Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Moxifloxacin general_alomedika 2023-08-04T14:48:01+07:00 2023-08-04T14:48:01+07:00
Moxifloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Moxifloxacin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Farmakologi moxifloxacin adalah sebagai antibiotik spektrum luas yang merupakan inhibitor DNA girase dan topoisomerase.

Farmakodinamik

Moxifloxacin memiliki aktivitas bakterisidal secara in vitro yang luas terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Sifat bakterisidal moxifloxacin berasal dari inhibisi topoisomerase II (DNA gyrase) dan topoisomerase IV yang dibutuhkan untuk replikasi, transkripsi, perbaikan, dan rekombinasi DNA bakteri.[3]

Farmakokinetik

Aspek farmakokinetik moxifloxacin yang diberikan per oral sangat baik. Absorpsi tidak dipengaruhi oleh adanya makanan tinggi lemak.

Absorpsi

Moxifloxacin yang diberikan per oral dapat diabsorpsi dengan baik. Bioavailabilitas absolut moxifloxacin mencapai 90%.

Pemberian bersama makanan tinggi lemak (500 kalori dari lemak) tidak mempengaruhi proses absorpsi moxifloxacin. Jika diminum bersama segelas yogurt, absorpsi juga tidak terpengaruh secara signifikan.

Konsentrasi obat di plasma meningkat secara proporsional dengan peningkatan dosis obat. Waktu paruh plasma dicapai dalam 12±1,3 jam. Kadar yang stabil di plasma dapat dicapai setelah pemberian selama tiga hari dengan dosis 400 mg per hari.[2,3]

Distribusi

Moxifloxacin yang terikat pada protein serum mencapai 30-50%. Volume distribusi moxifloxacin mencapai 1,7-2,7 L/kg. Moxifloxacin didistribusikan secara luas di seluruh tubuh, dengan kadar pada jaringan umumnya lebih tinggi dibanding plasma. Moxifloxacin dapat dideteksi pada saliva, sekret nasal dan bronkus, mukosa sinus, jaringan subkutan, otot skeletal, dan jaringan abdominal, baik melalui rute per oral atau pun intravena dengan dosis 400 mg. [3]

Metabolisme

Sekitar 52% dari dosis oral atau intravena moxifloxacin dimetabolisme melalui konjugasi glukuronida dan sulfat. Sistem sitokrom P450 tidak berperan pada metabolisme moxifloxacin, sehingga moxifloxacin tidak mempengaruhi farmakokinetik obat-obatan yang dimetabolisme oleh enzim ini.

Oleh sebab itu, moxifloxacin menjadi kandidat yang baik sebagai terapi lini kedua pada pasien tuberkulosis paru dengan infeksi HIV karena tidak mempengaruhi metabolisme obat antiretroviral bila dikonsumsi secara bersamaan.[3,8,12]

Sekitar 38% moxifloxacin diubah menjadi konjugat sulfat (M1) dan dieliminasi utamanya melalui feses. Sedangkan 14% dari dosis oral atau intravena dikonversi menjadi konjugat glukuronida (M2) yang diekskresikan melalui urin.[3]

Ekskresi

Ekskresi moxifloxacin adalah melalui saluran pencernaan dan saluran kemih. Sekitar 45% dari dosis oral atau intravena moxifloxacin diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah (sekitar 20% di urin dan 25% melalui feses). Nilai mean (± SD) dari total body clearance dan renal clearance adalah 12 ± 2 L/jam dan 2.6 ± 0.5 L/jam.[2,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

2. PubChem. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US), National Center for Biotechnology Information; 2022. PubChem Compound Summary for CID 152946, Moxifloxacin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Moxifloxacin
3. FDA. Highlights of prescribing information: Avelox (Moxifloxacin hydrochloride. 2022. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/021277s038lbl.pdf
8. Medscape. Moxifloxacin. 2022. https://reference.medscape.com/drug/avelox-moxifloxacin-systemic-moxifloxacin-342537
12. Gillespie SH, Crook AM, McHugh TD, et al. Four-Month Moxifloxacin-Based Regimens for Drug-Sensitive Tuberculosis. New England Journal of Medicine, 2014. 371(17): 1577–1587. doi:10.1056/nejmoa1407426

Pendahuluan Moxifloxacin
Formulasi Moxifloxacin

Artikel Terkait

  • Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
    Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
  • Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
    Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
  • Antibiotik Oral vs Kombinasi Antibiotik Oral dan Intravena untuk Terapi Appendicitis Akut Tanpa Komplikasi – Telaah Jurnal
    Antibiotik Oral vs Kombinasi Antibiotik Oral dan Intravena untuk Terapi Appendicitis Akut Tanpa Komplikasi – Telaah Jurnal
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019
    Menelaah Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Tuberkulosis 2019

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.