Allopurinol
Allopurinol adalah agen antipirai yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Secara klinis, allopurinol digunakan untuk hiperurisemia, pengobatan penyakit gout, pencegahan sindroma lisis tumor, dan pencegahan nefrolitiasis kalsium rekuren pada pasien dengan hiperurikosuria. Allopurinol merupakan agen penghambat xanthine oxidase.[1,2]
Obat allopurinol menghambat xanthin oxidase, yaitu enzim yang mengubah oksipurin menjadi asam urat. Obat ini termasuk salah satu obat yang paling efektif untuk menurunkan kadar asam urat dan sering diresepkan pada penderita gout kronis. Dengan menghambat produksi asam urat, agen ini menurunkan konsentrasi asam urat pada serum dan urine, sehingga melindungi terhadap kerusakan organ terkait peningkatan asam urat.[1,3]
Pada pemberian allopurinol, telah dilaporkan adanya peningkatan serangan akut gout di awal terapi, bahkan ketika kadar asam urat serum sudah dalam batas normal atau subnormal. Untuk mencegah hal ini, dapat diberikan kolkisin profilaksis saat terapi allopurinol dimulai. Selain itu, mulailah terapi allopurinol dalam dosis rendah 100 mg/hari, yang dapat ditingkatkan per minggu dengan interval 100 mg sampai kadar asam urat serum di bawah 6 mg/dl.[1,4]
Penggunaan allopurinol sebaiknya dihentikan jika pasien mengalami ruam atau menunjukkan gejala dan tanda reaksi alergi. Reaksi kulit seperti urtikaria, eritema, eksema, purpura, hingga reaksi alergi berat seperti sindroma Stevens-Johnson juga pernah dilaporkan. Efek lain yang dapat timbul adalah alopecia, demam, malaise, furunkulosis, selulitis, dan iktiosis. Risiko timbulnya reaksi ini akan meningkat pada pasien dengan insufisiensi ginjal.[1]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Allopurinol
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Analgesik, antipiretik, antiinflamasi non steroid, antipirai[5] |
Subkelas | Antipirai[5] |
Akses | Resep[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[4,6] Kategori TGA B2[7] |
Wanita menyusui | Obat ini dikeluarkan melalui ASI[8] |
Anak-anak | Penggunaan sesuai indikasi[4] |
Infant | Efikasi dan keamanan belum diketahui[8,9] |
FDA | Approved[6] |
Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani