mata merah sudah diobati sebelum...
Anonymous
Dibalas 10 Januari 2024, 08:47
Mata kanan terasa mengganjal dan kemerahan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ada pasien, mengeluhkan mata kanan terasa mengganjal sejak 1 minggu ini, dan mata kiri seringkali berkedut tanpa trigger yg jelas sejak 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.