Kontraindikasi dan Peringatan Methotrexate
Kontraindikasi dari methotrexate atau metotreksat adalah kehamilan, imunodefisiensi, penyakit liver, hipoplasia pada bone marrow, leukopenia, trombositopenia, dan riwayat hipersensitivitas terhadap methotrexate. Peringatan khusus terkait obat ini adalah risiko toksisitas hematologi, paru, saluran cerna, dan jaringan lainnya.[4,8,9]
Kontraindikasi
Methotrexate dapat menyebabkan kematian janin atau menimbulkan efek teratogenik, sehingga dikontraindikasikan pada wanita hamil yang ingin berobat psoriasis ataupun rheumatoid arthritis. Apabila pasien berencana hamil, pasien sebaiknya menunda kehamilan selama terapi. Methotrexate juga dapat mengurangi kesuburan pria dan wanita, tetapi hal ini bersifat reversibel.[1,3,4]
Methotrexate juga dikontraindikasikan pada pasien psoriasis atau rheumatoid arthritis yang menyusui bayi atau yang mengalami alkoholisme, penyakit liver alkoholik, penyakit liver kronis lain, sindrom imunodefisiensi, dan hipoplasia bone marrow dengan pansitopenia. Methotrexate juga dikontraindikasikan untuk pasien yang hipersensitif terhadap methotrexate.[1,3,4]
Peringatan
Methotrexate adalah antimetabolit yang toksik terhadap darah, paru, saluran cerna, dan jaringan lainnya. Oleh karena itu, obat ini hanya diresepkan dengan pengawasan ketat oleh dokter spesialis. Black box warning dari FDA menyebutkan bahwa methotrexate hanya diberikan pada pasien dengan penyakit keganasan yang sesuai, serta untuk penderita psoriasis atau rheumatoid arthritis berat yang tidak merespons terapi lain. Telah ada laporan kematian yang disebabkan oleh methotrexate.[1,4,6]
Pasien Berusia Lanjut
Pada pasien usia lanjut dan pasien dengan gangguan ginjal, asites, atau efusi pleura, penurunan eliminasi obat bisa terjadi, sehingga dokter harus memantau ketat toksisitas pada ginjal, bone marrow, paru, ataupun liver.[2,4]
Toksisitas Saluran Cerna
Toksisitas saluran cerna dapat menyebabkan ulkus peptikum, kolitis ulseratif, diare, dan stomatitis ulseratif. Hentikan terapi bila stomatitis timbul karena kondisi ini mungkin merupakan tanda awal dari toksisitas saluran cerna.[2,4]
Neurotoksisitas
Neurotoksisitas dapat menyebabkan ensefalopati yang menyerupai stroke, kejang, leukoensefalopati, dan mielopati.[2,4]
Supresi Hematopoietik
Supresi hematopoietik dapat timbul tiba-tiba. Terapi harus dihentikan segera bila timbul leukopenia atau trombositopenia.[2,4]
Hindari Pemberian Bersamaan Obat Antiinflamasi Nonsteroid
Pemberian bersama obat-obatan antiinflamasi nonsteroid dapat mengurangi ekskresi methotrexate, sehingga meningkatkan toksisitas. Pasien harus diberi petunjuk untuk menghindari konsumsi obat antiinflamasi seperti aspirin, ibuprofen, diklofenak, dan asam mefenamat tanpa petunjuk dokter.[2,4]
Peringatan Lainnya
Pasien diingatkan untuk tidak menyetir kendaraan saat menggunakan methotrexate karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kelelahan. Pasien yang mendapatkan methotrexate juga tidak boleh diberikan anestesi dengan nitrous oxide, karena berisiko mengalami gangguan metabolik asam folat yang meningkatkan risiko toksisitas.[2,4]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur