Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) general_alomedika 2022-08-05T11:50:06+07:00 2022-08-05T11:50:06+07:00
Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Patofisiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dimulai dari penularan virus MERS-CoV dari kelelawar dan unta pada manusia. Masuknya virus MERS-CoV ke dalam sel inang melalui perlekatan protein S dengan reseptor dan dilanjutkan dengan fusi kepada membran sel inang. Fusi ini diikuti dengan respons imun seluler dan adaptif yang mengaktivasi sitokin pro-inflamasi dan mengaktivasi jalur inflamasi lainnya.[3]

Perlekatan dan Fusi Virus

Perlekatan MERS-CoV dengan membran sel inang mengawali infeksi MERS. Protein S berikatan dengan reseptor dipeptidyl peptidase-4 (DPP4) dan memberikan jalan kepada virus untuk masuk kedalam sel inang.

Virus MERS-CoV dapat masuk ke dalam sel inang melalui endositosis maupun fusi membran. Fusi membran lebih sering terjadi dibanding endositosis. Fusi membran dapat terjadi dengan/tanpa fasilitasi pH sekitar.

Pada fusi yang bergantung kepada pH sekitar, virus langsung masuk ke dalam sel setelah perlekatan terjadi. Sedangkan, pada fusi yang tidak tergantung pada pH sekitar, virus masuk via fusi antara viral envelope dan membran plasma. Hal ini  menyebabkan terbentuknya sinsitia. Kedua interaksi fusi ini menyebabkan masuknya virus ke dalam sel inang dan memberikan sinyal imunosupresi, sehingga virus dapat berkembang.[3-7]

Respon Imun Seluler dan Adaptif

Masuknya virus MERS-CoV ke dalam tubuh, dilanjutkan dengan aktivasi sistem imun, terutama sel dendritik, infeksi MERS CoV menyebabkan munculnya sitokin pro-inflamasi seperti interleukin-1β, interleukin-8, interleukin-6, dan CC-kemokin ligand 2, serta munculnya kemokin pada makrofag yang matur.

Hal tersebut menyebabkan inflamasi, terutama di sistem pernafasan bagian bawah. Berbeda dengan human coronavirus virus lain, MERS-CoV menginhibisi produksi interferon-1, dan mengaktivasi jalur inflamasi lain.[3-6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. Ramadan N, Shaib H. Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV): A review. Germs. 2019 Mar 1;9(1):35-42. doi: 10.18683/germs.2019.1155. PMID: 31119115; PMCID: PMC6446491.
4. Cong Y, Hart BJ, Gross R, Zhou H, Frieman M, Bollinger L, Wada J, Hensley LE, Jahrling PB, Dyall J, Holbrook MR. MERS-CoV pathogenesis and antiviral efficacy of licensed drugs in human monocyte-derived antigen-presenting cells. PloS one. 2018 Mar 22;13(3):e0194868.
5. Fung TS, Liu DX. Human Coronavirus: Host-Pathogen Interaction. Annual review of microbiology. 2019 Jun 21;73.
6. Mubarak A, Alturaiki W, Hemida MG. Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV): Infection, Immunological Response, and Vaccine Development. Journal of immunology research. 2019;2019.
7. Memish ZA, Perlman S, Van Kerkhove MD, Zumla A. Middle East respiratory syndrome. Lancet. 2020 Mar 28;395(10229):1063-1077. doi: 10.1016/S0140-6736(19)33221-0. Epub 2020 Mar 4. PMID: 32145185; PMCID: PMC7155742.

Pendahuluan Middle East Respirat...
Etiologi Middle East Respiratory...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
    Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
  • Apakah Terapi Plasma Konvalesens untuk COVID-19 Masih Diperlukan?
    Apakah Terapi Plasma Konvalesens untuk COVID-19 Masih Diperlukan?
  • Bukti Ilmiah Physical Distancing pada Pandemi COVID-19
    Bukti Ilmiah Physical Distancing pada Pandemi COVID-19
  • Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
    Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.