Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Moxifloxacin general_alomedika 2023-08-04T14:48:21+07:00 2023-08-04T14:48:21+07:00
Moxifloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Moxifloxacin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Moxifloxacin kontraindikasi pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini atau golongan quinolone lainnya. Penggunaan moxifloxacin pernah dilaporkan menyebabkan aritmia.

Semua jenis fluoroquinolone termasuk moxifloxacin meningkatkan risiko kejadian tendinitis seperti tendinitis Achilles dan ruptur tendon pada semua usia, konsumsi bersama kortikosteroid, dan pasien yang menerima transplantasi jantung, ginjal, atau paru.[3]

Kontraindikasi

Kontraindikasi pemberian moxifloxacin antara lain:

  • Riwayat hipersensitivitas terhadap moxifloxacin dan obat golongan quinolone lain.
  • Pasien usia 18 tahun ke bawah
  • Pasien dengan riwayat penyakit tendon akibat pemberian fluoroquinolone
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Pasien dengan riwayat interval QT memanjang
  • Pasien dengan riwayat bradikardia

  • Gangguan elektrolit menetap, khususnya hipokalemia

  • Pasien dengan myasthenia gravis[3,7]

Peringatan

Pemanjangan interval QT dan kasus torsade de pointes pernah dilaporkan pada pasien yang menerima terapi moxifloxacin. Sebaiknya, hindari penggunaan obat pada pasien yang diketahui memiliki riwayat pemanjangan interval QT, hipokalemia, dan penggunaan bersama obat-obatan yang diketahui juga dapat memperpanjang interval QT.

Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kondisi proaritmik seperti bradikardia atau acute myocardial ischemia.[3,8]

Masalah sistem saraf pusat seperti pusing, konfusi, dan halusinasi juga dapat terjadi. Pemberian moxifloxacin pada pasien dengan masalah sistem saraf pusat harus sangat hati-hati, karena obat bisa memicu kambuhnya kejang atau menurunkan ambang kejang.

Evaluasi adanya diare saat terapi atau beberapa minggu setelahnya juga diperlukan. Diare yang berhubungan dengan pemberian antibiotik spektrum luas biasanya terjadi akibat Clostridium difficile.[3,7]

Evaluasi lebih ketat juga diperlukan bila terjadi gejala neuropati perifer seperti hipoestesi, parestesi, diestesi atau kelemahan. Pasien yang sedang menjalani terapi dengan moxifloxacin sebaiknya diedukasi untuk segera ke dokter bila merasakan keluhan seperti rasa nyeri, terbakar, kesemutan, baal, atau kelemahan anggota tubuh untuk mencegah gangguan lebih lanjut yang ireversibel.[3,8]

Moxifloxacin dapat meningkatkan risiko tendinitis dan ruptur tendon pada semua usia, terutama pada pasien yang berusia lebih dari 60 tahun, sedang mengonsumsi kortikosteroid, dan yang menerima transplantasi organ. Moxifloxacin juga dapat menurunkan kadar kalium, sehingga pasien yang mengonsumsi obat yang dapat menurunkan kadar kalium harus dipantau agar tidak terjadi hipokalemia.[3, 7,11]

Pada pasien yang harus mengoperasikan mesin atau berkendara, edukasi tentang kemungkinan timbulnya efek samping sistem saraf pusat, seperti pusing, pandangan kabur, bahkan sinkop.[7]

Pada pasien dengan penyakit radang panggul komplikata seperti abses pelvis atau tuboovarium, lebih direkomendasikan penggunaan moxifloxacin secara intravena. Namun, perlu diingat bahwa penyakit radang panggul dapat disebabkan oleh fluoroquinolone-resistant Neisseria gonorrhoeae, sehingga pemberian sebagai terapi tunggal sebaiknya dihindari. Pasien dapat diberikan antibiotik kombinasi kuinolon dan golongan sefalosporin.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. FDA. Highlights of prescribing information: Avelox (Moxifloxacin hydrochloride. 2022. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/021277s038lbl.pdf
7. Yan A, Bryant EE. Quinolones. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557777/
8. Medscape. Moxifloxacin. 2022. https://reference.medscape.com/drug/avelox-moxifloxacin-systemic-moxifloxacin-342537
11. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2022-. Moxifloxacin. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548166/

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Moxifloxacin

Artikel Terkait

  • Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
    Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
  • Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
    Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
  • Antibiotik Oral vs Kombinasi Antibiotik Oral dan Intravena untuk Terapi Appendicitis Akut Tanpa Komplikasi – Telaah Jurnal
    Antibiotik Oral vs Kombinasi Antibiotik Oral dan Intravena untuk Terapi Appendicitis Akut Tanpa Komplikasi – Telaah Jurnal
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
    Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 50 menit yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.