Pendahuluan Sulfasalazine
Sulfasalazine merupakan obat antiinflamasi yang digunakan dalam penanganan kolitis ulseratif dan rheumatoid arthritis. Sulfasalazine juga digunakan secara off label pada penyakit Crohn. Sulfasalazine adalah pro-drug golongan disease modifying drug (DMARD), dengan kandungan aminosalisilat, yang bermanfaat mengendalikan respon inflamasi.[1-3]
Sulfasalazine bekerja dengan menghambat berbagai molekul inflamasi. Penelitian telah menemukan bahwa sulfasalazine dan metabolitnya, mesalazine dan sulfapyridine, dapat menghambat leukotrien dan prostaglandin dengan menghalangi jalur siklooksigenase dan lipoksigenase.[1,2]
Peringatan yang diperlukan pada penggunaan sulfasalazine adalah adanya laporan kematian terkait dengan agranulositosis, anemia aplastik, atau diskrasia darah lain. Manifestasi klinis seperti sakit tenggorokan, demam, pucat, purpura, atau ikterus mengindikasikan myelosupresi, hemolisis, atau hepatotoksisitas.[1]
Di Indonesia, sulfasalazine beredar dalam merek dagang Sulcolon®, Lazafin®, dan Sulfitis®.[5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Sulfasalazine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat untuk saluran cerna[4] |
Subkelas | Obat untuk antiinflamasi[4] |
Akses | Resep[4] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[1] Kategori TGA: A[6] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke ASI[1] |
Anak-anak | Efikasi dan keamanan pada anak berusia di bawah 2 tahun belum diketahui[1] |
Infant | |
FDA | Approved[1] |