Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) general_alomedika 2022-08-05T11:52:50+07:00 2022-08-05T11:52:50+07:00
Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Prevalensi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di dunia mencapai 2600 orang dalam 5 tahun terakhir. Kasus terbesar ditemukan di kawasan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi. Beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Cina, serta Malaysia pernah melaporkan kasus MERS. Akibat angka mortalitas yang tinggi, MERS menjadi salah satu fokus penyakit yang diutamakan penanganannya oleh WHO.[13,14]

Global

Kasus MERS paling banyak terjadi di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, sekitar 79% dari jumlah seluruh kasus. Walaupun begitu, kejadian MERS juga banyak terjadi di Korea Selatan, diawali pada saat outbreak pada tahun 2015.[14,15]

Selain negara-negara tersebut, MERS telah dilaporkan terjadi di Oman, Austria, Bahrain, Cina, Mesir, Qatar, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, dan 14 negara lainnya. Kebanyakan kasus yang terjadi adalah MERS sekunder.[14,15]

Hingga Januari 2020, sebanyak 2519 kasus MERS telah dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium, dengan 84% kasus MERS dilaporkan terjadi di Arab Saudi. Tidak ada perubahan signifikan dari tren MERS yang terjadi di dunia sampai dengan tahun 2020.[13]

Indonesia

Belum ada data mengenai angka kejadian MERS-CoV di Indonesia. Namun, masyarakat Indonesia memiliki risiko terkena MERS saat bepergian ke Arab Saudi bertujuan untuk menunaikan ibadah haji, ibadah umrah, ataupun menjadi tenaga kerja di Arab Saudi. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan lebih lanjut.[2]

Mortalitas

Berdasarkan studi epidemiologi, MERS memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi dengan case fatality rate (CFR) global mencapai 34,3%, angka ini dilaporkan lebih tinggi dibandingkan CFR akibat COVID-19.[13,14]

Kebanyakan dari kasus tersebut berasal dari Arab Saudi, dimana dari 2121 kasus, terdapat kasus mortalitas sebanyak 788 kasus. Kematian banyaknya terjadi pada pasien dengan kelompok usia 50-59 untuk kasus primer, dan 70-79 untuk kasus sekunder.[13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV). Jakarta: Kementerian Kesehatan.
13. World Health Organization. MERS situation update, January 2020. 2020. http://www.emro.who.int/pandemic-epidemic-diseases/mers-cov/mers-situation-update-january-2020.html
14. Rabaan AA, Al-Ahmed SH, Sah R, Alqumber MA, Haque S, Patel SK, Pathak M, Tiwari R, Yatoo MI, Haq AU, Bilal M, Dhama K, Rodriguez-Morales AJ. MERS-CoV: epidemiology, molecular dynamics, therapeutics, and future challenges. Ann Clin Microbiol Antimicrob. 2021 Jan 18;20(1):8.
15. Azhar EI, Hui DSC, Memish ZA, Drosten C, Zumla A. The Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Infect Dis Clin North Am. 2019 Dec;33(4):891-905. doi: 10.1016/j.idc.2019.08.001. PMID: 31668197; PMCID: PMC7127753.

Etiologi Middle East Respiratory...
Diagnosis Middle East Respirator...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
    Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
  • Apakah Terapi Plasma Konvalesens untuk COVID-19 Masih Diperlukan?
    Apakah Terapi Plasma Konvalesens untuk COVID-19 Masih Diperlukan?
  • Bukti Ilmiah Physical Distancing pada Pandemi COVID-19
    Bukti Ilmiah Physical Distancing pada Pandemi COVID-19
  • Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
    Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.